Perkebunan Nusantara XIV
PT Perkebunan Nusantara XIV atau biasa disingkat menjadi PTPN XIV, dulu adalah anak usaha dari PTPN III yang bergerak di bidang perkebunan dan peternakan. Pada akhir tahun 2023, perusahaan ini resmi digabung ke dalam PTPN I.[2] SejarahPTPN XIV didirikan pada tahun 1996 melalui penggabungan beberapa BUMN yang bergerak di bidang pertanian/perkebunan di Kawasan Timur Indonesia, yakni:[3]
Pada tahun 2014, pemerintah Indonesia resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke PTPN III, sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN di bidang perkebunan.[4] Pada bulan Oktober 2022, sebagai bagian dari upaya untuk menyatukan pengelolaan pabrik gula di internal PTPN III, perusahaan ini resmi menyerahkan semua asetnya yang berupa pabrik gula ke PT Sinergi Gula Nusantara.[5] Walaupun begitu, perusahaan ini tetap mengelola aset yang berupa kebun tebu. Pada akhir tahun 2023, perusahaan ini resmi digabung ke dalam PTPN I, sebagai bagian dari upaya untuk membentuk subholding di internal PTPN III yang bergerak di bidang pendukung bisnis perkebunan.[2] Unit usahaPTPN XIV dulu memiliki empat Unit Usaha Kelapa Sawit, yakni Kebun & PKS Luwu, Kebun Keera-Maroangin, Kebun Malili, dan Kebun Asera dengan produk berupa minyak sawit dan kernel. Hingga tahun 2020, luas Tanaman Menghasilkan (TM) mencapai 5.270 ha, terdiri dari tanaman dewasa seluas 3.027 ha (57%), tanaman remaja seluas 541 ha (10%), tanaman muda seluas 1.703 ha (32%). Sementara luas tanaman belum menghasilkan (TBM) mencapai 5.162 ha, sedangkan luas tanaman ulang mencapai 424 ha.[6] PTPN XIV dulu memasok tebunya ke tiga pabrik gula, yakni PG Bone, PG Camming dan PG Takalar yang dikelola oleh PT Sinergi Gula Nusantara. Luas lahan perusahaan ini yang ditanami tebu mencapai 12.625 hektar. PTPN XIV dulu juga memiliki dua Unit Kebun Karet, yakni Unit Kebun Awaya/Telpaputih di Pulau Seram dan Unit Kebun Beteleme di Kabupaten Morowali, dengan produk berupa karet kering (SIR-20 dan Brown Crepe). Hingga tahun 2020, luas Tanaman Menghasilkan (TM) mencapai 2.512 ha, dengan komposisi tanaman renta seluas 1.476 ha (59%), tanaman muda seluas 740 ha (29%), dan 12% lainnya adalah tanaman tua, dewasa dan remaja. Selain itu, PTPN XIV dulu memiliki 2 Kebun Kelapa, yakni di Kebun Awaya/Telpaputih dan di Kebun Minahasa- Halmahera, dengan produk berupa kopra dan kelapa kupas. Luas Tanaman Menghasilkan mencapai 3.800 ha. PTPN XIV dulu juga memiliki lahan seluas +/- 7.900 ha yang dijadikan Ranch Sapi, yakni Ranch Kabaru di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, dengan produk berupa sapi. Hingga tahun 2020, jumlah sapi mencapai 1.724 ekor. Referensi
Pranala luar |