Gempa bumi Jawa 2017 juga dinyatakan berpotensi Tsunami oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sehingga dikeluarkan peringatan dini Tsunami untuk wilayah di selatan Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY khususnya Kabupaten Garut, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Kulonprogo namun pada Sabtu 16 Desember 2017 pukul 02.30 WIB peringatan dini tersebut dicabut[3] karena menurut rekaman stasiun tide gauge di Pangandaran (Jawa Barat), Pamayang Sari (Jawa Barat), Binangeun (Banten), dan Pacitan (Jawa Timur) menunjukan tidak ada kenaikan paras air laut di pantai selatan wilayah-wilayah tersebut. Gempa bumi susulan dilaporkan beberapa kali terjadi setelah gempa bumi utama dengan skala yang lebih kecil.
Penyebab
Berdasarkan posisi dan kedalamannya, kejadian gempabumi ini disebabkan aktivitas zona subduksi yang terbentuk akibat tumbukan atau penunjaman Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia di daerah selatan Jawa.[4]