Stasiun ini dibuka oleh NIS bersamaan dengan pembukaan segmen kedua, Weltevreden–Meester Cornelis pada 16 Juni 1872 dan kemudian dilanjutkan ke Buitenzorg pada tanggal 31 Januari 1873.[1][2] Penempatan stasiun ini sangat khas, yaitu bercabang dari jalur utama, dan di sebelah timurnya sudah tidak ada kelanjutan lagi. Dengan demikian stasiun ini dapat dipandang sebagai stasiun terminus.
Akhir riwayat dan pasca kemerdekaan (1918–sekarang)
Sejak 1913, Staatsspoor en Tramwegen (SS) resmi mengakuisisi jalur Batavia–Buitenzorg dari NIS, kemudian menata ulang jalur KA di kedua kotapraja tersebut. Pada tahun 1914, Stasiun Manggarai dibangun pada tahun 1914 dan diresmikan pada 1 Mei 1918. Stasiun Meester Cornelis NIS akhirnya resmi berakhir riwayatnya sebagai stasiun, dan diubah menjadi depo sarana yang kemudian bernama Depo Bukit Duri.[3] Depo Bukit Duri telah berpengalaman sebagai rumah penyimpanan lokomotif listrik, diesel, dan kini, KRL.[4][5]
Referensi
^Burgerlijke Openbare Werken (1896). Statistiek van het vervoer op de spoorwegen en tramwegen met machinale beweegkracht in Nederlandsch-Indië. Batavia: Landsdrukkerij.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)