Sejarah Kota dan Kabupaten Sukabumi bermula dari pembukaan lahan perkebunan kopi di wilayah Priangan barat di masa pemerintahan kolonial VOC.[6][7] Karena besarnya permintaan akan komoditas kopi di Eropa, pada 1709 Gubernur Jenderal Abraham van Riebeeck mulai membuka perkebunan kopi di daerah Tjibalagoeng (Bogor), Tjiandjoer (Cianjur), Djogdjogan, Pondok Kopo, dan Goenoeng Goeroeh.[8] Perkebunan kopi di kelima daerah ini lalu mengalami perluasan dan peningkatan di era pemerintahan Gubernur Jenderal Hendrick Zwaardecroon (1718-1725), di mana Bupati Tjiandjoer saat itu, Wira Tanu III mendapatkan perluasan wilayah dari Zwaardecroon dengan syarat adanya pembukaan ladang-ladang kopi baru di wilayah tersebut.[9][10]
Seiring waktu, kawasan sekitar perkebunan kopi di Goenoeng Goeroeh berkembang menjadi beberapa pemukiman kecil, salah-satunya adalah kampung Tjikole. Pada 1776, Bupati Tjiandjoer Wira Tanu VI membentuk Kepatihan Tjikole yang merupakan pendahulu dari Kabupaten Sukabumi saat ini. Kepatihan Tjikole terdiri dari enam distrik yaitu Distrik Goenoeng Parang, Tjimahi, Tjiheoelang, Tjitjoeroeg, Djampang Koelon, dan Djampang Tengah. Pusat kepatihannya berada di Tjikole karena dipandang memiliki lokasi yang sangat strategis untuk komunikasi antara Batavia dan Tjiandjoer yang saat itu merupakan ibu kota dari Keresidenan Priangan.[11]
Penggunaan nama Soekaboemi
Dalam catatan arsip Hindia Belanda, nama Sukabumi atau Soekaboemi pertama kali digunakan oleh Andries de Wilde, seorang ahli bedah dan pengusaha perkebunan kopi dan teh berkebangsaan Belanda (Preanger Planter). Nama "Soeka Boemi" pertama kali digunakan pada tanggal 13 Januari 1815 oleh de Wilde yang saat itu baru membuka lahan perkebunan. Dalam laporan surveinya, de Wilde mencantumkan nama Soeka Boemi sebagai tempat ia menginap di Kepatihan Tjikole. De Wilde lalu mengirim surat kepada temannya Nicolaus Engelhard[12] yang menjabat sebagai administrator Hindia Belanda,[13] di mana ia meminta Engelhard untuk mengajukan penggantian nama Kepatihan Tjikole menjadi Kepatihan Soekaboemi kepada Stamford Raffles, Gubernur Hindia Belanda saat itu.[14]
Terdapat dua pendapat mengenai asal nama Sukabumi yang digunakan oleh de Wilde. Pendapat pertama mengatakan bahwa nama Sukabumi berasal dari kata Bahasa Sunda, yaitu Suka dan Bumen (Menetap) yang bermakna suatu kawasan yang disukai untuk menetap karena iklim Sukabumi yang sejuk. Pendapat kedua mengatakan bahwa nama Sukabumi berasal dari kata Bahasa Sanskerta, yaitu Suka (kesenangan, kebahagiaan, kesukaan) dan Bhumi (Bumi, Tanah) sehingga nama Sukabumi memiliki arti "Bumi yang disenangi" atau "Bumi yang disukai". Pada awalnya, Sukabumi adalah permukiman penduduk bagian dari wilayah pemerintahan District Goenoeng Parang, Onderafdeeling Tjiheulang yang merupakan bagian dari Afdeeling Tjiandjoer, Residentie Preanger (Regeerings Almanaks tahun 1872).
