Boribellaya (Bugis: ᨓᨊᨘᨕᨆᨅᨙᨒᨕᨙ, translit. Wanuamabélaé, Makassar: ᨅᨚᨑᨗᨅᨙᨒᨐ, translit. kampung yang jauh) adalah nama sebuah kelurahan yang berada di wilayah KecamatanTurikale, KabupatenMaros, ProvinsiSulawesi Selatan, Indonesia.[4] Kelurahan Boribellaya berstatus sebagai kelurahan definitif dan tergolong pula sebagai kelurahan swasembada. Pusat pemerintahan kelurahan ini berada di Lingkungan Marampesu. Kelurahan ini mudah diakses karena dilintasi oleh Jalan Nasional Poros Maros–Bone.
Etimologi
Nama Boribellaya diambil dari dua kata dalam bahasa Makassar, yakni bori yang artinya "negeri, tempat, wilayah, daerah, atau tanah" dan kata bellaya yang berarti "nun (jauh di sana)". Jadi, kata dari Boribellaya mengandung makna wilayah yang jauh. Ini dikarenakan karena perspektif wilayah kelurahan Boribellaya berada jauh di ujung timur dari ibu kota kecamatan Turikale. Kelurahan Boribellaya memiliki luas wilayah 8,60 km² dan jumlah penduduk sebanyak 4.552 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebanyak 529,30 jiwa/km² pada tahun 2017. Jarak kelurahan Boribellaya dari Solojirang yang merupakan ibu kota kecamatan Turikale sekitar 2 km. Jarak kelurahan Boribellaya dari pusat kota Maros yang merupakan ibu kota kabupaten Maros sekitar 3 km. Kelurahan ini juga merupakan kelurahan yang paling luas wilayahnya di antara kelurahan-kelurahan yang ada di kecamatan Turikale, yakni luasnya 8,60 km² atau sekitar 28,73% dari luas keseluruhan kecamatan Turikale dan sekitar 0,53% dari luas keseluruhan kabupaten Maros. Kelurahan Boribellaya termasuk wilayah Kota Maros Kabupaten Maros dan telah diproyeksikan pula sebagai tata ruang wilayah Kota Metropolitan Mamminasata (Perpres 55/2011) yang mencakup Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar di Sulawesi Selatan. Beberapa tahun ke depannya, kelurahan ini akan maju dan berkembang pesat karena beberapa memiliki potensi yang bagus, seperti lahan pertanian yang subur dan luas, produksi pertanian semakin meningkat dari tahun ke tahun di samping itu kelurahan ini letaknya strategis karena sebagai pintu gerbang menuju Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung yang ramai dikunjungi baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara untuk berekreasi.
Sejarah
Semula kelurahan Boribellaya secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros. Pada tahun 1963, Kabupaten Maros terbagi atas 4 (empat) kecamatan, yakni Kecamatan Maros Baru, Bantimurung, Mandai, dan Camba. Memasuki tahun 1989, diadakan pemekaran wilayah kecamatan dengan dibentuknya 3 (tiga) kecamatan perwakilan, yakni Kecamatan Perwakilan Tanralili, Maros Utara, dan Mallawa, yang hingga saat ini terdapat 14 wilayah kecamatan. Salah satu kecamatan yang mengalami pemekaran adalah Kecamatan Maros Baru dengan memunculkan kecamatan baru, yakni Kecamatan Turikale. Dengan pemekaran tersebut, beberapa kelurahan berintegrasi di dalam wilayah Kecamatan Turikale. Salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Turikale adalah Kelurahan Boribellaya. Maka, pada tahun tersebut kelurahan Boribellaya menjadi bagian integral dari Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan hingga sekarang ini.
Kondisi geografis
Kelurahan Boribellaya terletak di ujung timur kecamatan Turikale. Berada di daerah perbatasan antara dua kecamatan, membuat kelurahan ini memiliki keuntungan sebagai daerah peralihan, dimana kecamatan Turikale sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Maros dan kecamatan Bantimurung sebagai pusat tujuan pariwisata di kabupaten Maros dan bahkan di tingkat provinsi Sulawesi Selatan. Kelurahan Boribellaya memiliki luas wilayah 8,6 km2, dengan rincian lahan pertanian sawah irigasi 2,83 km2, lahan pertanian sawah irigasi 0,96 km2, lahan pertanian non sawah 1,02 km2, dan lahan non pertanian 3,79 km2.[5] Keadaan geografis Kelurahan Boribellaya merupakan daerah bukan pantai
yang sebagian besar berbentuk dataran.
