Investigasi dan kemungkinan penyebab tindakan bunuh diri Kapten
Investigasi kecelakaan ini dilakukan oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi Indonesia bersama dengan tim ahli dari NTSB Amerika, Singapura, dan Australia. Pada tanggal 14 Desember 2000, KNKT mengeluarkan laporan yang menyatakan bahwa penyebab kecelakaan tidak dapat diketahui (undetermined). Namun, NTSB memiliki pendapat yang berbeda. Menurut mereka, kecelakaan ini disebabkan oleh tindakan Kapten Tsu yang sengaja menjatuhkan pesawatnya ke laut (bunuh diri).
Menurut beberapa sumber, kemungkinan penyebab Kapten Tsu melakukan tindakan tersebut antara lain:
Masalah keuangan keluarga, di mana ia dilaporkan mengalami kerugian dalam investasi keuangan, dan hutang tagihan kartu kreditnya yang lebih besar dari kemampuannya membayar. (terutama diakibatkan dari pengeluaran keluarganya yang lebih besar dari gajinya sebagai pilot).
Kapten Tsu membeli polis asuransi beberapa hari sebelum kejadian (pada hari kecelakaan, jaminan perlindungan dari polisnya mulai berlaku), sehingga ia melakukan tindakan (menjatuhkan pesawat) tersebut untuk mendapatkan uang santunan asuransi (sebagai pengganti kerugian investasinya sebelumnya).
Ia juga dilaporkan beberapa kali mendapat teguran disiplin dari SilkAir, termasuk satu tindakan yang berkaitan dengan memanipulasi sekring dari perekam suara kokpit (CVR),
Laporan lain mengatakan ia juga berkonflik dengan Kopilot Ward dan beberapa rekannya yang meragukan kemampuannya memimpin sebagai Kapten Pilot.
Kapten Tsu adalah mantan pilot dan instruktur A-4 SkyhawkAngkatan Udara Singapura. Ia memiliki pengalaman dengan pesawat tersebut selama 20 tahun. Selama kariernya, ia pernah mengalami musibah, yaitu kehilangan 4 teman satu skuadronnya ketika latihan terbang rutin, setahun sebelum kecelakaan. Dampak psikologis dari musibah ini diduga mengubah kepribadian Tsu yang berujung pada kecelakaan pesawat SilkAir tersebut.
Korban
Kebangsaan
Penumpang
Kru
Total
Singapura
40
6
46
Indonesia
23
-
23
Malaysia
10
-
10
Amerika Serikat
5
-
5
Prancis
5
-
5
Jerman
4
-
4
Britania Raya
3
-
3
Jepang
2
-
2
Bosnia dan Herzegovina
1
-
1
Austria
1
-
1
India
1
-
1
Taiwan
1
-
1
Australia
1
-
1
Selandia Baru
-
1
1
Total
97
7
104
Di antara salah satu korban ialah model dan penulis Bonny Hicks.[1]