Jatibarang (bahasa Jawa: ꦗꦠꦶꦧꦫꦁ) adalah sebuah kota kecamatan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Indonesia dengan kode pos 45273.[3] Jatibarang menjadi titik keramaian yang ada di Kabupaten Indramayu, sebagai pusat perekonomian dan pintu gerbang utama dari arah Cirebon, Bandung dan wilayah-wilayah lain di bagian timur Pulau Jawa.
Kecamatan Jatibarang terdiri dari 15 Desa, dengan Pusat Kota berada di Desa Jatibarang, Desa Jatibarang Baru dan Desa Bulak.
Pusat perekonomian berada di Desa Jatibarang & Desa Jatibarang Baru, di sini terdapat pasar daerah yang berada di Jalan Mayor Sangun, selain itu pada hari Minggu dan Rabu merupakan hari pasaran bagi pasar sandang Jatibarang.[5] Di desa ini terdapat toko-toko, mini market dan berbagai aktivitas perekonomian lain.[2]
Pusat pemerintahan, pendidikan dan pertanian berada di Desa Bulak di sebelah timur Desa Jatibarang, Kantor Kecamatan Jatibarang berlokasi di Jalan Banjarsari atau yang lebih dikenal dengan nama Jalan Raya Bulak.
Perekonomian
Jatibarang merupakan pusat perekonomian yang ada di Indramayu, sedangkan untuk pemerintahan berada di Kecamatan Indramayu itu sendiri.[6] Sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani, tetapi di beberapa desa seperti Jatibarang, Jatibarang Baru, dan Bulak sebagian besar warganya berprofesi sebagai pedagang, dan karyawan.
Kecamatan Jatibarang sendiri ialah pemasok potensial Pendapatan Asli Daerah Indramayu, terutama di bidang Pajak Bumi dan Bangunan juga pajak lainnya.[6]
Aktivitas keramaian pasar di Indramayu juga terdapat di Kecamatan Jatibarang, bangunan pasar sendiri terletak di Jalan Mayor Sangun Jatibarang bersebelahan dengan Stasiun Kereta Api. Aktivitas pasar terjadi setiap hari selama 24 jam, tetapi pada hari-hari pasarans seperti hari Minggu dan Rabu, gedung bangunan pasar Jatibarang yang cukup luas tidak mampu menampung lonjakan para penjual dan pembeli, pembeli dan penjual banyak datang dari luar Indramayu, terutama dari wilayah Cirebon, sehingga pasar ini berubah menjadi pasar tumpah yang menempati badan jalan raya dan jalan/gang kecil di pemukiman warga,[7] masyarakat sekitar menyebut hari pasaran ini dengan sebutan mingguan dan reboan.[5] namun sekarang pasar yang luas tersebut tidak lagi berfungsi seluruhnya, setelah terjadinya musibah kebakaran yang terjadi pada hari jumat kliwon tanggal 28 september 2014, para pedagang sembako terpaksa menggunakan area parkir yang biasa digunakan pedagang pakaian, dan pedagang pakaian untuk sementara menempati eks terminal jatibarang, informasi yang berkembang sementara ini pasar jatibarang dialokasikan di desa bulak tepatnya di belakang perumahan jatibarang indah, menurut pihak yang berwajib direncanakan tahun 2016 mulai dibangun pasar tetap.
Pendidikan
Beberapa sarana pendidikan yang ada di Jatibarang antara lain:
Tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama:
Jatibarang dilalui oleh Jalur Pantura, yaitu jalan/jalur pantai utara penghubung Kota Jakarta dengan daerah-daerah lain di bagian timur pulau Jawa. Jalan ini merupakan jalan yang utama di pulau Jawa.
Jalur Pantura utama dengan rute Sukra–Lohbener–Jatibarang–Kertasemaya. Jalur ini merupakan jalur utama yang menghubungkan Jakarta dengan Cirebon dan kota lain di bagian timur pulau Jawa. Pada jalur ini terdapat beberapa titik kemacetan, di antaranya pada yaitu pada Pasar Sandang Tegalgubug, Arjawinangun, khususnya pada hari pasaran yaitu hari Selasa dan Sabtu.
Jalur Pantura lama dengan rute Lohbener–Jatibarang–Karangampel–Cirebon. Jalur ini relatif lebih sepi, tetapi masih kurangnya markah jalan dan penerangan membuat pengemudi semakin enggan untuk melewatinya. Pada jalur ini terdapat beberapa titik kemacetan, di antaranya yaitu pada Pasar Karangampel dan Pasar Clancang, tetapi kemacetan tersebut tidak begitu parah mengingat jalur ini lebih sedikit dilalui oleh kendaraan.
