RTV (Indonesia)
RTV (pelafalan dalam bahasa Indonesia: [ɛrtifi], singkatan dari Rajawali Televisi, digayakan dengan semuanya huruf kecil) adalah sebuah jaringan televisi swasta nasional di Indonesia yang dimiliki oleh Rajawali Corpora. Resmi mengudara pada tanggal 1 November 2009 di Jakarta dengan nama B-Channel, pada tanggal 3 Mei 2014, namanya berganti menjadi RTV.[2] Saat ini, program RTV lebih difokuskan pada acara hiburan, terutama untuk anak-anak dan keluarga.[3] SejarahLatar belakangSebelum B-Channel berdiri, yang bisa dianggap sebagai cikal-bakalnya adalah sebuah stasiun televisi lokal bernama TVN (Televisi Nusantara, awalnya sempat direncanakan bernama NTV dan GOTV)[4] yang berbasis di Lippo Cikarang, Jawa Barat (tempat produksi) dan Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta (pusat operasional).[5] Sebuah sumber menyebutkan bahwa TVN dimiliki oleh Rajawali Corpora, yang mengakuisisinya di tahun 2007.[6] TVN mulai mengudara kira-kira pada pertengahan 2008, dan bersiaran dari jam 10:00-22:00 WIB perhari dengan cakupan siaran Cikarang dan sekitarnya.[7] Acaranya direncanakan 60% pendidikan dan 40% hiburan, dengan nuansa yang kreatif.[6] Disebutkan, bahwa TVN akan segera berekspansi dengan mendirikan sejumlah stasiun televisi lokal, yaitu NTV Medan (53 UHF), NTV Balikpapan (34 UHF), TVN Yogyakarta (44 UHF), BTV/TVB Jakarta (23 UHF) ditambah rencana perluasan ke daerah lainnya seperti Cirebon, Ambon, Bali, Batam, Pekanbaru dan Lampung.[8] Jika dilihat dari jaringan B-Channel/RTV nantinya di daerah-daerah tersebut, tampaknya rencana tersebut terealisasi, namun dengan nama yang berbeda (misalnya BTV/TVB menjadi B-Channel). TVN kemudian akan menjadi pusat produksi acara-acara B-Channel dan jaringannya, sedangkan frekuensinya menjadi anggota jaringan B-Channel sebagai induk.[9] B-ChannelRTV awalnya bersiaran sebagai stasiun televisi lokal asal Jakarta bernama B-Channel. Siaran percobaannya pertama kali dilakukan pada akhir 2007,[10] dan mulai berlangsung secara efektif sejak 20 Oktober 2008.[11] Kehadirannya kemudian diumumkan ke publik dalam sebuah diskusi pada 29 Oktober 2009, dan mulai bersiaran secara resmi pada 1 November 2009 dengan cakupan siar di Jabodetabek. Acaranya saat itu menargetkan program yang ramah keluarga, anak-anak dan berbasis edutainment, yang disuplai dari TVN. Demi menyukseskan operasionalnya, B-Channel langsung merekrut pakar pertelevisian Alex Kumara sebagai direktur teknik.[12] Waktu siarannya berlangsung dari jam 07:00-22:00 WIB dengan acara yang mayoritas merupakan program impor.[13][14][15] Dengan cepat, strategi acara tersebut relatif bisa mengerek namanya yang pada saat itu dianggap berbeda (tidak menayangkan sinetron), contohnya dalam penayangan acara American Idol, Family Ties dan The Cosby Show, ditambah serial animasi seperti Shaun The Sheep dan Timmy Time.[16] Walaupun TVN dikabarkan dimiliki oleh Rajawali Corpora, namun di B-Channel nama yang muncul di publik adalah Sofia Koswara (seorang pengusaha mebel asal Cikarang), yang tercatat menjadi CEO-nya. Sofia menyatakan bahwa ia mendirikan B-Channel karena keprihatinannya pada tayangan di televisi saat itu yang tidak bermutu (mementingkan acara kekerasan, kebencian, dan kemarahan demi rating), sehingga ia ingin menghadirkan program yang lebih inspiratif di layar kaca.[17] Namun, tidak jelas apakah B-Channel dimiliki oleh Sofia atau Rajawali Corpora saat itu, meskipun beberapa sumber menyebutkan B-Channel juga milik Rajawali.[9][18] Yang pasti, program-program B-Channel kemudian juga disiarkan oleh sejumlah stasiun televisi lokal di berbagai daerah, seperti MNTV Surabaya, CT Channel Bandung, dan CNTV Medan. Jika ditarik ke saat masa TVN, tampaknya televisi lokal tersebut kebanyakan memang disiapkan sebagai jaringan B-Channel sejak awal (dengan kerjasama). B-Channel berhasil mendapatkan Izin Penyelenggaraan Penyiaran-nya pada 4 Maret 2010, sehingga tanggal ini kemudian ditetapkan sebagai hari jadinya.