Ketinggian suatu tempat dari permukaan laut terutama di daerah tropis dapat menentukan banyaknya curah hujan dan suhu. Ketinggian juga berhubungan erat dengan konfigurasi lapangan, unsur-unsur curah hujan, suhu dan konfigurasi lapangan mempengaruhi peluang pembudidayaan komoditas. Kelurahan Boribellaya mempunyai topografi dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 0–20 meter di atas permukaan laut. Kelurahan Boribellaya dialiri oleh 2 buah sungai besar, yakni sungai Bantimurung dan sungai Maros yang mengalir sepanjang tahun.
Orbitrasi
Beberapa lokasi pada jarak orbitrasi atau pusat pemerintahan dari Kelurahan Boribellaya adalah sebagai berikut:
Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan (Pettuadae): 3,5 km
Jarak dari pusat pemerintahan kabupaten (Turikale): 3 km
Jarak dari pusat pemerintahan provinsi (Makassar): 33 km
Batas wilayah
Secara administratif, Kelurahan Boribellaya memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
Penggunaan lahan di Kelurahan Boribellaya sesuai dengan peruntukannya, yakni terdiri dari permukiman, perkebunan dan sawah.
Kondisi demografis
Jumlah penduduk
Penduduk kelurahan Boribellaya mayoritas adalah suku Bugis yang merupakan penduduk asli.
Adapun penduduk lainnya adalah suku Makassar yang merupakan pendatang dimana menikah dengan penduduk setempat. Kedua suku ini sangat menjunjung tinggi adat pakkamase-maseang, yaitu saling mengasihi sesama dan mabbulo sipeppa, yaitu bersatu dalam membangun tujuan bersama.
Jumlah penduduk di kelurahan Boribellaya mayoritas adalah perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk di kelurahan Boribellaya cukup tinggi. Perbandingan antara jumlah penduduk perempuan dengan jumlah penduduk laki-laki tidak terlalu besar. Banyaknya jumlah penduduk perempuan akan menentukan jenis pekerjaan yang dilakukan karena tidak semua jenis pekerjaan dilakukan oleh perempuan.
Pada tahun 2007, penduduk kelurahan Boribellaya sebanyak 4.008 jiwa. Tahun 2008, mengalami pertumbuhan statis. Pada tahun 2009 mengalami penurunan jumlah penduduk menjadi 3.671 jiwa. Selanjutnya pada tahun 2010 sampai 2012 secara berturut-turut mengalami kenaikan jumlah penduduk menjadi 4.324 jiwa (2012). Pada tahun 2013 dan 2014 berturut-turut kembali mengalami penurunan sedikit menjadi 4.421 jiwa (2014). Dan pada tahun 2015 sampai 2017 secara berturut-turut mengalami kenaikan jumlah penduduk menjadi 4.552 jiwa (2017).
Kelurahan Boribellaya terdapat 9 blok sensus. Kelurahan Boribellaya memiliki luas 8,60 km² dan penduduk berjumlah 4.987 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 579,88 jiwa/km² pada tahun 2021. Adapun rasio jenis kelamin penduduk Kelurahan Boribellaya pada tahun tersebut adalah 100,44. Artinya, tiap 100 penduduk perempuan ada sebanyak 100 penduduk laki-laki. Berikut ini adalah data jumlah penduduk Kelurahan Boribellaya dari tahun ke tahun:
Kelurahan Boribellaya termasuk klasifikasi kelurahan berswasembada. Lahan pertanian di kelurahan Boribellaya memiliki dominasi yang tinggi. Hal ini dikarenakan lokasi kelurahan Boribellaya memiliki jenis tanah berupa tanah aluvial muda. Tanah aluvial pada umumnya banyak mengandung pasir dan liat. Tidak banyak mengandung unsur-unsur zat hara. Kesuburannya sedang hingga tinggi, di seluruh Indonesia tanah-tanah ini merupakan tanah pertanian yang baik dan dimanfaatkan untuk tanaman pangan musiman hingga tahunan.
Saat ini kelurahan Boribellaya dapat memanen padi di sawah 3 kali dalam setahun. Tersedianya fasilitas pendukung seperti pengairan/irigasi yang tersebar sepanjang persawahan di kelurahan ini. Adanya sungai dengan debit air yang memadai mengalir di sepanjang jalan Poros Bantimurung turut menopang keberhasilan panen dengan kualitas baik.
Masyarakat kelurahan Boribellaya mayoritas memeluk agama Islam. Mereka sangat religius dalam menjalankan agamanya dan selain itu mereka memiliki sikap terbuka dan toleransi yang tinggi terhadap pemeluk agama lainnya. Sehingga, hal tersebut tak pernah terjadi konflik agama di kelurahan ini.
