Longsor Maros 2022
Longsor Maros 2022 (aksara Lontara dalam bahasa Bugis: ᨈᨊ ᨒᨚᨔᨚᨑᨚ ᨆᨑᨘ 2022, transliterasi: Tana Longsoro' Maru' 2022; dalam bahasa Makassar: ᨅᨘᨈ ᨈᨔᨚᨔᨚᨑᨚ ᨆᨑᨘᨔᨘ 2022, transliterasi: Butta Tasossoro' Marusu' 2022) adalah bencana alam berupa tanah longsor yang terjadi di ruas jalan nasional, yakni Jl. Poros Maros–Bone dan permukiman penduduk di Dusun Moncong Jai, Desa Rompegading, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan pada 27 Desember 2022 sekitar pukul 17.00 WITA. Sebanyak 19 orang terdampak material tanah longsor di lokasi kejadian, 3 orang selamat tanpa luka-luka, 10 orang mengalami luka ringan hingga sedang dan dirawat secara intensif di Puskesmas Cenrana. Adapun 4 orang telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan 2 orang lainnya dinyatakan hilang. Latar belakang & penyebabDusun Moncong Jai di Desa Rompegading adalah sebagian wilayahnya berupa Kawasan Hutan Palanro yang merupakan Kawasan Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin dan dekat dengan area Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Dari pusat ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan, kawasan Hutan Pendidikan tersebut berjarak 65 km, sedangkan dari pusat kota Kabupaten Maros berjarak sekitar 34 km. Kawasan ini dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan waktu tempuh kurang lebih 90 menit dari Kota Makassar. Luas kawasan Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin berdasarkan SK.86/MENHUT-II/2005 seluas 1.300 ha. Berdasarkan kedudukan geografis, kawasan Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin terletak pada 119°44'34"–119°46'17" Bujur Timur dan 04°58'7"–05°00'30" Lintang Selatan. Adapun luas kawasan hutan Palanro yaitu tempat penelitian ini dilakukan seluas ± 21 ha. Adapun batas-batas Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin secara umum, adalah sebagai berikut:
Menurut letak dan topografinya, kawasan Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin secara umum berada pada ketinggian 300-800 meter di atas permukaan laut, dengan keadaaan lapangan berbukit, bergunung-gunung di bagian utara dan barat, semakin ke Timur dan Selatan dari datar sampai bergelombang. Berdasarkan peta topografi skala 1:100.000 maka keadaan lapangan dapat diuraikan sebagai berikut: a. Daerah datar dengan kemiringan < 3% terdapat pada sekitar jalan raya dan kampung di sebelah Timur. b. Daerah landai sampai berombak dengan kemiringan 3% - 10% terdapat pada bagian Tengah. c. Daerah berbukit dengan kemiringan 10% - 30% terdapat pada bagian Timur dan Selatan. d. Daerah bergunung dengan kemiringan > 30% terdapat pada bagian Barat dan Utara. Bahan induk tanah merupakan batuan tuff yang berasal dari gunung berapi. Sedangkan bahan kapur yang berasal dari batu karang mencakup porsi yang kecil dari wilayah hutan ini. Tanah Latosol dan Mediteran yang berkembang dari bahan tuff asam merupakan dua jenis tanah utama yang ditemukan dalam areal ini khususnya pada areal yang landai dan datar. Kedua jenis tanah ini mempunyai kedalaman rata-rata lebih dari 100 cm. Kawasan hutan Palanro terletak pada lokasi yang berbukit dengan topografi yang curam. Tanah pada kawasan Hutan Palanro merupakan tanah Litosol dengan solum dangkal. Topografi yang berbukit dan bergunung-gunung serta kerawanan tanah yang labil menjadi pemicu longsor ini. Beberapa longsor sebelumnya telah terjadi di sekitar Jl. Poros Maros–Bone hanya saja tidak ada korban jiwa dari longsor kali ini. Dalam kunjungan Gubernur Sulawesi Selatan di lokasi longsor pada 29 Desember 2022, ia mengasumsikan dan mempertanyakan keberadaan adanya aliran air dan sungai di atas tebing. Dan praktik pembukaan lahan untuk pertanian sebagai salah satu pemicu longsor. Pada 21 Desember 2022, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV mengeluarkan imbauan peringatan dini cuaca di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang bakal terjadi pada 23-25 Desember 2022. Prakiraan tanggal 23-25 Desember 