Jatibarang dilewati oleh jalur kereta api lintas utara pulau Jawa dan terdapat stasiun kereta api yang merupakan stasiun utama dari masyarakat yang ada di Kabupaten Indramayu. Dahulu stasiun Jatibarang menjadi percabangan jalur antara jalur yang menuju ke Jakarta, ke arah Indramayu, dan ke arah Cirebon, tetapi sekarang jalur rel menuju Indramayu sudah tidak aktif lagi. Stasiun Besar Jatibarang berlokasi di Jalan Mayor Sangun (Pasar) Jatibarang.[8]
Berikut ini adalah kereta api yang berhenti di Stasiun Jatibarang:
Terminal Jatibarang adalah terminal angkutan darat tipe B yang berada di kecamatan Jatibarang terletak di Jalan Mayor Dasuki Jatibarang, bersebelahan dengan Surya Toserba Jatibarang.[8] Terminal yang dahulu menjadi tempat transit di Jalur Pantura oleh bus dari arah Cirebon maupun Jakarta sebelum ada proyek pengembangan Jalur Pantura. Sekarang terminal ini dijadikan tempat transit oleh Kopayu (Koperasi Angkutan Indramayu) dengan trayek Cirebon - Jatibarang - Pamanukan serta angkutan dalam kota Jatibarang dan angkutan lintas desa.
Transportasi
Untuk transportasi dalam kota, terdapat Angkutan Kota (Angkot) yakni:
Untuk transportasi antarkota jarak dekat, bisa menggunakan minibus (kopayu) jurusan Jatibarang–Cirebon, Jatibarang–Patrol–Pamanukan. Sedangkan untuk jarak jauh bisa menggunakan bus antarkota/antarprovinsi.
Kesenian yang ada di Jatibarang tidak jauh berbeda dengan kesenian wilayah Cirebon, salah satunya adalah kesenian Organ Tunggal, yakni pentas musik di atas panggung dengan menggunakan Organ yakni alat musik besar seperti piano yang nadanya dihasilkan melalui dawai elektronis, pentas musik Organ Tunggal ini biasanya dipentaskan pada momen-momen tertentu, seperti pada Hajatan Pernikahan atau hajatan lainnya, juga dipentaskan pada acara Tujuhbelasan dan juga pada hari raya keagamaan seperti Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha dsb; selain di atas panggung, kesenian musik Organ ini juga dipentaskan secara berkeliling kampung pada saat-saat tertentu, seperti pada Bulan Ramadhan dsb.
Seni tradisional lainnya adalah seni Tari Topeng, kesenian ini merupakan kesenian asli daerah Cirebon, termasuk Jatibarang. Tari topeng adalah salah satu tarian di tatar Parahyangan. Disebut tari topeng, karena penarinya menggunakan topeng di saat menari. Tari topeng ini sendiri banyak sekali ragamnya, dan mengalami perkembangan dalam hal gerakan, maupun cerita yang ingin disampaikan. Terkadang tari topeng dimainkan oleh saru penari tarian solo, atau bisa juga dimainkan oleh beberapa orang.
Salah satu jenis lainnya dari tari topeng ini adalah Tari topeng kelana kencana wungu merupakan rangkaian tari topeng gaya Parahyangan yang menceritakan ratu Kencana wungu yang dikejar-kejar oleh prabu Menakjingga yang tergila-tergila padanya. Pada dasarnya masing-masing topeng yang mewakili masing-masing karakter menggambarkan perwatakan manusia. Kencana Wungu, dengan topeng warna biru, mewakili karakter yang lincah namun anggun. Menakjingga (disebut juga kelana), dengan topeng warna merah mewakili karakter yang berangasan, tempramental dan tidak sabaran. Tari ini karya Nugraha Soeradiredja.
Gerakan tangan dan tubuh yang gemulai, serta iringan musik yang didominasi oleh kendang dan rebab, merupakan ciri khas lain dari tari topeng.
Kesenian Tari Topeng ini masih eksis dipelajari di sanggar-sanggar tari yang ada, dan masih sering dipentaskan pada acara-acara resmi daerah, ataupun pada momen tradisional daerah lainnya.
Wayang kulit
Seperti masyarakat Jawa pada umumnya, kesenian Wayang masih kental melekat pada masyarakat Jatibarang. Pementasan Wayang Kulit masih sering diselenggarakan pada momen tertentu seperti hajatan, ataupun dipentaskan sebagai syukuran bagi masyarakat kepada sang Pencipta atas hasil panen yang diberikan, orang Jawa menyebut istilah ini dengan istilah Mapag Sri atau Mapag Dewi Sri yakni menyambut datangnya panen raya.