Peninggalan sejarah
Benteng Kolonial Belanda di Marampesu (lokasi dekat bangunan SD Marampesu, Pekuburan Tinggia Marampesu)
Bungker Peninggalan Kolonial Belanda di Majannang (lokasi jurang perbatasan Lingkungan Majannang-Tamala'lang)
Pekuburan Massal Kolonial Belanda di Majannang (lokasi TPU Majannang)
Jalan Poros Bantimurung (jalan yang dirintis oleh kolonial Belanda)
Kampung Pasandang (kampung dari Tumanurunga Ri Pasandang, anak angkat dari raja Marusu pertama Karaeng Loe Ri Pakere)
Pemerintahan
Pembagian wilayah administrasi
Lingkungan
Secara administratif, Kelurahan Boribellaya terdiri atas sembilan daerah tingkat V berupa nomenklatur lingkungan yang masing-masing dikepalai oleh seorang kepala lingkungan atau ketua RW dengan gelar lokal Galla dan 19 RT yang dikepalai masing-masing oleh seorang ketua RT.
Sembilan nama lingkungan yang ada di Kelurahan Boribellaya sebagai berikut:
No.
Lingkungan
Luas (ha)
Kode RW
1
Lingkungan Marampesu
RW 01
2
Lingkungan Tapieng
RW 02
3
Lingkungan Majannang (Kampung Majennang)
RW 03
4
Lingkungan Tamala'lang (Kampung Polewali & Kampung Tamala'lang)
RW 04
5
Lingkungan Bulowa
RW 05
6
Lingkungan Pasandang (Kampung Pasandang & Kampung Sangieng)
RW 06
7
Lingkungan Nipa
RW 07
8
Lingkungan Kacampureng (Kampung Kacempureng)
RW 08
9
Lingkungan Cabella
RW 09
Jumlah
860
Rukun warga
Kelurahan Boribellaya memiliki sembilan wilayah pembagian administrasi berupa rukun warga (RW) sebagai berikut:
RW 01/Lingkungan Marampesu
RW 02/Lingkungan Tapieng
RW 03/Lingkungan Majannang
RW 04/Lingkungan Tamala'lang
RW 05/Lingkungan Bulowa
RW 06/Lingkungan Pasandang
RW 07/Lingkungan Nipa
RW 08/Lingkungan Kacampureng
RW 09/Lingkungan Cabella
Rukun tetangga
Kelurahan Boribellaya memiliki sembilan belas wilayah pembagian administrasi berupa rukun tetangga (RT) sebagai berikut:
RT 01/RW 01 Lingkungan Marampesu
RT 02/RW 01 Lingkungan Marampesu
RT 03/RW 01 Lingkungan Marampesu
RT 01/RW 02 Lingkungan Tapieng
RT 02/RW 02 Lingkungan Tapieng
RT 01/RW 03 Lingkungan Majannang
RT 02/RW 03 Lingkungan Majannang
RT 01/RW 04 Lingkungan Tamala'lang
RT 02/RW 04 Lingkungan Tamala'lang
RT 01/RW 05 Lingkungan Bulowa
RT 02/RW 05 Lingkungan Bulowa
RT 01/RW 06 Lingkungan Pasandang
RT 02/RW 06 Lingkungan Pasandang
RT 01/RW 07 Lingkungan Nipa
RT 02/RW 07 Lingkungan Nipa
RT 01/RW 08 Lingkungan Kacampureng
RT 02/RW 08 Lingkungan Kacampureng
RT 01/RW 09 Lingkungan Cabella
RT 02/RW 09 Lingkungan Cabella
Daftar kepala desa/lurah
Berikut ini adalah daftar Kepala Desa/Lurah Boribellaya dari masa ke masa:
No.
Foto
Nama
Awal Menjabat
Akhir Menjabat
Keterangan
Referensi
1
1 Juni 1963
Kepala Desa Pertama; Pembentukan desa dan berintegrasi ke dalam wilayah Kecamatan Maros Baru
Fasilitas pendidikan yang diarahkan di Kelurahan Boribellaya adalah berupa fasilitas pendidikan dasar, seperti sekolah PAUD, sekolah TK, sekolah TPA, dan sekolah SD. Sarana pendidikan pada jenjang ini menampung aktivitas pendidikan pada kelompok umur pra sekolah sampai dan selama 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak. Penempatan fasilitas pendidikan ini diarahkan di tengah-tengah permukiman sehingga mudah dijangkau oleh anak-anak.
Fasilitas perkantoran dan pelayanan umum yang ada di kelurahan Boribellaya adalah merupakan fasilitas dengan skala pelayanan lokal. Fasilitas perkantoran dan pelayanan umum yang dimaksud adalah berupa kantor kelurahan Boribellaya dan kantor pelayanan umum lainnya dengan kondisi bangunan permanen.
