Abdul Latif Amin Imron

Abdul Latif Amin Imron
Potret resmi Abdul Latif Amin Imron sebagai Bupati Bangkalan
Bupati Bangkalan ke-15
Masa jabatan
24 September 2018 – 8 Desember 2022
PresidenJoko Widodo
GubernurSoekarwo
Khofifah Indar Parawansa
Sebelum
Pendahulu
Makmun Ibnu Fuad
I Gusti Ngurah Indra Setiabudi (Pj.)
Pengganti
Mohni (Plt.)
Sebelum
WakilMohni
Informasi pribadi
Lahir5 Mei 1982 (umur 42)
Jakarta, Indonesia
Partai politikPPP
Suami/istriZainab Zuraidah
HubunganFuad Amin Imron (kakak)
Anak1
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

R. Abdul Latif Amin Imron (lahir 5 Mei 1982) adalah politikus PPP yang menjabat sebagai Bupati Bangkalan periode 2018–2023. Ia menjabat sejak 24 September 2018 setelah dilantik Gubernur Jawa Timur, Soekarwo di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.[1]

Pendidikan [2]

Formal

Informal

Organisasi [2]

  • Pembina PC GP Ansor Bangkalan (2016-sekarang)
  • Pembina Badan Silaturrahmi Santri dan Tokoh Muda Madura (2010-2015)
  • Pembina Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (2016-sekarang)
  • Pembina Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (2016-sekarang)
  • Ketua DPC PPP Kabupaten Bangkalan (2016-2021)[3]

Karier

Kontroversi

Kasus suap

KPK menangkap Abdul Latif pada 7 Desember 2022, atas dugaan kasus suap terkait lelang jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.[5] Ia ditetapkan sebagai tersangka pada akhir Oktober 2022 melalui pencegahan bepergian ke luar negeri oleh Ditjen Imigrasi, Kemenkum HAM dan penggeladahan sejumlah ruang kerja di lingkungan kantor Bupati Bangkalan, termasuk kantor DPRD Bangkalan pada 24 Oktober 2022.[6] Abdul Latif ditetapkan sebagai tersangka bersama lima tersangka lainnya atas dugaan kasus tersebut dan tidak menutup kemungkinan adanya kasus lain dalam kegiatan pengadaan barang dan jasa serta hal lain yang terkait penerbitan perizinan melalui pendalaman kasus dalam proses penyidikan.[7][8]

Melalui keterangan pers, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa politisi PPP tersebut diduga menerima uang suap sebesar 5,3 miliar Rupiah yang berasal dari lelang Jabatan Pimpinan Tinggi berupa commitment fee dari setiap ASN yang lolos seleksi promosi jabatan eselon 3 dan 4, periode 2019-2022. Selain suap, Abdul Latif juga diduga menerima kutipan sebesar 10% dari setiap proyek di seluruh Dinas dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangkalan.[9][10]

Referensi

  1. ^ GUBERNUR JAWA TIMUR LANTIK BUPATI DAN WAKIL BUPATI BANGKALAN TERPILIH Diarsipkan 2021-10-16 di Wayback Machine., diakses 16 Oktober 2021.
  2. ^ a b Profil Abdul Latif Amin Imron - Pilkada 2018, diakses 8 Maret 2021.
  3. ^ Daftar Pengurus DPC PPP Bangkalan 2016-2021, diakses 8 Maret 2021.
  4. ^ Pak De Karwo Lantik Ra Latif-Mohni Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Periode 2018-2023[pranala nonaktif permanen], diakses 8 Maret 2021.
  5. ^ Fachrur Rozie (7 Desember 2022). "KPK Tangkap Bupati Bangkalan Abdul Latif". Liputan6.com. Diakses tanggal 8 Desember 2022. 
  6. ^ Syakirun Ni'am (28 Oktober 2022). Diamanty Meiliana, ed. "Wakil Ketua KPK Sebut Bupati Bangkalan Abdul Latif Imron Tersangka". Kompas.com. Diakses tanggal 8 Desember 2022. 
  7. ^ Syakirun Ni'am (28 Oktober 2022). Diamanty Meiliana, ed. "KPK Bongkar Dugaan Korupsi Bupati Bangkalan Abdul Latif Imron, Tak Hanya Lelang Jabatan". Kompas.com. Diakses tanggal 8 Desember 2022. 
  8. ^ M Hanafi Aryan (31 Oktober 2022). "Selain Bupati Bangkalan, KPK Ternyata Sudah Jerat 5 Tersangka Lain". Detik.com. Diakses tanggal 8 Desember 2022. 
  9. ^ Syakirun Ni'am (8 Desember 2022). Bagus Santosa, ed. "Bupati Bangkalan Abdul Latif Diduga Terima Suap Rp 5,3 Miliar". Kompas.com. Diakses tanggal 8 Desember 2022. 
  10. ^ Mirza Bagaskara (8 Desember 2022). Juli Hantoro, ed. "Firli Bahuri Sebut Uang Suap Bupati Bangkalan Digunakan untuk Jasa Survei Elektabilitas". Tempo.co. Diakses tanggal 8 Desember 2022. 

Pranala luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
Makmun Ibnu Fuad
I Gusti Ngurah Indra Setiabudi (Pj.)
Bupati Bangkalan
2018-8 Desember 2022
Diteruskan oleh:
Mohni (Plt)