De Wilde lalu menjual kembali tanahnya di Soekaboemi kepada pemerintah Hindia Belanda pada 1823.[15] Lokasi strategis Soekaboemi di antara Batavia dan Bandung dan hasil buminya yang banyak menyumbang pemasukan bagi pemerintah Hindia Belanda merupakan faktor dibangunnya jalur kereta api dari Boeitenzorg ke Soekaboemi yang terhubung pada 1882. Jalur yang dibangun oleh perusahaan Staatspoorwagen ini menjadi pusat distribusi pengangkutan hasil bumi seperti teh, kopi, dan kina ke Pelabuhan Tanjung Priok di Batavia.
Dari Distrik Menjadi Gemeente (Kota Praja)
Sukabumi yang berawal dari sebuah distrik berkembang menjadi daerah yang mendapat status gemeente (kota praja). Perkembangan ini mungkin terjadi dikarenakan letak wilayah Sukabumi yang strategis terutama setelah dibangun Jalan Raya Pos oleh Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels di tahun 1809. Keberadaan perkebunan teh yang berada di Sukabumi menjadi faktor penarik penduduk sekitar untuk datang ke Sukabumi. Mereka datang mengadu nasib untuk meningkatkan taraf hidupnya. Akhirnya, Sukabumi tumbuh menjadi pusat perekonomian.
Penduduk yang berada di Sukabumi dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar lokal. Barang-barang tersebut dihasilkan oleh penduduk di pedalaman dan akan diperjualbelikan di pasar. Wilayah Sukabumi akhirnya tumbuh dengan sistem hukum dan berkembang ke arah kosmopolitan seperti yang dikemukakan Weber. Kondisi ini menjadikan pertimbangan Pemerintahan Hindia Belanda untuk membangun lintasan jalan kereta api yang menghubungkan Batavia dengan Sukabumi.
Jalur kereta api tersebut memberikan banyak keuntungan bagi perkebunan teh yang memerlukan transportasi yang murah dan cepat untuk menjual hasil perkebunan ke pabrik ataupun kota. Dengan lintasan jalan kereta api ini kehidupan sosial ekonomi masyarakat semakin berkembang. Pemerintah Hindia Belanda juga membangun sejumlah irigasi untuk pertanian di wilayah Sukabumi. Tidak kurang dari 17 tangki air melintas di atas jalan raya yang menghubungkan Bogor dengan Cianjur melalui Sukabumi.
Bangsa Eropa berlomba-lomba datang ke Sukabumi untuk berinventasi. Hal itu disebabkan banyaknya hal menarik yang dapat dikembangkan. Kehadiran dan komposisi penduduk Eropa membawa dampak besar dalam perubahan Sukabumi menjadi sebuah gemeente. Kebijakan desentralisasi dan perubahan pemerintahan negeri (bestuurshervorming) memberi ruang bagi mereka untuk menjadikan Sukabumi sebagai daerah otonom.[16]
Soekaboemi merupakan tempat percetakan surat kabar Tionghoa pertama di Indonesia yaitu Li Po pada tahun 1901 yang berbahasa Melayu-Mandarin.
Kota Praja Soekaboemi
Status Soekaboemi sebagai kota sendiri dimulai pada 1 April 1914, di mana pemerintahan Hindia Belanda meresmikan Soekaboemi sebagai gemeente (kota praja) karena populasi bangsa Eropa yang cukup signifikan. Tanggal 1 April dipilih untuk memperingati kemenangan kelompok Geuzen (leluhur bangsa Belanda) dalam merebut kota Brielle dari tangan Spanyol dalam Perang Delapan Puluh Tahun yang terjadi pada 1 April 1572. Pemerintahan kota Soekaboemi sendiri baru terbentuk di pada 1 Mei 1926, dengan burgemeester (wali kota) pertamanya George François Rambonnet.