Pesta Panen Mapag Dewi Sri ini, menurut kepercayaan masyarakat setempat merupakan kegiatan yang wajib diadakan setiap tahun. Konon pada tahun 1970-an kegiatan ini pernah tidak dilaksanakan karena hasil panen sedikit, karena tidak dilaksanakannya pesta rakyat Mapag Dewi Sri akibatnya banyak masyarakat setempat yang sakit. Semenjak kejadian itu, sekecil apapun hasi panen yang diperoleh, pesta rakyat Mapag Dewi Sri harus tetap dilaksanakan.
Kebudayaan jawa lainnya adalah Sintren, Sintren adalan kesenian tradisional masyarakat Jawa, khususnya di pesisir utara Jawa Tengah dan Jawa Barat, antara lain Pemalang, Pekalongan, Tegal, Brebes, Cirebon, Indramayu dan Jatibarang. Sintren disebut juga dengan lais. Di Jatibarang sendiri, kesenian Sintren dipentaskan pada acara-acara tertentu, misalkan hajatan atau syukuran, atau pentas seni tradisional, dahulu ada pentas seni Sintren yang berkeliling kampung, tetapi sekarang sudah sangat sulit untuk ditemukan karena tergeser oleh pentas dan hiburan modern.
Tarling
Tarling adalah seni musik dan lagu yang pada awalnya ditampilkan dalam bentuk nyanyian (kiser) yang diiringi oleh gitar dan suling saja.
Sejalan dengan perkembangan zaman, kesenian tarling mengalami perkembangan dan perubahan yang cepat. Saat ini tarling sudah dilengkapi dengan alat-alat musik yang modern. Kendatipun demikian Tarling klasik masih banyak diminati oleh wisatawan.
Rudat
Rudat adalah seni tari yang merupakan tarian yang diperkenalkan sejak zaman islam masuk ke Indramayu. Kesenian ini berkembang di daerah Lobener.
Pariwisata
Banjar Indah
Banjar Indah merupakan tempat wisata yang banyak juga dikunjungi oleh para wisatawan karena daya tariknya yang unik dan tersendiri berupa koloni kera Banjar yang berjumlah 41 ekor dan jumlahnya akan selalu tetap dari tahun ke tahun.[9][10] Taman wisata Banjar Indah akan ramai dikunjungi para wisatawan lokal baik dari kabupaten Indramayu sendiri ataupun dari daerah sekitarnya pada dua hari raya umat Islam, yakni hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Taman Wisata Banjar Indah berlokasi di Desa Bulak/Bulak Lor sekitar 2 km dari Jatibarang atau sekitar 17 km dari kota Indramayu.[9]
Makam Buyut Tambi
Makam Buyut Tambi terletak di Desa Tambi Jl. Raya Karangampel–Jatibarang ± 20 km dari Kota Indramayu atau sekitar 6 km dari Jatibarang.[11] Makam Buyut Tambi merupakan salah satu makam yang banyak didatangi para peziarah dari berbagai pelosok dengan tujuan yang berbeda-beda.[9][11]
Tempat Potensial dan Objek Vital
Pertamina EP Field Jatibarang
Pertamina (Persero) EP Field Jatibarang adalah perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan usaha di sektor hulu bidang minyak dan gas bumi, meliputi eksplorasi dan eksploitasi yang berlokasi di area eks Kawedanan Jatibarang. Pertamina EP melaksanakan kegiatan usaha penunjang lain yang secara langsung maupun tidak langsung mendukung bidang kegiatan usaha utama.[12] Wilayah Kerja PT Pertamina EP Region Jawa salah satunya terletak di Jatibarang yang selanjutnya di sebut Pertamina EP Field Jatibarang produk khusus dari Pertamina EP Field Jatibarang adalah Jatibarang Crude Oil.[12]
Pupuk Sriwidjaja Jatibarang
Terletak di Jalan Tuparev Jatibarang, atau yang biasa disebut Jalan Pusri, sebelah jalur kereta api Jatibarang, Gudang ini merupakan gudang penyimpan persediaan pupuk serta produk-produk yang duhasilkan PusriPupuk Sriwijaya.
PDAM Jatibarang
Perusahaan Daerah Air Minum di sini juga terdapat menara PDAM, penampung air milik PDAM Tirta Darma Ayu yang menyimpan pasokan air untuk wilayah Jatibarang dan sekitarnya, terletak di depan Rumah Sakit Islam Zam-Zam Jatibarang.
