Bank Ekspor Impor Indonesia

PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero)
Perusahaan perseroan (Persero)
IndustriJasa keuangan
NasibDigabung
PendahuluNederlandsche Handel-Maatschappij (operasi di Indonesia)
PenerusBank Mandiri
Didirikan29 Maret 1824 (sebagai Nederlandsche Handel-Maatschappij)
31 Desember 1968 (sebagai Bank Ekspor Impor Indonesia)
Ditutup31 Juli 1999
Kantor pusat
Wilayah operasi
Indonesia
PemilikPemerintah Indonesia
Situs webhttp://www.bankexim.co.id

PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) (berbisnis dengan nama Bank Exim) adalah bekas badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang perbankan. Bank ini fokus menyediakan pembiayaan perdagangan ekspor dan impor. Pada bulan Juli 1999, bank ini digabung dengan tiga bank milik pemerintah Indonesia lainnya untuk membentuk Bank Mandiri.

Sejarah

Bank ini memulai sejarahnya dari Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM), sebuah perusahaan perdagangan asal Belanda yang didirikan pada tahun 1824[1] dan kemudian mengembangkan bisnisnya ke sektor perbankan pada tahun 1870. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1960, pemerintah menasionalisasi bisnis-bisnis NHM di Indonesia,[2] dan kemudian menggabungkannya ke dalam Bank Koperasi, Tani dan Nelayan (BKTN). Pada tahun 1965, sebagai bagian dari penerapan konsep bank berjuang, BKTN digabung ke dalam Bank Indonesia[3] dan mulai berbisnis dengan nama Bank Indonesia urusan Koperasi, Tani, dan Nelayan. Sebulan kemudian, pemerintah mengubah nama Bank Indonesia menjadi 'Bank Negara Indonesia',[4] sehingga bank tersebut juga diubah namanya menjadi Bank Negara Indonesia Unit II. Pada tanggal 31 Desember 1968, divisi ekspor-impor dari unit tersebut resmi dipisah untuk membentuk bank ini.[5]

Bank Ekspor Impor Indonesia telah lama dikenal nasabah dan masyarakat umum dengan nama BankExim. Sehubungan dengan hal tersebut dan memperhatikan perkembangan Bank Ekspor Impor Indonesia, serta untuk kepentingan publikasi dalam menciptakan citra korporasi pada masyarakat, maka sejak awal tahun 1990, manajemen secara resmi telah menggunakan nama BankExim sebagai akronim. Pada tahun 1992, pemerintah Indonesia menetapkan bank ini sebagai sebuah persero.[6]

Pada awalnya aktivitas BankExim adalah pembiayaan produksi dan pemasaran komoditas ekspor. Tetapi setelah dua dekade, BankExim berkembang dan memperluas aktivitasnya meliputi perbankan ritel, pinjaman usaha (corporate lending), investasi, dan kegiatan perbankan internasional (international operations). BankExim menyediakan produk-produk jasa dibidang keuangan yang mencakup skala bisnis kecil, sedang dan besar dalam berbagai macam sektor di bidang ekonomi, khususnya yang mendukung kegiatan ekspor.[7]

Pada tanggal 31 Juli 1999, bank ini digabung dengan Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, dan Bank Pembangunan Indonesia untuk membentuk Bank Mandiri.[8]

Referensi

  1. ^ Matanasi, Petrik. "Bapindo: Penerus BIN Yang Digarong Eddy Tansil". Tirto.id. Diakses tanggal 2018-04-09. 
  2. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 44 tahun 1960" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 14 Juli 2023. 
  3. ^ "Penetapan Presiden nomor 9 tahun 1965" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 4 Desember 2022. 
  4. ^ "Penetapan Presiden nomor 17 tahun 1965" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 4 Desember 2022. 
  5. ^ "Undang-Undang nomor 22 tahun 1968" (PDF). Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Diakses tanggal 30 Januari 2023. 
  6. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 22 tahun 1992" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 30 Januari 2023. 
  7. ^ "Situs Bank Exim dari Archive.org". web.archive.org. Archived from the original on 1998-07-09. Diakses tanggal 2018-08-08. 
  8. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 75 tahun 1998" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 28 Januari 2023. 

Pranala luar