Selama masa terbentuknya kota praja sampai ke pendudukan Jepang, terjadi pembangunan Soekaboemi Treinstation (Stasiun Sukabumi), Moskee te Soekaboemi (Masjid Agung Sukabumi), Pinkstergemeente (Gereja Pantekosta), Rooms-katholieke kerk (Gereja Katolik Santo Yoseph), Bethelkerk (Gereja Bethel), Bataksche kerk (HKBP Pasundan), Waterkrachtwerk Oebroeg (PLTA Ubrug), Onderstation Lemboersitoe (Gardu Induk Lembursitu), dan Politieschool (Setukpa Polri).[17][18][19]
Menjelang akhir kekuasaan Hindia Belanda, Soekaboemi menjadi tempat tujuan pengasingan bagi beberapa tokoh nasional Indonesia seperti Mohammad Hatta, Sutan Syahrir dan Tjipto Mangoenkoesoemo. Pernah juga diadakan pertemuan diplomatik antara Ichizo Kobayashi sebagai perwakilan dari Jepang dengan Hubertus van Mook pada Oktober 1940 yang membahas mengenai kerja sama dagang antara Jepang dan Hindia Belanda.[20]
Soekaboemi di era pendudukan Jepang
Di pertengahan masa Perang Dunia Kedua, Kekaisaran Jepang melancarkan serangan ke Hindia Belanda pada 8 Desember 1941, di mana Soekaboemi jatuh ke tangan Jepang pada tanggal 7 Maret 1942. Di masa pendudukan Jepang, Soekaboemi menjadi tempat pertemuan Mohammad Hatta dan Sutan Syahrir dengan perwakilan Jepang untuk membahas mengenai masa depan Hindia Belanda, tetapi keduanya malah menjadi tahanan kota. Soekaboemi juga menjadi salah satu tempat penahanan tawanan perang dari Amerika Serikat dan Australia di Indonesia.[21][22]
Perubahan Nama Pemerintahan
No
Nama Pemerintahan
Keterangan
1
Gemeente Soekaboemi
Staatsblad (Berita negara) 1914 no. 310-311 Tahun 1914-1942
2
Soekaboemi Shi
Pendudukan Jepang tahun 1942-1945
3
Kota Kecil Sukabumi
UU No. 17 Tahun 1950
4
Kota Praja Sukabumi
UU No. 1 Tahun 1957
5
Kota Madya Sukabumi
UU No. 18 Tahun 1965
6
Kota Madya Daerah Tingkat II Sukabumi
UU No. 5 Tahun 1974
7
Kota Sukabumi
UU No. 22 tahun 1999 UU No. 32 Tahun 2003
Geografi
Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat serta bagian barat daya dari wilayah Priangan pada koordinat 106° 45’ 50’’ Bujur Timur dan 106° 45’ 10’’ Bujur Timur, 6° 49’ 29’’ Lintang Selatan dan 6° 50’ 44’’ Lintang Selatan, terletak di kaki Gunung Gede dan Gunung Pangrango yang ketinggiannya 584 m di atas permukaan laut, dengan suhu maksimum 29 °C.
Kota ini terletak 120 km sebelah selatan Jakarta dan 96 km sebelah barat Bandung, dan wilayahnya berada di sekitar timur laut wilayah Kabupaten Sukabumi serta secara administratif wilayah kota ini seluruhnya berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sukabumi. Kota Sukabumi secara budaya merupakan bagian dari wilayah Priangan Barat.
Pemerintahan
Wilayah Kota Sukabumi berdasarkan PP No. 3 Tahun 1995 adalah 48,423 km² yang terbagi dalam 5 kecamatan dan 33 kelurahan. Selanjutnya berdasarkan Perda Nomor 15 Tahun 2000 tanggal 27 September 2000, wilayah administrasi Kota Sukabumi mengalami pemekaran menjadi 7 kecamatan dengan 33 kelurahan. Kecamatan Baros dimekarkan menjadi 3 kecamatan yaitu Kecamatan Baros, Kecamatan Cibeureum, dan Kecamatan Lembursitu. Pada tahun 2010 Kota Sukabumi terdiri dari 7 kecamatan, meliputi 33 kelurahan, 350 RW, dan 1.521 RT.
