Gempa bumi ini membuat sejumlah bangunan di Provinsi Jawa Timur rusak. Hingga 30 April 2021, BNPB menyebutkan 16.541 unit rumah mengalami kerusakan, dengan rincian 2.413 unit rumah rusak berat, 5.160 rumah rusak sedang, dan 8.968 rumah rusak ringan.[5] Setidaknya 641 fasilitas umum mengalami kerusakan, terdiri dari 233 tempat ibadah, 226 sekolah, 23 fasilitas kesehatan, dan 159 fasilitas lainnya.[10]
Batu dan Malang
Sebanyak tiga jiwa dilaporkan tewas di Kabupaten Malang akibat gempa.[11] Sejumlah wilayah di Malang juga sempat mengalami pemadaman listrik selama 1 jam 14 menit akibat terganggunya gardu induk PLN di Turen, Malang.[12][13] Sebuah patung di area bermain Jatim Park, Kota Batu dilaporkan runtuh.[14]
Di Kabupaten Malang, sebanyak 525 rumah dilaporkan rusak ringan, 114 rusak sedang, dan 57 rumah rusak berat. Kerusakan ditemukan pula pada 14 fasilitas pendidikan, 8 fasilitas kesehatan, 26 tempat ibadah, dan 6 jembatan.[11]
Blitar
Di Blitar, gempa merusak bangunan RSUD Mardi Waluyo dan Gedung DPRD Kabupaten Blitar.[15][16] BPBD setempat melaporkan 10 rumah mengalami rusak berat, 85 rusak sedang, dan 217 rusak ringan. Selain itu, kerusakan juga ditemui 5 gedung sekolah, 2 tempat ibadah, 9 kantor, dan 3 balai desa.[11]
Lumajang
Gempa bumi ini mengakibatkan lima warga Lumajang tewas. Dua korban tewas merupakan pengendara yang tertimpa reruntuhan longsoran batu di jalan Malang-Lumajang, sementara tiga lainnya meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan bangunan.[17] Sementara itu, 2 orang mengalami luka berat dan 10 orang mengalami luka ringan.[11]
Sementara itu di Trenggalek, 13 rumah mengalami kerusakan ringan hingga berat. Sebanyak 2 sekolah, 2 tempat ibadah, 1 pesantren, dan 3 kantor kecamatan juga mengalami kerusakan parah.[18][11]
Tulungagung
Beberapa kerusakan dilaporkan terjadi di 10 kecamatan di Kabupaten Tulungagung akibat gempa bumi. Kecamatan yang terdampak meliputi Kecamatan Kauman, Ngunut, Pagerwojo, Kalidawir, Sumbergempol, Mirigambar, Gondang, Bandung, Pakel, dan Pucanglaban. Kerusakan tersebut berupa kerusakan ringan seperti langit-langit runtuh, atap retak, dan kerusakan atap, hingga kerusakan berat seperti robohnya kandang ternak dan teras rumah.[19]
BPBD kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur mendirikan posko dapur umum dan pengungsian. BPBD Kabupaten Lumajang mendirikan 2 tenda pengungsian di Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari. Dibantu dengan Taruna Siaga Bencana (Tagana), BPBD juga mengoperasionalkan dapur umum untuk warga yang mengungsi di Ampelgading, Kabupaten Malang, dan Desa Kaliulung, Kabupaten Lumajang. BPBD juga mengirimkan bantuan berupa beras, lauk pauk, makanan siap saji, makanan tambahan gizi, mie instan, sembako lain, selimut, terpal, masker kain, dan hand-sanitizer.[11]
Pada 11 April dini hari, Menteri SosialTri Rismaharini mengunjungi dan memberikan bantuan kepada korban gempa di Lumajang.[21] Kepala BNPB Doni Monardo juga telah meninjau daerah terdampak gempa merespon perintah dari Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Jawa TimurKhofifah Indar Parawansa dan Bupati Malang Sanusi.[22] Presiden Jokowi juga telah sampaikan duka cita yang mendalam atas korban (gempa) yang meninggal dunia serta mememerintahkan diadakannya segala langkah tanggap darurat pascagempa serta mencari korban hilang serta terluka.[23]