2022, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan bagian barat meliputi Kabupaten Pinrang, Kota Parepare, Kabupaten Barru, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Kabupaten Maros, Kota Makassar, dan Kabupaten Takalar. Kemudian, wilayah Sulawesi Selatan bagian tengah meliputi Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Gowa. Wilayah Sulawesi Selatan bagian selatan meliputi Kabupaten Jeneponto dan Kabupaten Kepulauan Selayar. Serta potensi angin kencang di pesisir barat dan selatan Sulawesi Selatan. Penyebab cuaca ekstrem tersebut, berdasarkan hasil monitoring perkembangan dinamika atmosfer terkini menunjukkan indikasi adanya potensi peningkatan curah hujan di wilayah Sulawesi Selatan. Analisis model cuaca menunjukkan kelembapan udara lapisan atas hingga ketinggian 500 mb dalam kondisi basah (70-100%). Menyikapi kondisi tersebut diharapkan para pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat dapat meningkatkan kesiap-siagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi. Dampak tersebut antara lain banjir/genangan, banjir bandang, banjir rob, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, dan keterlambatan jadwal penerbangan/pelayaran. Masyarakat diharapkan selalu mengikuti informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik. DampakKorbanJumlah korban jiwa yang telah dikonfirmasi berjumlah 4 orang. Selain itu, masih terdapat 2 korban hilang, dan 10 korban luka ringan hingga sedang. 19 orang terdampak akibat bencana ini, serta beberapa orang terpaksa mengungsi, kemudian direlokasi. KerugianBelum ada pemberitahuan secara resmi nilai total kerugian dari bencana ini, namun dilansir dari beberapa sumber terdapat kerusakan 4 unit rumah, 2 unit kendaraan mobil, infrastruktur berupa talud dan tanggul. Selain itu, terdapat beberapa kerugian dari pengguna jalan akibat terjebak macet menutup jalan selama 18 jam yang hendak menuju bandara dan beberapa kendaraan mengangkut bahan sembako. LongsorLongsor berlangsung di tempat kejadian pada Selasa, 27 Desember 2022 sekitar pukul 17.00 WITA. Longsor yang terjadi di Dusun Moncong Jai, Kabupaten Maros ini diawali oleh kondisi cuaca ekstrem dengan munculnya hujan lebat yang menimbulkan longsoran sebelah utara pada tebing tanah dan bebatuan besar pada ketinggian sekitar 50 meter. Material longsoran tersebut menerjang dan terus menuruni perbukitan yang di bawahnya adalah area ruas jalan nasional dan permukiman penduduk. Tiga unit rumah mengalami rusak dan tertimbun, 1 unit rumah terseret bersama material longsor ke bawah aliran sungai, 2 unit kendaraan berupa mobil box dan pikap yang sedang parkir rusak parah terkena material longsor dan terbawa ke anak sungai Walanae. Sepanjang 50 meter ruas jalan nasional tertutup oleh material longsor (tanah dan batuan) dengan ketebalan 1-4 meter. ResponsPemda MarosPascalongsor, bupati Maros mengerahkan OPD-OPD terkait untuk membantu korban longsor. Dalam kunjungannya di lokasi longsor pada 29 Desember 2022, bupati Maros akan merelokasi rumah-rumah warga yang terdampak ke tempat yang lebih aman. Gubernur Sulawesi SelatanLewat Instagramnya, Andi Sudirman Sulaiman melakukan gerak cepat pascalongsor melalui Tim Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan dan berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sulawesi Selatan, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR. Pembukaan jalan yang tertimbun material longsor menghabiskan waktu 18 jam. Berbagai pihak, yakni Pemerintah Daerah Kabupaten Maros, Kodim 1422/Maros, Polres Maros, dan stakeholders terus melakukan pencarian korban hilang. Gubernur Sulawesi Selatan menyampaikan duka citanya yang mendalam kepada keluarga dari korban yang meninggal. Bantuan santunan kematian Rp. 60 juta diberikan oleh gubernur. Upaya relokasi rumah para korban longsor sedang dalam perencanaan. Eks menteri pertanianEks menteri pertanian RI periode 2014–2019, Andi Amran Sulaiman selaku Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin (Unhas) dan pemilik PT Tiran Group mengunjungi korban