Lempeng Sunda adalah sebuah lempeng tektonik mikro yang berlokasi di Asia Tenggara dan bagian dari Lempeng Eurasia . Lempeng Sunda mencakup Laut Tiongkok Selatan , Laut Andaman , bagian selatan dari Semenanjung Indochina bersama-sama dengan Malaysia dan pulau-pulau Kalimantan , Sumatra , Jawa , serta Sulawesi di Indonesia , dan juga barat daya kepulauan Filipina dan Palawan serta Kepulauan Sulu .
Lempeng Sunda berbatasan di timur dengan Sabuk Vulkanik Filipina, Zona Subduksi Laut Maluku, Lempeng Laut Maluku , Lempeng Laut Banda , dan Lempeng Timor ; di selatan dan barat dengan Lempeng Indo-Australia , dan Lempeng Kepala Burung ; dan di utara dengan Lempeng Burma , Lempeng Eurasia ; dan Lempeng Yangtze . Batas-batas di bagian timur, selatan dan barat Lempeng Sunda rumit secara tektonik dan aktif secara seismik. Hanya batas bagian utara yang relatif stabil. Beberapa lempeng tektonik mikro tersebut, membuat aktivitas seismik di wilayah Indonesia Timur cenderung sangat tinggi.
Cakupan
Palung Sumatra dan Palung Jawa arah bergerak lempeng Indo-australia kebawah lempeng Sunda
Lempeng Sunda meliputi Laut Cina Selatan , Laut Andaman, Vietnam bagian selatan, Myanmar , Laos , dan Thailand , Malaysia , Singapura , Kamboja , Filipina bagian selatan, dan Bali , Lombok , Nusa Tenggara Barat , Kalimantan , Sumatra , Jawa , dan sebagian Sulawesi di Indonesia.[ 1]
Lempeng Sunda di sebelah timur dibatasi oleh Sabuk Bergerak Filipina, Zona subduksi Laut Molucca, Lempeng Laut Molucca, Lempeng Laut Banda, dan Lempeng Timor ; di selatan dan barat berbatasan dengan Lempeng Indo-Australia ; dan di utara berbatasan dengan Lempeng Burma , Lempeng Eurasia ; dan Lempeng Yangtze. Lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah Lempeng Sunda di sepanjang Palung Sumatra dan Palung Jawa , dimana peristiwa tersebut sering menimbulkan gempa bumi dan tsunami .
Rujukan
Besar Kecil Lainnya Historis
^ Nugroho, Hendro; Harris, Ron; Lestariya, Amin W.; Maruf, Bilal (December 2009). "Plate boundary reorganization in the active Banda Arc–continent collision: Insights from new GPS measurements" . Tectonophysics . 479 (1–2): 52–65. doi :10.1016/j.tecto.2009.01.026 . ISSN 0040-1951 .