Kota Sukabumi dipimpin oleh seorang wali kota yang dipilih langsung setiap 5 tahun sekali. Dalam menjalankan pemerintahan wali kota dibantu oleh wakil wali kota, para staf ahli dan berbagai perangkat seperti sekretariat daerah, badan-badan serta dinas-dinas.
Kota Sukabumi memiliki 7 kecamatan dan 33 kelurahan. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 334.033 jiwa dengan luas wilayah 48,25 km² dan sebaran penduduk 6.923 jiwa/km².[26][27]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Sukabumi, adalah sebagai berikut:
Perkembangan penduduk di Kota Sukabumi selama periode 1998-2002 terus meningkat, dengan laju pertumbuhan penduduk rata-rata 1,75 %.[29] Sementara pada tahun 2021, jumlah penduduk kota Sukabumi sebanyak 353.455 jiwa.
Catatan: Suku Lainnya sudah termasuk suku-suku sisanya yang membentuk populasi Kota Sukabumi seperti orang Banten, dan Cirebon.
Ketenagakerjaan
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Penanggulangan Bencana Kota Sukabumi tercatat bahwa jumlah pencari kerja yang terdaftar pada tahun 2010 mencapai 8.699 orang, yang terdiri dari 4.129 pencari kerja laki-laki dan 4.570 perempuan. Sedangkan pencari kerja yang berhasil ditempatkan sebanyak 2.014 orang. Jumlah Pencari Kerja yang telah ditempatkan menurut tingkat pendidikan di Kota Sukabumi tahun 2010 meliputi lulusan SMP 510 orang, lulusan SMA 967 orang, lulusan jenjang Diploma 155 orang, dan Sarjana 123 orang.
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kota Sukabumi pada 2010 adalah 5.733 orang yang terdiri dari Golongan I 213 orang, Golongan II 1.630 orang, Golongan III 2.209 orang, dan Golongan IV 1.681 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan S3 3 orang, S2 205 orang, S1 2.070 Orang, DIV 21 Orang, DIII/DII/DI 1.496 orang, SMA 1.584 orang, SMP 183 orang, dan SD 171 orang.
Perekonomian
Jika dilihat dari kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kota Sukabumi masih relatif kecil yaitu berada di bawah 20 persen setiap tahunnya.[32] Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan Penanaman Modal Kota Sukabumi pada tahun 2010, diketahui bahwa perusahaan yang memilki SIUP mengalami peningkatan sebesar 7,67 % yaitu dari 4.899 perusahaan pada tahun 2009 menjadi 5.275 perusahaan pada tahun 2010. Dari sebanyak 5.275 perusahaan yang memiliki SIUP tersebut terdiri dari 154 perusahaan besar, 519 perusahaan menengah dan 4.602 perusahaan kecil.
Sedangkan jumlah perusahaan yang mengajukan Permintaan Tanda Daftar Perusahaan pada tahun 2010 mengalami penurunan sebanyak 32,35 % dibanding tahun 2009. Dari sejumlah 366 perusahaan yang mengajukan Tanda Daftar Perusahaan, tercatat sebanyak 50 perusahaan berbentuk badan usaha PT, 8 perusahaan berbentuk Koperasi, 110 perusahaan berbentuk CV, 197 perusahaan berbentuk PO dan ada 1 perusahaan berbentuk BUL.
Kegiatan perhotelan di Kota Sukabumi dapat dilihat dari banyaknya perusahaan akomodasi dan tamu yang menginap. Pada tahun 2010 jumlah perusahaan akomodasi di Kota Sukabumi sebanyak 33 buah yang terdiri dari 598 kamar dan 875 tempat tidur.
Sementara itu banyaknya tamu yang menginap pada tahun 2010 sebanyak 107.679 orang yang terdiri dari wisatawan mancanegara sebanyak 2.794 orang dan wisatawan nusantara sebanyak 104.885 orang. Jumlah tamu yang menginap tersebut 35,54% jika dibandingkan dengan tahun 2009 yang berjumlah 38.275 orang. Jika dilihat per kecamatan, dapat diketahui bahwa tamu yang menginap di hotel, masih didominasi di wilayah Kecamatan Cikole, yaitu mencapai 68.94%. Hal ini dimungkinkan karena wilayah Kecamatan Cikole berada di pusat Kota Sukabumi.