Kantor Kelurahan Boribellaya di Lingkungan Marampesu [53]
Balai Penelitian Perikanan Pantai (Balitkanta) di Lingkungan Marampesu
Perumahan Balitkanta di Lingkungan Marampesu
Kantor Badan Sumber Daya Air
Kompleks pemakaman
Tempat Pemakaman Umum (TPU) Majannang, Lingkungan Majannang
Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cabbella, Lingkungan Cabbella
Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tapieng, Lingkungan Tapieng
Tempat Pemakaman Umum (TPU) Marampesu, Lingkungan Marampesu
Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tamala'lang, Lingkungan Tamala'lang
Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pasandang, Lingkungan Pasandang
Lainnya
Pintu air Tapieng, Lingkungan Tapieng
Kanal Irigasi Bantimurung, Lingkungan Majannang, Lingkungan Tapieng, dan Lingkungan Marampesu
Jalan Trans Sulawesi Mamminasata, Lingkungan Pasandang
Jalan Poros Bantimurung (kilometer 1-2)
Jalan Saraja, Lingkungan Marampesu
Jalan Lorong H. Tepu, Lingkungan Majannang, Lingkungan Tamala'lang, Lingkungan Tapieng, dan Lingkungan Marampesu
Jalan Lingkungan Majannang, Lingkungan Marampesu
Jembatan Gantung Tamala'lang–Bontobua, Lingkungan Tamala'lang
Jembatan Gantung Pasandang–Pacelle, Lingkungan Pasandang
Prestasi dan penghargaan
Piagam dan piala penghargaan dari Bupati Maros sebagai Juara 2 Lomba Kelurahan Tingkat Kabupaten Maros Tahun 2018 (21 Mei 2018)
Kelurahan Boribellaya termasuk daerah yang beriklim tropis, karena letaknya yang berada pada daerah khatulistiwa dengan kelembaban berkisar antara 60–82%. Curah hujan tahunan rata–rata 347 mm/bulan dengan rata-rata hari hujan sekitar 16 hari. Temperatur udara rata–rata 29 derajat celsius. Kecepatan angin rata–rata 2–3 knot/jam. Daerah kelurahan Boribellaya pada dasarnya beriklim tropis dengan dua musim, berdasarkan curah hujan yakni: musim hujan pada periode bulan oktober sampai maret dan musim kemarau pada bulan april sampai september.
Galeri foto
Persawahan di Lingkungan Majannang
Jl. Lorong H. Tepu di Lingkungan Tamala'lang
Pemukiman warga di Lingkungan Tamala'lang
Rumah panggung khas Bugis di Lingkungan Tamala'lang
Jl. Lorong H. Tepu sekitaran Tempat Pemakaman Umum di Lingkungan Tamala'lang
Jl. Lorong H. Tepu sekitaran Poskamling di Lingkungan Tamala'lang
^Kantor Sensus & Statistik Propinsi Sulawesi Selatan (1981). Penduduk Sulawesi Selatan, hasil registrasi penduduk 1981. Kantor Sensus dan Statistik Sulawesi Selatan.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2011-09-26). Kecamatan Turikale Dalam Angka 2011. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. hlm. 17–18. Diakses tanggal 2022-04-13.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2013-01-30). Kecamatan Turikale Dalam Angka 2012. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. hlm. 17–18. Diakses tanggal 2022-04-13.Periksa nilai tanggal di: |year= / |date= mismatch (bantuan)
^BPS Kabupaten Maros (2013-09-26). Kecamatan Turikale Dalam Angka 2013. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. hlm. 1. Diakses tanggal 2022-04-13.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2014-09-26). Kecamatan Turikale Dalam Angka 2014. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. hlm. 3. Diakses tanggal 2022-04-13.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2015-11-02). Kecamatan Turikale Dalam Angka 2015. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. hlm. 17–18. Diakses tanggal 2022-04-13.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2016-07-29). Kecamatan Turikale Dalam Angka 2016. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. hlm. 17–18. Diakses tanggal 2022-04-13.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2017-09-26). Kecamatan Turikale Dalam Angka 2017. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. hlm. 17–18. Diakses tanggal 2022-04-13.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2018-09-26). Kecamatan Turikale Dalam Angka 2018. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. hlm. 17–18. Diakses tanggal 2022-04-13.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2019-09-26). Kecamatan Turikale Dalam Angka 2019. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. hlm. 17–18. Diakses tanggal 2022-04-13.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2020-09-28). Kecamatan Turikale Dalam Angka 2020. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. hlm. 26–28. Diakses tanggal 2022-04-13.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2021-09-24). Kecamatan Turikale Dalam Angka 2021. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-13.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^Biro Pusat Statistik (1996). Daftar nama desa tertinggal dan tidak tertinggal menurut propinsi dan kabupaten/kotamadya di pulau [nama pulau]. Biro Pusat Statistik. ISBN9789795982777.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)