Sebagai perusahaan konstruksi, Nindya telah banyak berkontribusi turut serta dalam pembangunan Bangsa seluruh wilayah NKRI, diantaranya mendukung ketahanan pangan dan ketersediaan air baku melalui Pembangunan Bendungan & Irigasi. Disamping itu Nindya juga turut serta dalam mewujudkan konektifitas melalui Pembangunan Jalan Jembatan sehingga mempercepat pemerataan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah, mendukung penyedian layanan fasilitas kesehatan dan Pendidikan melalui pembagunan Rumah Sakit, Sekolah dan Gedung Olah Raga. Tidak hanya itu, Nindya Karya juga melaksanakan pekerjaan terintegrasi berupa proyek EPC (Engineering Procurement Construction) dan bangunan Industri, salah satunya pembangunan jaringan listrik Bandara Soekarno Hatta sebagai penghubung antar wilayah seluruh negeri. Nindya juga berkontribusi mewujudkan program pemerintah dalam penyediaan hunian layak melalui proyek property dan Realty.
Sejarah
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1921 sebagai cabang Indonesia dari NV Nederlandsche Aannemings Maatschappij (Nedam). Pada tahun 1958, cabang tersebut resmi dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia. Pada tahun 1960, Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga mengubah nama cabang tersebut menjadi Perusahaan Bangunan Nindya Karya. Pada tahun 1961, pemerintah menetapkan perusahaan ini sebagai sebuah perusahaan negara (PN).[3] Pada tahun 1973, status perusahaan ini diubah menjadi persero.[4]
Tahun 2008 Nindya Karya melakukan investasi pada Usaha Patuangan yang bernama PT Jasamarga Kunciran Cengkareng (JMKC). Kemudian di tahun 2013, perusahaan ini mendirikan PT Nindya Beton untuk berbisnis di bidang pencetakan beton. Selanjutnya di tahun 2018, Nindya Karya mendirikan Hotel Horison Nindya yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah. Tak hanya itu, di tahun 2021 Nindya Karya merambah ke bisnis penyedia air bersih melalui anak usaha bernama PT Nindya Tirta Unggul (NTU) dan mendirikan Hotel Nindya Biodistrict di Bandung, Jawa Barat. Terbaru, di tahun 2023 Nindya Karya mendirikan Usaha Patungan bernama Karya Logistik Nusantara yang bergerak di bidang beton Pracetak & Beton siap pakai & pelayanan Logistik di IKN.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) resmi mengalihkan mayoritas saham perusahaan ini kepada PT Danareksa (Persero), sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di lintas sektor.
Lini Bisnis
a. Konstruksi
1) Gedung, Bandara, Jalan Raya, Jembatan, Rel Kereta Api, Pelabuhan, Irigasi
2) Proyek EPC, Pemipaan, Pembangkit, SPBG, Mekanikal Elektrikal, Pembangkit Listrik
b. Energi
1) Pemanfaatan energi terbarukan untuk pembangkit tenaga listrik, seperti pembangunan PLTM, PLTH.
2) Pengelolaan Air
c. Manufaktur
1) Industri (Beton Pracetak, Readymix)
d. Property & Realty
Mengembangkan bisnis properti / realti. Ini termasuk Perhotelan dan Pusat Bisnis
e. Toll Road Business
Membangun dan mengoperasikan jalan tol
Anak Usaha
a. PT Nindya Beton – Bergerak di bidang percetakan beton, readymix dan konstruksi
b. PT Nindya Tirta Unggul – Bergerak di bidang penyedia air bersih
c. PT Jasa Marga Kunciran Cengkareng – Badan usaha jalan tol
d. PT Karya Logistik Nusantara – Bergerak di bidang industri Beton Pracetak dan Perdagangan Material Konstruksi, Pergudangan dan Kepelabuhan
Unit Bisnis
a. Divisi Infrastruktur 1
Mengerjakan proyek di bidang Sumber Daya Air dalam pekerjaan Bendungan dan Irigasi.
b. Divisi Infrastruktur 2
Fokus pada pembangunan konstruksi Jalan, Jembatan dan Dermaga yang terkoneksi.
c. Divisi Gedung
Fokus dalam pembangunan Gedung Modern berkualitas seperti MICE, Bangunan Pendidikan, Rumah Sakit dan beberapa fasilitas publik yang ramah lingkungan.
d. Divisi EPC
Fokus pada pembangunan konstruksi yang kompleks dengan Engineering yang handal dan professional.
e. Divisi Properti
Fokus pada pengembangan usaha Property dan Realty yang meliputi Perhotelan, Residence dan Sentra Bisnis.