Gempa bumi tersebut terkait dengan patahan strike-slip dangkal di sepanjang Sesar Besar Sumatra, bukan mekanisme dorong yang terkait dengan zona subduksi selat sunda ke pantai barat.[7][8] Ini memecahkan segmen patahan Siulak yang juga terlibat dalam gempa bumi berkekuatan 7,3 pada tahun 1909.[9] Segmen patahan ini telah tenang untuk waktu yang sangat lama sebelum gempa tahun 1995.[10]
Dampak gempa
Gempa bumi ini menyebabkan 84 orang tewas, 558 orang luka berat dan 1.310 orang luka ringan. Sementara 7.137 rumah, sarana transportasi, sarana irigasi, tempat ibadah, pasar dan pertokoan mengalami kerusakan.[11]
Kerusakan terjadi terutama di lembah yang sejajar dengan Sesar Besar Sumatra. Kerusakan serius dilaporkan terjadi di utara Danau Kerinci.[12] Gempa tersebut memicu tanah longsor besar di sekitar lembah, mengubur banyak penduduk. Associated Press melaporkan bahwa setidaknya 100 orang tewas akibat gempa.[13] Tambahan 773 orang menderita luka serius sementara 1.300 lainnya luka ringan.[6] Ada laporan sebelumnya yang menyebutkan di desa Kematan di Provinsi Jambi disebabkan oleh gempa.[14]
Sebanyak lebih dari 17.600 bangunan terkena dampak, 4.000 di antaranya hancur atau rusak parah, menyebabkan 65.000 orang kehilangan tempat tinggal.[15]
Gempa bumi juga dilaporkan dirasakan di Singapura, yang menyebabkan kepanikan dan membuat banyak warga mengungsi. Meskipun jaraknya 470 km dari pusat gempa, gempa mengguncang lampu dan perabotan di gedung apartemen tinggi.[14]