Guncangan terkuat berada di wilayah perbatasan Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Pekalongan terutama Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara berupa II-III MMI. Data sementara dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebutkan 2 orang meninggal dunia merupakan warga Desa Kasinoman, Kecamatan Kalibening. Salah satunya adalah siswa sekolah dasar. Sedangkan 21 orang mengalami luka berat. Sementara itu, karena berada di pusat gempa, ratusan rumah warga di Kecamatan Kalibening rusak. Rumah warga yang rusak tercatat sebanyak 316 unit, tersebar di Desa Kasinoman, Desa Kertosari dan Desa Plorengan. Diperkirakan jumlah rusak bertambah mengingat belum semua rumah rusak didata, baik rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan. Selain rumah warga, fasilitas umum juga mengalami kerusakan. Sebanyak 3 masjid, 1 mushala, 1 gedung SMPN 2 Kalibening. Jumlah pengungsi yang terdata sementara sebanyak 526 KK atau 2.104 jiwa tersebar di beberapa titik pengungsian.[4]
Penyebab
Gempa bumi ini merupakan gempa darat yang terjadi di Pegunungan Serayu Utara. Penyebab gempa bumi diduga berasal dari sesar atau patahan lokal yang aktif di wilayah ini namun belum teridentifikasi.[5] Tetapi diketahui wilayah di sekitar pusat gempa memiliki sebuah sistem sesar geser menganan Kalibening-Wanayasa yang berarah barat ke timur. Dangkalnya pusat gempa dan karakter tanah gembur yang menyebabkan banyak bangunan alami rusak parah.[6]