Ini merupakan jenis gempa bumi kerak dangkal yang dipicu aktivitas patahan aktif Sesar Semangko, tepatnya pada segmen Talamau yang belum terpetakan. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukan gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan mendatar.[8]
Gempa ini mengakibatkan 27 orang tewas dan sedikitnya 457 orang luka-luka.[9] 14 korban tewas berasal dari Kabupaten Pasaman, sedangkan 13 lainnya berasal dari Kabupaten Pasaman Barat.[10][11][12] Sedikitnya 16.000 orang mengungsi.[5]
Keadaan tektonik
Gempa bumi lazim terjadi di Sumatra karena pulau ini berada di batas konvergen tempat Lempeng Indo-Australiamenunjam ke bawah Lempeng Sunda dan Lempeng Burma dengan kecepatan 60 mm per tahun.[13] Pertemuan antarlempeng ini bersifat miring (oblique) dan menimbulkan deformasi pada Lempeng Sunda sehingga memunculkan pergerakan sesar mendatar di sepanjang Sesar Semangko. Sesar Semangko merupakan sesar yang memanjang sekitar 1.900 km di daratan Pulau Sumatra dan dibagi menjadi sekitar 20 segmen.[14] Zona subduksi di lepas pantai Sumatra telah menyebabkan beberapa gempa bumi besar pada 2004 dan 2005. Sesar-sesar naik turun (dip-slip) juga dapat merekah di sepanjang penunjaman Lempeng Australia yang ada di bawah. Gempa bumi berkekuatan 7,6 Mw pada 2009 di dekat Padang disebabkan oleh sesar naik pada kedalaman 80 km.[15] Selain itu, rekahan juga dapat timbul pada interface lempeng dan mengakibatkan gempa bumi yang mencapai wilayah palung, memicu tsunami besar seperti pada tahun 1907, 2004, dan 2010.[16] Aktivitas Sesar Semangko mengakibatkan gempa bumi Liwa tahun 1994 dan di Kerinci tahun 1995. Sesar ini menghasilkan gempa terbesar selama rangkaian gempa bumi Alahan Panjang 1943; berkekuatan 7,8 Ms.[17]
Guncangan
Gempa bumi terjadi pada pukul 08:39 WIB dengan berkekuatan 6,1 Mw dan empat menit sebelumnya didahului gempa pembuka atau foreshock dengan magnitudo 5,2 Mw.[8]
Guncangan gempa bumi dirasakan terkuat di Pasaman Barat dengan skala intensitas VI MMI. Selanjutnya, guncangan dirasakan di Pasaman (V MII); Agam, Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang (IV MMI); Kota Padang, Kota Payakumbuh, Aek Godang, Gunung Sitoli (III MMI); dan Pesisir Selatan, Rantau Prapat, Nias Selatan, Bangkinang (II MMI).[18] Guncangan juga dirasakan hingga Kuala Lumpur, Klang, dan Seremban di Malaysia serta Singapura (II MMI).[8][18][19]
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut terjadi sebagai akibat dari sesar mendatar berarah dekstral pada sesar Semangko.[20] Semula, BMKG mengira hiposentrum gempa berada di segmen Angkola yang bertanggung jawab atas gempa bumi pada 1892.[21] Namun, hasil survei BMKG setelahnya, mengungkapkan sumber gempa berada di segmen yang selama ini belum teridentifikasi dan selanjutnya diberi nama Segmen Talamau.[22]
Hingga 4 Maret pukul 06:00 WIB, dilaporkan terjadi 204 kali gempa susulan dengan magnitudo bervariasi. Gempa susulan terbesar berkekuatan 5,1 Mw.[23]
Dampak
Gempa bumi merusak sedikitnya 2.025 rumah di Kabupaten Pasaman Barat, mayoritas di Kecamatan Talamau dan Pasaman.[24] Sejumlah fasilitas umum juga rusak meliputi 75 fasilitas pendidikan, 42 kantor pemerintah, 40 tempat ibadah, dan 18 fasilitas kesehatan.[25] Masjid utama di Nagari Kajai runtuh. Layanan telekomunikasi sempat terganggu dan listrik padam selama sehari.[26] Di Kabupaten Pasaman, gempa bumi merusak sekitar 1.816 rumah rusak, 86 fasilitas pendidikan, dan empat jembatan penghubung.[27][28][29] Kerusakan bangunan juga dilaporkan di Kabupaten Agam, meliputi enam sekolah dasar; dua di Ampek Nagari dan empat di Palupuh.[30]
Gempa mengakibatkan longsor di lereng Gunung Talamau di Nagari Malampah. Material longsor memicu banjir bandang yang mengakibatkan enam orang tertimbun.[31][32] Dua di antaranya ditemukan tewas. Pencarian terhadap empat orang lainnya masih berlangsung.[33]
Di Jorong Padang Baru, Nagari Ganggo Hilia, muncul semburan air panas bercampur lumpur dari lapisan tanah.[35] Munculnya semburan lumpur tersebut diperkirakan terkait aktivitas vulkanik Gunung Talamu.[36] Di Jorong Tanjung Beruang, Nagari Kajai, luapan lumpur dan potongan kayu memenuhi aliran Sungai Nango yang sebelumnya sempat kering pasca-gempa.[37]
