Stasiun Rajamandala
Stasiun Rajamandala (RM) merupakan stasiun kereta api nonaktif kelas III/kecil yang terletak di Mandalasari, Cipatat, Bandung Barat. Meskipun diberi nama Rajamandala, secara administratif stasiun ini tidak terletak di Desa Rajamandala Kulon, tetapi terletak di sebelah barat laut desa tersebut. Stasiun yang terletak pada ketinggian +319 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi II Bandung serta merupakan stasiun kereta api yang letaknya paling barat di Kabupaten Bandung Barat. Stasiun Rajamandala dahulu menjadi tempat paling ramai di Desa Rajamandala. Pasalnya, stasiun kecil ini menjadi tumpuan warga sekitar untuk transportasi kereta api, mengingat Jalan Raya Cianjur-Padalarang terlalu jauh untuk ditempuh dari desa ini. Oleh karena itu, Stasiun Rajamandala menjadi stasiun dengan omzet tertinggi dan jumlah penumpang terbanyak di Jalur Cianjur-Padalarang.[butuh rujukan] Stasiun ini sempat dilayani oleh kereta api Kian Santang yang rencananya dioperasikan Maret 2014, tetapi diundur lagi dan gagal melayani perjalanan reguler karena permasalahan teknis prasarana yang dianggap tidak layak operasi. Bahkan untuk menyambutnya kembali, stasiun ini direnovasi, lalu mangkrak.[4][5][6] Praktis, stasiun ini menganggur lama. Terkait dengan penyambungan kembali rute Cianjur–Padalarang, jalur di stasiun ini sedang diperbaiki sampai ke Cipatat dengan mengganti bantalan dan batang relnya menjadi R54 bantalan beton agar dapat dilalui oleh lokomotif besar.[7] Reaktivasi segmen ini dilakukan tepat setelah peresmian perpanjangan relasi kereta api Siliwangi menjadi Sukabumi–Ciranjang pp.[8][9] Saat ini telah dilakukan perombakan pada peron stasiun; tetapi sampai saat ini stasiun yang dibuka hanyalah Stasiun Cipatat dan Cipeuyeum, sehingga stasiun ini hanya melayani inspeksi. Antarmoda pendukungAngkutan pendukung yang tersedia di stasiun Rajamandala antara lain:[10]
Galeri
Referensi
|