Menurut catatan dinas lingkungan hidup, ada sekitar 21 sungai dan 61 anak sungai yang menginduk ke Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciasem seluas 745 km2. Dibanding dua sungai utama lainnya yaitu Sungai Cipunagara dan Sungai Cilamaya, sungai Ciasem dan puluhan anak sungainya secara keseluruhan berada di wilayah Subang. Sungai ini memiliki panjang sekitar 60 kilometer hingga ke pesisir utara.[4]
Sebagai sungai purba dan terbentuk melalui proses alamiah, kali Ciasem tentunya sangat berbeda dengan sungai buatan. Di daerah hilir kali Ciasem yang jalurnya juga berliku ini sangat mungkin telah ada terowongan atau gua di dasar sungai. Terowongan atau gua-gua dalam sungai yang terbentuk oleh arus ini kemudian akan menciptakan banyak pusaran. Tak hanya gua dan terowongan, kali Ciasem juga sangat mungkin menciptakan sungai bawah tanah. Anak sungainya meliputi:
Ci Reundeu
Ci Koneng
Ci Barubus
Ci Nangka
Ci Mahpar
Ci Juhung
Ci Bodas
Ci Jengkol
Pemanfaatan
Penduduk di sepanjang sunga ini memanfaatkan untuk sumberdaya pertanian dan perikanan baik secara tradisional dengan cara memancing atau menjala. Daerah hilir kali Ciasem juga memiliki keunikan karena langsung menuju ke laut Jawa. Saat air laut sedang pasang tinggi, tak jarang arus air di permukaan sungai malah mengalir ke arah yang berlawanan yakni ke selatan, sementara arus di bawahnya tetap ke utara. Di masa lalu, warga di sepanjang aliran sungai khususnya masyarakat desa Muara sering memanfaatkan fenomena ini. Selain mengandalkan angin laut saat masih menggunakan perahu layar hingga akhir tahun 1970-an, nelayan desa Muara juga kerap memanfaatkan arus air yang mengalir ke hulu ini untuk kembali dari berlayar menangkap ikan. Namun, arus yang tidak terduga arahnya itu sering memakan korban, yang tiba-tiba disedot dan ditarik ke dasar sungai saat mandi pada sungai yang relatif dangkal itu.[4] Sungai Ciasem dimanfaatkan untuk pertanian melalui sejumlah bendung di sepanjang alirannnya. Salah satu yang terbesar adalah Bendung Leuwinangka di Kampung Warasari, Kelurahan Dangdeur, Kecamatan Subang yang mampu mengairi lahan pertanian seluas 4.387 Hektar.
Iklim
Sungai ini mengalir di sepanjang wilayah barat laut pulau Jawa yang beriklim musontropis.[5] Suhu rata-rata setahun sekitar 25 °C. Bulan terpanas adalah September, dengan suhu rata-rata 28 °C, and terdingin Juli, sekitar 24 °C.[6] Curah hujan rata-rata tahunan adalah 2810 mm. Bulan dengan curah hujan tertinggi adalah Januari, dengan rata-rata 454 mm, dan yang terendah September, rata-rata 14 mm.[7]