Stasiun ini sempat dilayani oleh kereta api Cianjuran yang direncanakan beroperasi mulai Maret 2014, tetapi diundur lagi dan gagal melayani perjalanan reguler karena permasalahan teknis prasarana yang dianggap tidak layak operasi. Bahkan untuk menyambutnya kembali, stasiun ini sempat direnovasi, lalu mangkrak.[4][5][6] Praktis, stasiun ini menganggur lama.
Terkait dengan penyambungan kembali rute Cianjur–Padalarang, jalur ini sudah diperbaiki sampai ke Cipatat dengan mengganti bantalan dan batang relnya menjadi R54 bantalan beton agar dapat dilalui oleh lokomotif besar.[7] Reaktivasi segmen ini dilakukan tepat setelah peresmian perpanjangan relasi kereta api Siliwangi menjadi Sukabumi–Ciranjang pp.[8][9]
Per 21 September 2020, stasiun ini resmi beroperasi kembali bersamaan sehubungan dengan perpanjangan relasi kereta api Siliwangi menjadi Sukabumi–Cipatat pp.[10]
Stasiun ini diwacanakan akan menjadi titik awal pembangunan jalur pintas baru ke Stasiun Sasaksaat sebagai pengganti jalur menuju Stasiun Tagogapu yang cukup terjal dan curam.
Bangunan dan tata letak
Stasiun ini memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus. Bangunan stasiun masih asli dan kini berstatus sebagai cagar budaya oleh Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI.