Pembantaian Nduga adalah pembunuhan massal para tenaga kerja pembangunan jalan yang terjadi pada 1 Desember 2018, di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, (saat ini masuk wilayah Provinsi Papua Pegunungan).[1] Para pembunuh diyakini adalah bagian dari konflik Papua. Otoritas Indonesia menyalahkan separatis bersenjata Papua atas pembunuhan tersebut. Tentara Pembebasan Papua Barat menyatakan tanggung jawab atas pembantaian tersebut.[2]
Setelah adanya pembunuhan para pekerja itu, seorang prajurit meninggal dunia menjadi korban pada Senin, 3 Desember. Bersamanya ada seorang prajurit yang luka-luka.[3] Menurut Kolonel Inf. Muhammad Aidi, Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih, laporan awal yang diterima adalah 24 orang korban. Laporan meningkat lagi setelah adanya berita dari Istaka Karya yang menyebut ada 31 orang yang bekerja di lokasi tersebut. Per Selasa pagi, 4 Desember 2018, telah terjun 150 pasukan Polri/TNI untuk evakuasi korban, yang belum lagi berhasil karena faktor cuaca.[4] Tim gabungan dari TNI/Polri itu, baru menyelamatkan 15 pekerja itu, pada Rabu, 5 Desember. Kolonel Inf. Binsar Sianipar, menyebut semua jenazah itu masih di Bukit Kabo.[3]
Dari antara para pekerja itu, ada 4 orang korban yang selamat dari hari yang nahas itu.[5]