Dalam versi Terjemahan Baru dari Lembaga Alkitab Indonesia, mazmur ini diberi judul "Kebebalan manusia" dan ayat 1 dimulai dengan kata pengantar "Untuk pemimpin biduan. Dari Daud". Bagian depan Mazmur ini sama dengan Mazmur 53.
Ayat 1
Untuk pemimpin biduan. Dari Daud.
Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah."
Busuk dan jijik perbuatan mereka, tidak ada yang berbuat baik.[3]
"Orang bebal" adalah orang yang hidup seakan-akan tidak ada Allah. Orang bebal menyatakan pemberontakan mereka terhadap Allah dengan dua cara.
1) Mereka menolak penyataan Allah, karena mereka tidak percaya apa yang dikatakan Alkitab tentang Allah; mereka mencemooh prinsip-prinsip moral Firman Allah dan mengandalkan akal mereka sendiri dalam menentukan baik dan buruk (ayat Mazm 14:1-3).
2) Mereka tidak mencari Allah, juga tidak berseru kepada Allah di dalam doa untuk kehadiran dan pertolongan-Nya.
3) Mazmur ini melukiskan kebobrokan orang fasik dan mengajarkan bahwa umat manusia pada dasarnya terpisah dari Allah (bandingkan Efesus 2:2–3).[4]
Ayat 3
Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.[5]
Rasul Paulus mengutip tiga ayat pertama mazmur ini dalam suratnya kepada jemaat di Roma untuk mendukung kebenaran bahwa "semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah" (Roma 3:23). Dua ayat pertama dikutip dalam bentuk yang agak berbeda, kecuali ayat 3 yang tepat sama, untuk mengingatkan bahwa semua manusia sudah berdosa dan tidak sanggup menyelamatkan dirinya dari hukuman (Roma 3:10–12).[4]
Referensi
^(Indonesia) Marie C. Barth, BA Pareira, Kitab Mazmur 1-72, pembimbing dan tafsiran. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1998.
^(Indonesia) WS Lasor, Pengantar Perjanjian Lama 2, sastra dan nubuatan. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994.