Gempa bumi Samudra Hindia 2016
Pada tanggal 2 Maret 2016 pukul 19.49.46 WIB, sebuah gempa bumi berkekuatan 7,8 skala Richter mengguncang Samudra Hindia, barat daya Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Indonesia.[1] Pusat gempa berada di 659 kilometer barat daya Muara Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan kedalaman 10 kilometer. Guncangan gempa terasa di hampir seluruh wilayah di Sumatra[2] hingga sampai ke wilayah negara Singapura.[3] Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika sempat memperingatkan kemungkinan terjadinya tsunami di sepanjang pantai barat Sumatra dan wilayah Kepulauan Cocos (Keeling) milik Australia di selatan pusat gempa.[4] Dalam laporan BMKG, juga disebutkan bahwa terdapat kenaikan muka air laut di Padang setinggi 5 cm dan di Kepulauan Cocos (Keeling) setinggi 10 cm setelah gempa.[4] Tiga jam setelahnya laporan peringatan tsunami dicabut.[5]
Gempa ini membuat tebing di objek wisata Ngarai Sianok, Kota Bukittinggi, longsor.[6] Namun dari tanah longsor tersebut, tidak ada korban jiwa.[7]
Menurut laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tidak ada korban jiwa akibat gempa ini.[8][9] Sementara itu, Presiden Joko Widodo yang saat terjadinya gempa melakukan kunjungan kerja di Medan, Sumatera Utara, segera memerintahkan BNPB agar turun ke lapangan menangani dampak dari gempa bumi ini.[10]
Lihat pula
Referensi
|
---|
Januari | |
---|
Februari | |
---|
Maret | |
---|
April | |
---|
Juni | |
---|
Agustus | |
---|
September | |
---|
Oktober | |
---|
November | |
---|
Desember | |
---|
- † menandai gempa bumi yang mengakibatkan setidaknya 30 orang tewas
- ‡ menandai gempa bumi paling mematikan pada tahun tersebut
- Waktu untuk semua gempa bumi berada dalam UTC
|
|
---|
Sebelum 1900 | |
---|
1900-1999 | |
---|
2000-2009 | |
---|
2010-2019 | |
---|
2020-2029 | |
---|
|
---|
Bencana alam | |
---|
Kecelakaan | |
---|
Kerusuhan | |
---|
|
|
|