bencana tanah longsor pada 31 Desember 2022. Ia menyampaikan rasa duka dan keprihatinan atas musibah longsor yang menimpa warga, kemudian memberi bantuan logistik dan menyaksikan langsung proses perbaikan tanggul sungai yang longsor. Ia bertemu dan menggendong Alif, bocah berusia 5 tahun yang menjadi korban longsor yang selamat. Alif diketemukan oleh warga saat berpegangan pada sebatang pohon sekitar bantaran sungai. Namun kakek (Rimang) dan ayah dari Alif (Ilham) ditemukan meninggal dunia, sementara ibu (Emi) dan ketiga saudaranya dalam status korban hilang yang masih dalam pencarian hingga saat ini. Alif mengaku melihat sang ibu hanyut di depan matanya. Di hadapan Alif, Andi Amran Sulaiman memberikan bungkusan yang isinya dana cash untuk membeli mainan. Ia juga memutuskan untuk membiayai pendidikan Alif hingga dewasa nanti.[2] Saat berkunjung ke lokasi longsor, Andi Amran Sulaiman (AAS) didampingi Bupati Maros, Chaidir Syam, Wakil Bupati Suhartina Bohari, Dandim 1422/Maros Kol. Inf. Muhammad Hujairin, M.Si, Kapolsek Camba, Iptu Mappiare dan Camat Cenrana, Ismail Madjid. Kunjungan Tim Kemanusiaan IKA UNHAS-AAS Foundation yang dipimpin langsung Ketum AAS merupakan lanjutan kegiatan sebelumnya, Jumat 30 Desember 2022. Rencananya kegiatan ini akanterus berlanjut untuk menyalurkan 17 ribu pcs paket bantuan. Pada kunjungan Tim Kemanusiaan IKA UNHAS-AAS Foundation ini telah tersalur 4.700 pcs paket bantuan. Terdiri dari 3.000 paket makanan siap saji, dan 1.700 pcs paket kebutuhan pokok seperti mie instan, sabun, gula pasir, minuman, dll. Sebagian bantuan langsung dibawa ke lokasi longsor, sebagian lagi diantar ke Posko Induk Penanganan Bencana, Gedung Serba Guna, Kabupaten Maros. Adapun Tim Kemanusiaan IKA UNHAS-AAS Foundation yang menyertai Ketum antara lain Sekjen Yusran Jusuf, Waketum Andi Irwan Patawari, Waketum Andi Irfan AB, Wakil Sekjen Iqbal Samad Suhaeb, Wakil Bendahara Ady Ansar, Ilham (Ilo) Rasyid, Suwardi Thahir, Andi Amri, Husni Thamrin Suharman, Irwan Ade Saputra, Saharuddin Ridwan, Ichi Indrawan, Fadlan Ahmad, M. Ruslan, Lukman, Mursalim, Bau Irfan, Misda, Fitra, dan Mursalim Tawang.[2] Garis waktu27 Desember 2022
28 Desember 2022
29 Desember 2022
30 Desember 2022
31 Desember 2022
1 Januari 2023
2 Januari 2023
7 Januari 2023
8 Januari 2023
Daftar korbanCedera
Meninggal
Hilang
Kendala pencarian korban hilangTim SAR gabungan mengalami kendala dengan cuaca dan medan yang berat. Pihaknya sudah menyusuri sungai dan hingga berjalan kaki sejauh 24 kilometer. Lebar dan panjang sungai terlampau jauh, ditambah medan sungai yang berbatu menyulitkan tim SAR gabungan memindai sepanjang aliran sungai yang dilewati. Arus sungai yang dilewati berarus deras, sehingga tim SAR gabungan mesti ekstra hati-hati saat menyusuri sungai. Lalu kondisi cuaca di sekitar lokasi yang diguyur hujan membuat tim SAR gabungan harus ekstra hati-hati melakukan penggalian dan penyisiran.[9] Berbagai upaya telah dilakukan dengan menggunakan alat berat, seperti ekskavator untuk membersihkan sisa tanah longsor. Menggali menggunakan alat manual, menyisir sungai menggunakan perahu karet hingga berjalan kaki sampai puluhan kilometer. Dari tujuh hari pencarian, hanya dua orang yang ditemukan meninggal dunia, yakni llham (48 tahun) dan Daeng Rimang (80 tahun). Tim SAR gabungan menjelaskan kendala yang terjadi di lapangan adalah kuatnya arus sungai. Selain itu, kondisi cuaca di sekitar lokasi yang diguyur hujan membuat tim SAR gabungan harus ekstra hati-hati melakukan penggalian dan penyisiran. Seluruh material longsoran yang menimpa 4 rumah sudah dibersihkan, namun tidak ditemukan keberadaan korban lainnya. Kuat dugaan, korban terbawa arus sungai yang tepat berada di belakang rumah lokasi terjadinya longsoran.[10] Pada 7 Januari 2023, 2 dari 4 korban yang dinyatakan hilang sebelumnya ditemukan dalam kedaan meninggal dunia. Kedua korban tersebut adalah Emi (perempuan, 47 tahun) dan Nurhikmah "Adel" (perempuan, 12 tahun). Unsur yang terlibat pencarian korban
Referensi
|