Kisah Para Rasul 22
Kisah Para Rasul 22 (disingkat "Kis 22") adalah bagian Kitab Kisah Para Rasul dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Ditulis oleh Lukas, seorang Kristen yang merupakan teman seperjalanan Rasul Paulus.[1][2] Teks
StrukturPembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
TempatPeristiwa-peristiwa dalam pasal ini terjadi di kota Yerusalem.[3] WaktuHal-hal yang dicatat dalam pasal ini diyakini terjadi sekitar tahun 57 M.[4] Ayat 2
Setelah berbicara dalam bahasa Yunani dengan kepala pasukan (pasal 21 ayat 37), Paulus berbicara kepada orang banyak dalam bahasa Ibrani, kemungkinan dialek Aramaik, sehingga mereka sadar bahwa Paulus adalah orang Yahudi sama seperti mereka dan menjadi tenang.[6] Ayat 3
Salah satu nasihat Gamaliel tercatat pada Kisah Para Rasul pasal 5:34-39. Referensi silang: Kisah Para Rasul 21:39 CatatanLahir di TarsusPaulus jelas bangga akan kota kelahirannya, yang pernah dicatat dalam tulisan kuno sebagai "ibu kota provinsi Romawi yang terkenal" diairi oleh "aliran deras dari (sungai) Cydnus," dan dipandang oleh puncak-puncak bersalju Gunung Taurus; "sebuah pusat usaha perdagangan dan kekuasaan politik;" "sebuah kota merdeka, libera ct immunis" (Farrar, 'Life of St. Paul,' vol. 1. Acts 2.). Paulus menyatakan bahwa ia "lahir di Tarsus", secara langsung membantah tradisi yang disampaikan oleh Hieronimus bahwa Paulus lahir di Giscala, dan dari sana dibawa ke Tarsus oleh orangtuanya ketika Giscala direbut oleh tentara Romawi (Farrar, ibid.).[8] Di bawah pimpinan GamalielFrasa "di bawah pimpinan Gamaliel" diterjemahkan dari bahasa Yunani "παρα τους ποδας γαμαλιηλ" (para tous podas Gamaliēl) yang secara harfiah berarti: "di sebelah (= di dekat) kaki Gamaliel". Hal ini berkenaan dengan tradisi para murid-murid yang belajar dari guru-guru ahli kitab Yahudi, untuk duduk di dekat kaki guru mereka, ketika mendengarkan pengajaran; bandingkan dengan Ulangan 33:3, sehingga Jose ben Joezer menyampaikan perkataan ini:
Ini ditafsirkan oleh salah satu komentator mereka, demikian:
Pernyataan terakhir inilah yang umumnya dimengerti dan dimaksudkan dalam ayat ini, yang dalam kenyataannya mungkin sekali Paulus pernah tinggal di rumah Gamaliel, makan bersama-samanya, dan bercakap-cakap dengan akrab dengannya, dan dengan rendah hati hanya disarikan sebagai "di dekat kaki"-nya, yaitu Gamaliel. Makna demikianlah yang rupanya hendak disampaikan Paulus, karena hasil pelajarannya disampaikan di bagian berikut ayat yang sama, dan pula sampai zaman Gamaliel, tidak biasanya murid-murid duduk bila mereka belajar. Tradisi yang pernah ada yaitu:
Dari sini terlihat bahwa Gamaliel, seorang ahli Taurat dari golongan Farisi dari abad ke-1 M, sangat disegani di kalangan orang Yahudi, bahkan sampai sekarang.[12] Referensi
Lihat pula
Pranala luar
|