Sedangkan kegiatan pariwisata di Kota Sukabumi relatif masih sangat kecil. Secara keseluruhan hanya tercatat 2 objek wisata, 47 penginapan remaja, 6 kolam renang serta beberapa usaha pariwisata lainnya yang meliputi biliar, golf, karaoke, dan ketangkasan.
Pendidikan
Di kota ini telah berdiri beberapa perguruan tinggi di antaranya STIE Penguji sebagai perguruan tinggi tertua di Sukabumi, lalu Politeknik Sukabumi, Politeknik BBC, Universitas Muhammadyah Sukabumi (UMMI), Institut Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI), Sekolah Tinggi Teknologi Nusa Putra (STT NSP), AMIK CBI, Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI), STMIK PASIM, STIE PASIM, STIKES Sukabumi, STAI Al_Masturiyah, STAI Darusalam, STISIP Widyapuri Mandiri, STISIP Syamsul Ulum, STIE PGRI, STKIP PGRI, STAI Sukabumi, STAI Syamsul 'Ulum, STIBA Arayyah, STH Pasundan juga sekolah lanjutan yang berbasis pendidikan Islam yaitu MA Baiturrahman.
Pada tahun 2010 di Kota Sukabumi terdapat 56 Taman Kanak-Kanak, 123 Sekolah Dasar, 35 SMP, 16 SMA, dan 21 SMK yang meliputi sekolah negeri dan swasta. Sementara itu murid yang tertampung di TK pada tahun 2010/2011 sebanyak 2.648 siswa, murid SD sebanyak 33.785 siswa, murid SMP negeri sebanyak 11.174 siswa, murid SMP swasta sebanyak 3.086 siswa, murid SMA negeri dan swasta sebanyak 7.858 siswa dan sebanyak 10.999 murid SMK negeri dan swasta.
Layanan transportasi umum dalam kota. Adapun yang menghubungkan ke kabupaten sukabumi
Kuliner
Beberapa kuliner khas kota Sukabumi di antaranya adalah Nasi uduk ungu,[33]mochi, Roti Priangan,[34]Bubur Ayam Sukabumi, bolu pisang, mi leor, ciwang (aci bawang), dan deblo.
^Breman, Jan (2014). Keuntungan Kolonial Dari Kerja Paksa: Sistem Priangan Dari Tanam Paksa Kopi di Jawa 1920-1870. Yayasan Obor Indonesia. hlm. 129. ISBN9789794618745.
^Klaveren, N. A. (1983). The Dutch Colonial System in the East Indies. Springer. hlm. 103. ISBN9789401768481.
^Nugraha Setia. 2017. Kota Sukabumi: Dari Distrik menjadi Gemeente (1815-1914). Jurnal Patanjala. 9(3): 423-438
^Paulus, Jozias (1989). Encyclopaedie van Nederlandsch-Indië.
^Van Diessen, J. R. (1998). Stedenatlas Nederlands-Indië. Asia Maior. hlm. 9. ISBN9789074861120.
^Ligthart, Th (1926). De Indische bodem. Volkslectuur. hlm. 174.
^Mook, Hubertus Johannes (1944). The Netherlands Indies and Japan: Battle on Paper, 1940-1941. W. W. Norton, Incorporated.
^Spiller, Harry (2009). American POWs in World War II: Twelve Personal Accounts of Captivity by Germany and Japan. McFarland. hlm. 182. ISBN9780786453733.
^De Jong, Louis (2003). The Collapse of a Colonial Society (Verhandelingen Van Het Koninklijk Instituut Voor Taal-, Land- En Volkenkunde). University of Washington Press. hlm. 91. ISBN9789067182034.
