"Kecamatan Cianjur" atau "Cianjur kota" beralih ke halaman ini. Halaman ini berisi artikel tentang kecamatan sekaligus ibu kota dari Kabupaten Cianjur. Untuk kabupaten dengan nama yang sama, lihat Kabupaten Cianjur.
Kecamatan Cianjur memiliki iklim hutan hujan tropis (Af) dengan curah hujan sedang dari Juni hingga September dan curah hujan tinggi dari Oktober hingga Mei.
Catatan tertua tentang nama Cianjur muncul dalam Register Harian (Dagh Register) Kastil Batavia pada masa VOC, tertanggal 20 Januari 1678. Namun demikian nama yang tertulis adalah "Santoir" beserta dengan "Simapack". Para sejarwan menafsirkan bahwa kedua nama tempat tersebut berasosiasi atau merupakan pelafalan Belanda dari wilayah yang dibatasi dengan sungai Cianjur dan Cimapag.[4]
Cianjur pertama kali didirikan oleh Raden Aria Wira Tanu I dalam legenda masyarakat Cianjur, Kanjeng Dalem Aria Wira Tanu ini adalah Dalem (Bupati) petama sekaligus juga sebagai penyebar Agama Islam di Cianjur. Makam pendiri Cianjur saat ini sering dikunjungi oleh orang-orang baik dari dalam Kabupaten Cianjur maupun sekitarnya. Nama Cianjur berasal dari sungai Ci Anjur yang melintasi kecamatan Cianjur.
Cianjur juga terkenal dengan manisan, beras yang wangi dan pulen dan juga makanan ringan lainnya, juga terkenal dengan tauco. Cianjur berhawa dingin disebelah utara dan sedang di sebelah selatan. Di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Bogor, di selatan dengan Samudra Hindia, di barat berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi, di timur dengan Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Garut, dan di timur laut dengan Kabupaten Purwakarta.
Salah satu istana kepresidenan terletak di Cianjur tepatnya di Kecamatan Cipanas.
Pada umumnya penduduk kabupaten Cianjur, demikian juga di kecamatan Cianjur, merupakan suku Sunda, serta komuntas suku lainnya dari berbagai daerah di Indonesia, seperti suku Batak, Minangkabau, Bugis dan lainnya.[5] Bahasa yang digunakan umumnya Sunda (dialek Priangan), selain dari bahasa resmi bahasa Indonesia.
Tahun 2021, jumlah penduduk kecamatan Cianjur sebanyak 171.380 jiwa, dengan kepadatan 6.409 jiwa/km². Kemudian, persentasi penduduk kecamatan Cianjur berdasarkan agama yang dianut yakni Islam 97,03%, kemudian Kekristenan 2,12% dimana Protestan 1,65% dan Katolik 0,47%. Sebagian lagi menganut Buddha yakni 0,83%, Hindu 0,01 dan Konghucu 0,01%.[2]