Getaran gempa terasa di Lembah Klang, Kuala Lumpur, Malaysia. Beberapa warga dan pekerja bergegas keluar dari rumah dan kantor mereka.[38] Pekerja dievakuasi dari markas Bernama di kota itu juga.[39] Di Port Dickson, sebuah rumah sakit swasta dan gedung pemerintah mengalami kerusakan ringan.[40] Getaran juga dirasakan di Singapura.[20] Sekitar pukul 09:40 waktu Singapura, warga melaporkan gempa di Punggol, Simei, Bukit Merah, Queenstown, Ang Mo Kio, dan Kallang. Ada laporan tentang guncangan di Pusat Keuangan Marina Bay.[41]
Korban
Data 10 Maret, korban tewas akibat gempa berjumlah 27 orang.[9] Sebanyak 457 orang terluka; 52 orang di antaranya luka berat.[42] Jumlah pengungsi pernah mencapai angka 16.000 orang.[43]
Di Pasaman Barat, 13 orang tewas: sepuluh warga Nagari Kajai dan seorang warga Nagari Aua Kuniang. Di antara korban tersebut, dua orang meninggal di tenda pengungsian dan enam orang meninggal di rumah sakit.[44] Di Pasaman, 14 orang tewas, seluruhnya warga Nagari Malampah.[45] Empat di antaranya tewas akibat banjir bandang.[46]
Tanggapan
BNPB menyatakan bahwa warga harus tetap waspada terhadap potensi banjir bandang. Kepala Pelaksana BPBD Pasaman mengatakan bahwa sungai-sungai di daerah itu telah mengering karena penyumbatan di hulu akibat gerakan tanah.[47] Warga diimbau untuk menjauh dari daerah perbukitan karena ancaman tanah longsor dan longsoran batu akibat hujan.[48] Sedikitnya 16.000 warga mengungsi.[43] BNPB mengonfirmasi aktivitas vulkanik hadir di dekat Gunung Talamau. Sebagai tindakan pencegahan, beberapa warga di dekat gunung berapi harus dievakuasi.[49]
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi beberapa posko pada keesokan harinya. Ia mengatakan telah menyalurkan 2.000 paket makanan siap saji. Bantuan tambahan termasuk tenda dan peralatan sanitasi juga disalurkan. Keluarga korban yang meninggal diberi santunan sebesar Rp15 juta sebagai bentuk bantuan.[50] Rumah yang rusak ringan akan diperbaiki oleh pemerintah setempat. Rumah yang rusak sedang hingga berat akan dibangun kembali oleh pemerintah pusat.[51] Upaya penyelamatan dan pemulihan pada 27 Februari dilanjutkan dengan pencarian empat orang hilang hingga hari kesepuluh pasca-bencana.[10] BNPB juga menerjunkan orang untuk mensurvei kerusakan.[52]
Presiden Joko Widodo memerintahkan pengiriman bantuan kemanusiaan yang terdiri dari ribuan kilo gula, minyak, beras, biskuit, air mineral dan teh celup, di antara kebutuhan lainnya.[53]
^Belle Philibosian Kerry Sieh Jean‐Philippe Avouac Danny H. Natawidjaja Hong‐Wei Chiang Chung‐Che Wu Hugo Perfettini Chuan‐Chou Shen Mudrik R. Daryono Bambang W. Suwargadi (2014). "Rupture and variable coupling behavior of the Mentawai segment of the Sunda megathrust during the supercycle culmination of 1797 to 1833". Journal of Geophysical Research: Solid Earth. 119 (9): 7258–7287. Bibcode:2014JGRB..119.7258P. doi:10.1002/2014JB011200.
^Natawidjaja, D.H.; Tohari, A.; Subowo, E.; Daryono, M.R. (2007). "Western Sumatra Earthquakes if March 6, 2007"(PDF). EERI. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 4 March 2016. Diakses tanggal February 25, 2022.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^B. K. Rastogi; R. K. Jaiswal (2006). "A catalog of tsunamis in the Indian Ocean". Science of Tsunami Hazards. Hyderabad, India: National Geophysical Research Institute. 25 (3).
^ ab"Sumatra earthquake Pager"(PDF). USGS (dalam bahasa Inggris). 2022-02-25. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal February 26, 2022. Diakses tanggal 2022-02-26.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Agam Prayogi (26 February 2022). Miechell Octovy Koagouw, ed. "Korban Gempa Pasbar Terima 2.000 Paket Makanan". rri.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 February 2022. Diakses tanggal 26 February 2022.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Haikal, M. (1 March 2022). "Jokowi Kirim Bantuan Sembako ke Korban Gempa Pasbar dan Pasaman" [Jokowi Sends Basic Food Aid to Pasbar and Pasaman Earthquake Victims] (dalam bahasa Indonesian). Katasumbar. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 March 2022. Diakses tanggal 4 March 2022.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)