Rock music festival held in Joensuu, Finland For the Porcupine Tree album, see Ilosaarirock (album). This article relies excessively on references to primary sources. Please improve this article by adding secondary or tertiary sources. Find sources: Ilosaarirock – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (October 2016) (Learn how and when to remove this message) Ilosaarirock FestivalThe main stage of the festival in 2007GenreHeavy metal, punk rock, roc…
American record producer Allen RitterBackground informationBirth nameAllen Raphael Ritter[1]Born (1988-06-19) June 19, 1988 (age 35)Yonkers, New York, U.S.OriginDanbury, Connecticut, U.S.GenresHip hoptrapR&BOccupation(s)Record producersongwriterLabelsSony/ATVMusical artist Not to be confused with Allan Ritter. Allen Raphael Ritter (born June 19, 1988) is an American record producer and songwriter.[1] He has produced for a variety of artists, most notably Drake (Controlla…
Japanese experimental stealth aircraft X-2 Shinshin X-2 during its maiden flight Role Stealth experimental technology demonstratorType of aircraft National origin Japan Manufacturer Mitsubishi Heavy Industries First flight 22 April 2016[1] Introduction 2016 Status Completed Primary user Japan Air Self-Defense Force Produced 2009–2016 Number built 1 prototype Developed into Global Combat Air Programme The Mitsubishi X-2 Shinshin (三菱 X-2 心神, formerly the ATD-X) is a Japanese…
Sporting event delegationChad at the2000 Summer OlympicsIOC codeCHANOCComité Olympique et Sportif Tchadienin SydneyCompetitors2 in 1 sportFlag bearer Gana Abba Kimet[1]Medals Gold 0 Silver 0 Bronze 0 Total 0 Summer Olympics appearances (overview)1964196819721976–198019841988199219962000200420082012201620202024 Chad competed at the 2000 Summer Olympics in Sydney, Australia. Background The 2000 Summer Olympics were held from 15 September to 1 October 2000; a total of 10,651 athlete…
Fotografía de pintura de animales de Lascaux. Este artículo detalla una cronología de la historia de la zoología. En la prehistoria El hombre inició la zoología en la prehistoria: a medida que tenía contacto con los seres vivos (en especial los animales) los fue conociendo y utilizando de acuerdo a sus necesidades. La calidad de los conocimientos que tenía acerca de la naturaleza se encuentra en las pinturas rupestres dejadas en cavernas por el hombre de Cro-Magnon. Con la domesticación…
Politik dan pemerintahan of Hong Kong Hukum Dasar Hak asasi manusia Eksekutif Kepala Eksekutif Carrie Lam Kepala Sekretaris Matthew Cheung Sekretaris Keuangan Paul Chan Sekretaris untuk Kehakiman Teresa Cheng Dewan Eksekutif Konvenor: Bernard Chan Biro, departemen, dan lain-lain Dinas Sipil Hong Kong Legislatif Dewan Legislatif Presiden: Andrew Leung Yudikatif Pengadilan Banding Terakhir Hakim Ketua: Geoffrey Ma Pengadilan Tinggi Distrik Dewan Distrik Pemilihan umum Partai politik Hak pilih univ…
English singer Dave GahanDave Gahan with Depeche Mode in 2022Background informationBirth nameDavid CallcottBorn (1962-05-09) 9 May 1962 (age 62)Epping, Essex, EnglandGenresSynth-popelectronicnew wavealternative rockalternative danceOccupation(s)SingerDiscographySoloDepeche ModeYears active1980–presentMember ofDepeche ModeWebsitedavegahan.comMusical artist David Gahan (/ɡɑːn/ GAHN; born Callcott; 9 May 1962) is an English singer, best known as the lead singer of electronic band Depeche …
Voting for the Greater London Authority's head 2024 London mayoral election ← 2021 2 May 2024 (2024-05-02) 2028 → Registered6,162,428[1]Turnout40.5% 1.5pp[1] Candidate Sadiq Khan Susan Hall Party Labour Conservative Popular vote 1,088,225 812,397 Percentage 43.8%3.8pp 32.7%2.6pp Candidate Rob Blackie Zoë Garbett Party Liberal Democrats Green Popular vote 145,184 145,114 Percentage 5.8%1.4pp 5.8%2.0pp Results by constit…
