Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Bunga bakung. Dari Daud.[3]
Ayat 5
Orang-orang yang membenci aku tanpa alasan lebih banyak daripada rambut di kepalaku; terlalu besar jumlah orang-orang yang hendak membinasakan aku, yang memusuhi aku tanpa sebab; aku dipaksa untuk mengembalikan apa yang tidak kurampas.[4]
Ayat 9
Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku, orang asing bagi anak-anak ibuku;[5]
Biarlah jamuan yang di depan mereka menjadi jerat, dan selamatan mereka menjadi perangkap.24Biarlah mata mereka menjadi gelap, sehingga mereka tidak melihat; buatlah pinggang mereka goyah senantiasa![9]
Ayat 26
Biarlah perkemahan mereka menjadi sunyi, dan biarlah kemah-kemah mereka tidak ada penghuninya.[10]
Disini penggubah melukiskan seorang dalam keadaan putus asa, sangat menderita dalam segala hal mungkin karena kesetiaannya kepada Allah dan jalan-jalan-Nya yang benar (ayat 69:8-13). Ia ingin menyembah Allah sebagaimana diperintahkan oleh Dia (ayat 69:10-13). Tradisi menyebutkan raja Daud sebagai penggubahnya (lihat ayat 1), tetapi mungkin juga digubah oleh raja Hizkia (bandingkan 2 Raja–raja 18:1–20:21; 2 Tawarikh 29:1–32:33), nabi Yeremia (bandingkan Yeremia 11:19; 12:1) atau seorang Yahudi yang tidak dikenal yang ingin membangun kembali bait Allah setelah pembuangan (ayat 69:10). Beberapa bagian mazmur ini melambangkan penderitaan Yesus; akan tetapi, pengakuan dalam ayat 69:6, dan kutukan-kutukan dari ayat 69:23-29, tidak dapat dikenakan pada Kristus.[13]
Penomoran ayat
Dalam Alkitab Indonesia, mazmur ini terdiri dari 37 ayat, di mana ayat 1 adalah pengantar "Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Bunga bakung. Dari Daud." (versi Terjemahan Baru dari Lembaga Alkitab Indonesia). Dalam Alkitab bahasa Inggris, kalimat pengantar ini tidak diberi nomor ayat, sehingga seluruhnya hanya ada 36 ayat, di mana ayat 1 bahasa Inggris sama dengan ayat 2 bahasa Indonesia dan seterusnya.