Kampung Sosrowijayan Wetan (bahasa Jawa: ꦏꦩ꧀ꦥꦸꦁꦱꦱꦿꦮꦶꦗꦪꦤ꧀ꦮꦺꦠꦤ꧀, translit. Kampung Sasrawijayan Wétan) atau yang lebih dikenal dengan Kampung Internasional, merupakan sebuah kampung yang berada tepat di sebelah barat jalan malioboro, dan berada di sebelah selatan Stasiun Tugu (stasiun Kereta Api Besar Yogyakarta). Letaknya menghubungkan Jalan Jogonegaran dan Jalan Malioboro.[1]
Kampung yang memiliki luas tidak lebih dari 0,2 km persegi ini merupakan yang sangat unik, dengan perbaduan kultur antara Indonesia dengan kultur negara barat. Hal ini dapat terjadi dikarenakan hampir sebagian besar penduduk di Kampung Sosrowijayan bergerak di bidang jasa yang berhubungan dengan tourism, baik sebagai penilik dan pengelola hotel, pengusaha travel atau biro perjalanan, guide maupun usaha sampingan yang berkaitan dengan kehidupan hotel dan fasilitasnya seperti laundry, rumah makan, toko cindera mata maupun tourist information.[2]
Fasilitas pendukung
Sosrowijayan memimiliki semua fasilitas yang dibutuhkan baik oleh wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik, diantaranya adalah hotel, rumah makan, cafe, biro perjalanan, dan informasi turis.
Selain berbagai macam fasilitas yang ada, Sosrowijayan Wetan memiliki ciri khusus yang sangat jarang dimiliki olah kampung atau tempat yang lainnya, untuk tinggal di hotel ataupun penginapan dan transportasi di wilayah Sosrowijayan sangat murah, bahkan untuk ukuran orang Indonesia sendiri.
Kultur
Sebagai kampung turis Sosrowijayan wetan memiliki kultur yang sangat unik, di mana kondisi budaya maupun faktor pendukung jasa perhotelan akan sangat berubah sesuai dengan "jadwal kedatangan turis", maksudnya; apabila waktu kunjungan turis dari eropa, maka segala sarana pendukung akan lebih banyak mengikuti kultur eropa, terutama makanan. Sedangkan pada saat turis dari eropa atau Amerika selesai berlibur, akan digantikan turis "lokal" di mana kultur makanannya akan menyesuaikan dengan masakan Indonesia, atau masakan asia. Rumah di kampung Sosrowijayan Wetan kemudian tidak hanya berguna sebagai tempat tinggal, namun juga sebagai sumber pemasukan dari aktivitas turisme.[3]
|
---|
|
Arsitektur bersejarah | | |
---|
Candi | |
---|
Monumen dan museum | |
---|
Transportasi | |
---|
Objek wisata alam | |
---|
Tempat ibadah | |
---|
Wisata belanja, hiburan, hotel, dan kuliner | |
---|
Pendidikan | |
---|
Olahraga | |
---|
Militer dan kepolisian | |
---|
Kebudayaan | |
---|
Makanan dan minuman tradisional khas Yogyakarta | |
---|
Festival dan pesta rakyat | |
---|
Media | |
---|
Topik lainnya | |
---|
|
- ^ "SOSROWIJAYAN - Kampung Turis di Pusat Kota Yogyakarta". www.yogyes.com. Diakses tanggal 2024-07-04.
- ^ Permatasari, Riska Ardelia; Wahyono, Hadi (2017-07-11). "DAYA TARIK KAWASAN SOSROWIJAYAN, YOGYAKARTA SEBAGAI KAMPUNG WISATA BAGI WISATAWAN MANCANEGARA". Jurnal Pengembangan Kota. 5 (1): 9. doi:10.14710/jpk.5.1.9-16. ISSN 2503-0361.
- ^ Suparwoko; Raharjo, Wiryono (2020-02-18). "Home-based Enterprises in the International Kampong of Sosrowijayan: Housing Typology and Hybrid Cultural Approach to Tourism Development" (dalam bahasa Inggris). Atlantis Press: 137–145. doi:10.2991/aer.k.200214.020. ISBN 978-94-6252-906-9.