Sungai Oyo (bahasa Jawa: ꦏꦭꦶꦲꦺꦴꦪ, translit. Kali Oya)[1] adalah sungai di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.[2] Sungai Oyo berhulu di lereng barat Perbukitan Gunung Gajahmungkur - Kukusan yang masuk wilayah administratif Gunungan, Mayaran, Wonogiri, Jawa Tengah. Sungai Oyo mengalir sepanjang sekitar 106,75 km[3] dari timur laut ke barat daya hingga bermuara ke Sungai Opak di Sriharjo, Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta membentang sepanjang Pegunungan Sewu. Debit air rata rata bulanan Sungai Oyo sekitar 9,31 m3/detik dengan detik maksimum sebesar 83,2 m3/detik dan minimum sebesar 1,89 m3/detik.
Geologi
Sungai Oyo merupakan sungai periodik yang mengalir membelah bukit karst utara dan selatan dengan muatan aliran suspended load. Ditinjau dari sudut geomorfologinya, sungai ini terbentuk karena adanya air yang terkonsentrasi pada kekar kekar batuan karst yang semakin melebar yang diakibatkan oleh agen-agen erosi, faktor tektonik yang terjadi pada awal stadium, dan perubahan temperatur yang signifikan.[4]
Hidrologi
Sungai Oyo dimulai dari hulu melewati wilayah Mayaran, Wonogiri, Jawa Tengah. Kemudian melewati kapanewon Semin, Ngawen, Nglipar, Karangmojo, Wonosari, Gedangsari, Patuk, Playen, Panggang di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Serta Kapanewon Dlingo dan Imogiri di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sungai Oyo termasuk dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Opak dengan sub-DAS Oyo seluas sekitar 639 km2.
Anak sungai
Sungai Oyo memiliki beberapa anak sungai yang cukup besar, diantaranya:
- Sungai Buyuk
- Sungai Jurang
- Sungai Lunyu
- Sungai Kedunggedang
- Sungai Ngalang
- Sungai Widoro
- Sungai Juwet
- Sungai Saradan
- Sungai Pentung
- Sungai Kaliurang
- Sungai Prambutan
Geografi
Sungai ini mengalir di wilayah selatan pulau Jawa yang beriklim muson tropis (kode: Am menurut klasifikasi iklim Köppen-Geiger).[5] Suhu rata-rata setahun sekitar 23 °C. Bulan terpanas adalah Oktober, dengan suhu rata-rata 24 °C, dan terdingin Januari, sekitar 22 °C.[6] Curah hujan rata-rata tahunan adalah 2970 mm. Bulan dengan curah hujan tertinggi adalah Januari, dengan rata-rata 537 mm, dan yang terendah September, rata-rata 22 mm.[7]
Wisata Sungai Oyo
River Tubing Oyo atau disebut "Susur Sungai Oyo" adalah wisata andalan di Gunung Kidul setelah Goa Pindul. Biasanya wisatawan setelah masuk ke Goa Pindul memilih melanjutkan ke objek wisata yang satu ini. Jarak antara Goa Pindul dengan Sungai Oyo, kurang lebih 1 km. Meskipun dengan menggunakan peralatan khusus yang sama saat menyusuri Goa Pindul, River Tubing Oyo ini berbeda lokasi dan pemandangannya. Objek wisata ini lebih menyatu ke alam terbuka dan sedikit petualangan. Bagi anda yang suka dengan kegiatan petualangan, musim hujan adalah saatnya Anda mencoba. Dikarenakan pada saat musim hujan, Anda bisa melakukan rafting dengan perahu karet jika debit air memungkinkan. Namun jika debit air tidak memenuhi syarat untuk rafting, kita tetap bisa menyusuri Sungai Oyo dengan ban tubing seperti di Goa Pindul.
Pada debit air tertentu, jarak tempuh pada saat musim hujan 2-4 kali lebih jauh daripada musim kemarau. Dengan arus lebih kencang dan beberapa titik ombak cukup akan menguji adrenalin Anda. Jangan khawatir bagi Anda yang kurang punya nyali, River tubing Oyo tidak terlalu ekstrem. Keamanannya sudah diteliti sebelum digunakan sebagai objek wisata. Pengecekan debit air dilakukan setiap hari pada musim hujan. Selama river tubing akan disajikan sebuah air terjun. Adalah Air Terjun Sungai Oyo. Di lokasi air terjun ini adalah saatnya Anda berhenti, ini adalah tempat yang paling menarik untuk mengambil gambar. Di sini pula Anda boleh mencoba melompat dari ketinggian 4 meter atau 9 meter. Anda juga bisa mandi di bawah Air Terjun Sungai Oyo ini dan rasakan sensasi dinginnya air terjun.[8]
Lihat pula
Referensi