Badan Usaha Logistik (BULOG)
Merupakan gudang BULOG (Badan Usaha Logistik) yang terletak di Jalan By Pass Kertasemaya, gudang ini merupakan gudang penyimpan persediaan kebutuhan pangan di wilayah Kertasemaya, Jatibarang dan sekitarnya.
Proyek Cimanuk Hilir Jatibarang
Merupakan suatu lembaga yang mengelola sumber daya air dan daerah aliran sungai cimanuk, bertempat di Pilangsari
Cendera mata
Kerajinan Bordir
Kerajinan bordir berkembang cukup pesat di Indramayu, terletak di Desa Sukawera, Kecamatan Kertasemaya ± 6 kilometer dari Kota Jatibarang atau 22 kolimeter dari Kota Indramayu. Motif yang cukup terkenal adalah motif seruni, tapak kebo, bunga tulip, lunglungan, hasil produksinya mampu memenuhi permintaan pasar regional dan Nasional.
Indramayu adalah daerah yang sangat menarik untuk dikunjungi,karena letaknya yang sangat strategis yaitu disepanjang jalan pantai utara PulauJawa.
Bahasa
Umumnya masyarakat Jatibarang berbahasa Indramayu Bahasa Jawa, Dengan sedikit perbedaan pengucapan dari bahasa Jawa pada umumnya, Dialek Jatibarang membaca huruf A tetap sebagai A, bukan O seperti Kulo diucapkan Kula, Titimongso diucapkan Titimangsa (tanggal pada surat-menyurat). Pada umumnya masyarakat Jatibarang berbahasa Jawa kasar atau biasa disebut bahasa Ngoko atau Bagongan, hanya sedikit yang menggunakan bahasa Jawa Halus atau Basa Krama yang saat ini hanya digunakan oleh Kalangan Kolot atau orang-orang tua saja.
AksaraHanacaraka dahulu digunakan oleh masyarakat Indramayu termasuk Jatibarang seperti halnya masyarakat Jawa pada umumnya. Namun dewasa ini Aksara tersebut sudah ditinggalkan, kalaupun ada hanya orang-orang tua saja yang masih menggunakannya dan untuk kedepannya perlu ditingkatkan kembali bahasa jawa halusan Krama Inggil sebeb mirisnya anak muda yang sekarang tak menggunakan bahasa halusan.
Jenis Kuliner di Jatibarang mempunyai cita rasa tersendiri meskipun hampir sama dengan kuliner Cirebon.[13] Berikut jenis kuliner yang khas dan mudah dijumpai:
Nagasari Yakni potongan pisang yang sudah matang dimasukkan ke dalam adonan tepung beras yang dibungkus dengan daun pisang yang sebelumnya telah dilumuri minyak goreng kemudian dikukus. Namun jika dilumuri dengan tepung kanji, maka akan membuat kue ini terlihat lebih putih dan lebih gurih. Di Cirebon kue ini dikenal dengan nama kue Pipis.
Koci Tak jauh beda dengan Nagasari, kue koci terbuat dari tepung beras yang dikukus namun bukan berisi pisang, melainkan berisi kacang, gula merah, atau parutan kelapa. Yang paling membedakan dengan Nagasari ialah bentuk kue Koci berbentuk Limas atau segitiga yang dalam bahasa Cirebon disebut koci. Kue koci disebut juga dengan Pipis Monyong.
Kerupuk Melarat Kerupuk ini berwarna kuning, merah, atau hijau. Terbuat dari tepung tapioka yang digoreng di atas pasir. Disebut kerupuk melarat karena kerupuk ini dimasak menggunakan pasir, bukan minyak goreng sehingga terkesan seperti orang miskin atau melarat yang tak mampu membeli minyak goreng.
Blendung Yakni makanan yang terbuat dari Jagung yang di rebus dengan di campur kelapa parut.
Jalabia Yakni jajanan yang terbuat dari ketan hitam dibentuk seperti donat dan ditaburi gula diatasnya.
Minuman
Sudrek Akronim dari susu bandrek. Yakni minuman yang terbuat dari susu dan jahe.
Galeri
Jalur pantura Widasari
Lampu merah Bangkaloa Widasari
Stasiun besar Jatibarang dengan kereta api Gaya Baru Malam selatan di jalur 2.
Stasiun Jatibarang tampak di sebelah kiri.
Stasiun Jatibarang tampak di sebelah kanan.
Kereta api cirebon ekspres yang saling berpapasan (crossing) di Stasiun besar Jatibarang.