Rajamandala Kulon adalah desa di kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Indonesia
Wilayah administrasi
Desa Rajamandala Kulon berada di sebelah barat kota Bandung dengan jarak sekitar 36 KM atau dapat ditempuh selama 1,5 jam dengan kendaraan bermotor. Desa ini memiliki luas 1.527 km², dengan jumlah penduduk sekitar 18.326 jiwa (2018), dengan kepadatan 11,942 jiwa/km² (2018). Desa Rajamandala Kulon dulunya termasuk wilayah kabupaten Bandung. Namun, pada Tahun 2007 seiring pemekaran wilayah, maka desa Rajamandala Kulon termasuk Kabupaten Bandung Barat.
Secara administratif, Desa Rajamandala Kulon terdiri atas 4 dusun.[butuh rujukan] Wilayah Desa Rajamandala Kulon terbagi juga menjadi 27 rukun warga dan 96 rukun tetangga pada tahun 2018.[2] Wilayah Desa Rajamandala berbatasan dengan desa Sarimukti dan desa kertamukti kecamatan Cipatat di bagian utara, dengan Desa Saguling Kecamatan Saguling di sebelah selatan, dengan desa Cipatat, dan desa Ciptaharja kecamatan Cipatat di bagian timur, dan di sebelah barat berbatasan dengan desa Mandalawangi dan desa Mandalasari Kecamatan Cipatat. Dahulu desa Mandalawangi dan desa Mandalasari masih termasuk desa Rajamandala Kulon.
Desa ini sepertinya menjadi jantung dari kecamatan Cipatat, di desa Rajamandala Kulon berdiri kepolisian sektor Cipatat, Bank-bank pemerintah seperti Bank Mandiri, Bank BRI, dan Bank BJB, Mesin ATM sudah tersedia, bermunculannya swalayan seperti Griyamart (sekarang Yomart), Alfamart, Indomaret, dan Toserba Selamat. Pasar tradisional juga terdapat 2 unit Pasar Rajamandala, terdapat Perumahan Subsidi Pesona Prima 7 Rajamandala, Stasiun Kereta Api dan puskesmas terbesar di kecamatan Cipatat pun bernama Rajamandala, padahal, sudah berbeda desa. Dahulu kantor Camat Cipatat dan Koramil Cipatat pun berdiri di desa Rajamandala Kulon, tetapi karena ada pihak-pihak yang berkeberatan, akhirnya kantor Camat Cipatat dan koramil Cipatat dipindahkan ke desa Ciptaharja.
Lembaga pendidikan di desa Rajamandala Kulon sudah terbilang cukup lengkap, dari mulai Taman Kanak-kanak (TK)/Raudhatul Athfal (RA)/Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Namun, belum ada perguruan tinggi.
Iklim di Desa Rajamandala Kulon dapat dilihat dari curah hujan yang mencapai 1270 Mm dengan jumlah bulan hujan 4 bulan. Suhu rata-rata harian adalah 18-29 0C dengan ketinggian 310 MDPL (Meter Dari Permukaan Laut) dengan tingkat kemiringan 15 – 30 derajat.
Pertanian merupakan potensi utama di desa Rajamandala Kulon, karena lahan pertanian di desa ini cukup besar itu terlihat dari 4578 keluarga petani dan 4.428 Keluarga pekebun mulai sawah irigasi, sampai perkebunan milik BUMN seperti PTPN, Perhutani, dan PLN yang dikelola oleh masyarakat. Di antara hasil pertanian adalah padi sawah, padi ladang, ubi jalar, ubi kayu, kangkung, talas, dan lain-lain.
1. Pemilikan Lahan Pertanian Tanaman Pangan
Jumlah keluarga memiliki tanah pertanian
|
957 keluarga
|
Tidak memiliki
|
6293 keluarga
|
Memiliki kurang 1 ha
|
951 keluarga
|
Memiliki 1,0 – 5,0 ha
|
6 keluarga
|
Memiliki 5,0 – 10 ha
|
0 keluarga
|
Memiliki lebih dari 10 ha
|
0 keluarga
|
Jumlah total keluarga petani
|
4578 keluarga
|
2. Pemilikan Lahan Perkebunan
Jumlah keluarga memiliki tanah perkebunan
|
1.142 keluarga
|
Tidak memiliki
|
5.307 keluarga
|
Memiliki kurang dari 5 ha
|
1.142 keluarga
|
Memiliki 10 – 50 ha
|
0 keluarga
|
Memiliki 50 – 100 ha
|
0 keluarga
|
Memiliki 100 – 500 ha
|
0 keluarga
|
Memiliki 500 – 1000 ha
|
0 keluarga
|
Memiliki lebih dari 1000 ha
|
0 keluarga
|
Jumlah total keluarga perkebunan
|
1.142 keluarga
|
Kepemilikan Usaha Perkebunan Yang Dimiliki Negara
|
513 ha
|
Total Luas Perkebunan
|
568 ha
|
Hasil-hasil pertanian tersebut didistribusikan bervariasi ada yang lansung dijual ke konsumen, pasar, tengkulak, pengecer, dan ada juga yang khusus untuk konsumsi keluarga atau tidak dijual.
Di desa Rajamandala Kulon juga terdapat potensi lain selain pertanian dan perkebunan. Kehutanan dengan luas sekitar 602 ha milik perhutani, peternakan, perikanan, pariwisata, dan bahan galian merupakan potensi lain yang hasilnya cukup baik.
Pariwisata merupakan potensi yang harus ditingkatkan, banyak potensi pariwisata yang dimiliki desa Rajamandala Kulon yang telah dibahas oleh televisi nasional seperti objek wisata sanghyang tikoro, sanghyang poék, sanghyang heuleut, sanghyang Kenit, pemandian air panas, rafting di sungai Citarum dan lain-lain. Di Desa Rajamandala Kulon ini juga mengalir sungai Cimeta. sungai Cimeta ini dahulu bernama Citarum. Citarum Purba yang merupakan sungai yang terjadi saat gunung sunda meletus dan menyurutkan danau Bandung purba atau sekarang disebut cekungan Bandung.
Referensi
Pranala luar