Ci Manuk
Ci Manuk (aksara Sunda: ᮎᮤᮙᮔᮥᮊ᮪) atau biasa disebut sebagai Cimanuk, adalah sebuah sungai yang mengalir di bagian timur Provinsi Jawa Barat, Indonesia.[1][2] HidrologiCi Manuk berhulu di Pegunungan Mandalagiri di Kabupaten Garut pada ketinggian sekitar 1700 meter di atas permukaan laut (mdpl), lalu mengalir ke arah timur laut sepanjang 180 kilometer, dan bermuara di Laut Jawa di Kabupaten Indramayu. Ci Manuk pada bagian hilir cukup lebar sehingga dapat dilayari oleh kapal yang berukuran relatif besar. Pada abad ke-16, muara Ci Manuk adalah pelabuhan yang ramai dan menjadi salah satu pelabuhan milik Kerajaan Sunda, sebagaimana dilaporkan oleh Tome Pires sebagai "Chemano". Di Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, aliran Ci Manuk dibendung untuk pembangunan Waduk Jatigede. Ci Manuk memiliki dua muara, yakni Cimanuk Lawas ("Cimanuk Lama"; 6°14′41″S 108°20′42″E / 6.24473°S 108.34502°E) dan Cimanuk Anyar ("Cimanuk Baru"; 6°13′43″S 108°10′30″E / 6.228611°S 108.175°E).[3] Pada tanggal 21 September 2016, terjadi banjir bandang akibat luapan Ci Manuk di Kabupaten Garut, sehingga menyebabkan banyak rumah rusak maupun korban jiwa di sedikitnya 7 kecamatan .[4] Daerah aliran sungaiDaerah aliran sungai ini dikelola oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWS Cimancis). Daerah aliran sungai ini meliputi Kabupaten Garut, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cirebon. Sungai ini juga membelah sejumlah daerah, antara lain Kota Garut, Jatibarang dan Indramayu. Luas daerah aliran sungai ini mencapai 3.584 km2 dengan panjang total sungai utama mencapai 180 km. Hulu sungai ini berada di Pegunungan Mandalagiri-Puncakgede di Desa Simpang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut. Anak sungaiAnak Ci Manuk antara lain:
GeografiSungai ini mengalir di wilayah barat pulau Jawa yang beriklim muson tropis (kode: Am menurut klasifikasi iklim Köppen-Geiger).[5] Suhu rata-rata setahun sekitar 25 °C. Bulan terpanas adalah Oktober, dengan suhu rata-rata 28 °C, and terdingin Februari, sekitar 21 °C.[6] Curah hujan rata-rata tahunan adalah 2465 mm. Bulan dengan curah hujan tertinggi adalah Januari, dengan rata-rata 461 mm, dan yang terendah September, rata-rata 6 mm.[7] PemanfaatanPenduduk di sepanjang aliran Ci Manuk memanfaatkan sungai ini untuk pertanian dan perikanan, baik secara tradisional dengan cara memancing, atau menjala. Ci Manuk pada bagian hilir cukup lebar sehingga dapat dilayari oleh kapal relatif besar. Pada abad ke-16, muara Ci Manuk adalah pelabuhan yang ramai dan menjadi salah satu pelabuhan milik Kerajaan Sunda, sebagaimana dilaporkan oleh Tome Pires sebagai "Chemano". Ci Manuk saat ini dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian di Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cirebon, yang merupakan salah satu daerah penghasil padi utama. Untuk mengendalikan derasnya aliran sungai ini, kini telah dibangun Waduk Jatigede di Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang. Galeri
Lihat pula
Referensi
Pranala luar |