ماتانزاس خريطة الموقع تاريخ التأسيس 1693 تقسيم إداري البلد كوبا [1] عاصمة لـ ماتنزاس التقسيم الأعلى ماتنزاس خصائص جغرافية إحداثيات 23°02′58″N 81°34′25″W / 23.049444°N 81.573611°W / 23.049444; -81.573611 المساحة 317000000 متر مربع كم² الارتفاع 20 متر السكان التعداد ا…
This is a list of Xbox One X enhanced games. These games are Xbox One games and backwards compatible Xbox 360 and Xbox games that are enhanced by console-specific updates/patches when played on an Xbox One X. Xbox One games without an Xbox One X update/patch, including Xbox 360 and Xbox backwards compatible titles, can also take advantage of the Xbox One X's hardware. These improvements can include the following: Improved framerate stability Games utilizing a dynamic resolution will hit their ma…
Estadio Primera portada de Estadio. 12 de septiembre de 1941.País Chile Idioma español Categoría Fútbol, RevistaFundación 1941DesarrolloEditor Antonino Vera RiquelmeCompañía Editorial Zig-Zag (1941-1971)Empresa Editora Nacional Quimantú Ltda. (1971-1973)Editora Nacional Gabriela Mistral Ltda. (1973-1976, 1979-1982)Sociedad Editora Estadio Ltda. (1976-1979)Sociedad Editora Revista Network S.A. (1982)CirculaciónFrecuencia SemanalCirculación Nacional[editar datos en Wikidata] Es…
Socialist system in 1960s Tanzania Julius Nyerere Ujamaa (lit. 'fraternity' in Swahili) was a socialist ideology that formed the basis of Julius Nyerere's social and economic development policies in Tanzania after it gained independence from Britain in 1961.[1] More broadly, ujamaa may mean cooperative economics, in the sense of local people cooperating with each other to provide for the essentials of living, or to build and maintain our own stores, shops, and other businesses and …
Culinary traditions of Albania This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Albanian cuisine – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (November 2022) (Learn how and when to remove this message) This article is part of a series inCulture ofAlbania History Illyrians Middle Ages Ottoman period Independent …
Former amusement park in New York City Postcard dated 1905 Fort George Amusement Park was a trolley park and amusement park that operated in the Washington Heights and Inwood neighborhoods of Upper Manhattan, New York City, in the late 19th and early 20th centuries. It occupied an area between 190th and 192nd Streets east of Amsterdam Avenue, within present-day Highbridge Park.[1] History The site was named after Fort George, where General George Washington fought the British during the …
American television series Celebrity Rehab with Dr. DrewStarringDr. Drew PinskyCountry of originUnited StatesOriginal languageEnglishNo. of seasons6No. of episodes50 (list of episodes)ProductionExecutive producersDrew PinskyJohn IrwinHoward LapidesDamian SullivanBrad KuhlmanProducersJack Siefert (season 1)[1]Duncan White (season 2)Lisa DigiovineDanita JonesCinematographyJeff Rhoads (season 1)[1]David Ortkiese (season 1)[1]Stefanos Kafatos (season 2)Running time60 minutes9…
Musical For the film, see Everybody's Talking About Jamie (film). Everybody's Talking About JamieWest End promotional posterMusicDan Gillespie SellsLyricsTom MacRaeBookTom MacRaeBasisJamie: Drag Queen at 16by Jenny PopplewellJamie CampbellPremiere8 February 2017: Crucible Theatre, SheffieldProductions2017 Sheffield2017 West End2020 UK tour 2022 Los Angeles 2023 2nd UK Tour 2023 Mexico 2024 West End Revival Everybody's Talking About Jamie is a stage musical centred around coming-of-age, with scor…