[11] B-Channel memperluas siarannya ke satelit Palapa D dan beberapa televisi berlangganan pada awal 2011, serta pada bulan April di tahun yang sama mulai memproduksi programnya sendiri, seperti D'Joglo dan Sepakat Untuk Tidak Sepakat.[19] Untuk lebih meningkatkan eksposurnya, B-Channel juga melakukan beberapa kegiatan seperti menyelenggarakan nikah massal di Senayan.[20] Diperkirakan, pada tahun ini, B-Channel memiliki 500 karyawan dengan persentase program impor-lokal mencapai 60-40%.[17] Seiring waktu, B-Channel (dan induknya, TVN) kemudian juga lebih mendominasi siaran di televisi jaringannya yang ada di berbagai daerah. Bahkan, program-program lokal yang tayang di jaringannya merupakan produksi TVN.[21] Di tahun 2012, pemerintah lewat Kepmenkominfo No. 143/KEPI M.KOMINFO/03/2012 resmi memberikan izin B-Channel sebagai televisi berjaringan nasional.[22] Status baru sebagai jaringan televisi membuat B-Channel dapat memperkuat identitasnya, yang dapat dilihat dengan diubahnya logo-logo anggota jaringannya menjadi mirip dengan induknya (berwarna biru) pada Januari 2012.[23] Sejak 1 Oktober 2012, slogannya juga berganti menjadi Inspirasi Anda. Upaya menasional semakin diperkuat pada 2013, dengan mulai berubahnya nama sejumlah televisi lokal jaringan B-Channel menjadi mirip dengan induknya (contohnya MNTV Surabaya menjadi B-Channel Surabaya),[24] pembangunan pemancar (seperti di Sukabumi pada akhir 2013) terus dilakukan. Agar makin dikenal publik, pada tahun-tahun ini juga B-Channel mulai memperkenalkan acara-acara seperti drama Korea/Asia dan pada bulan September 2012. B Channel resmi memperoleh hak siar untuk pertandingan sepak bola Ligue 1 Prancis selama 2 tahun yakni musim 2012-2013 hingga 2013-2014 karena musim 2013-2014 Ligue 1 tayang bersama lisensi hak siar beIN Sports. B Channel akan menyiarkan 204 pertandingan atau 6 pertandingan per minggunya yang tayang Setiap Jum'at, Sabtu, Minggu dan Senin malam hingga tengah malam.[25][26] Meskipun demikian, pada saat itu acaranya tetap difokuskan pada acara hiburan, soft news dan variety show untuk keluarga. Pada awal tahun 2014, Maria Goretti Limi menggantikan Lanny Rahardja sebagai direktur utama B-Channel setelah pindah dari antv. Di tahun tersebut, B-Channel tampak mengalami perubahan programming yang cukup signifikan, dengan mulai memperbanyak acara lokal dalam bentuk in-house, FTV, ditambah program berita hard news pada Maret 2014 dengan nama Lensa Sore (kemudian menjadi Lensa Indonesia), Ngopi (Ngobrol Pagi) dan Indonesia Menentukan, maupun infotainment bernama Xtra Seleb. Menjelang pertengahan 2014, tampak bahwa nama B-Channel akan segera digantikan dengan nama baru, yang awalnya dirahasiakan dalam promo "Menuju Grand Launching Langit Rajawali". Promosi dilakukan dengan kuis, video YouTube, dan tanda-tanda lainnya seperti laman web baru.[27][28][29][30] Rajawali TelevisiPada akhirnya, di tanggal 28 April 2014, nama baru dari B-Channel diungkapkan ke publik dalam sebuah konferensi pers, yaitu Rajawali Televisi (disingkat RTV). Untuk pemirsanya, nama dan logo RTV kemudian diperkenalkan pada siaran perdana Lensa Indonesia Pagi di tanggal 3 Mei 2014. Berbeda dengan B-Channel yang memfokuskan pada program impor, RTV saat itu mencanangkan akan lebih banyak menyiarkan acara lokal dan in-house yang menekankan pada perubahan dan pembaharuan serta bersifat edukatif. Sedangkan untuk target pasarnya akan memfokuskan pada perempuan dan anak (60% dari programnya),[31] karena dianggap potensial sebagai konsumen dan dalam jumlah kepemirsaan[32][33] sehingga diharapkan bisa meningkatkan penonton menjadi 2-3 kali lipat.[34] Perubahan ini akhirnya diresmikan pada acara "Grand Launching Langit Rajawali" yang berlangsung pada 3 Mei 2014 dan dihadiri pemilik Rajawali Corpora Peter Sondakh serta beberapa pejabat seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.[35] Dalam acara yang diklaim menggunakan teknologi baru hologram dan diisi oleh para artis ini, Sondakh berharap RTV bisa menjadi agen perubahan dan menciptakan nilai positif bagi bangsa.[36] Pada saat yang sama, semua stasiun televisi anggota jaringan B-Channel juga berubah nama menjadi RTV + nama daerah, yang berarti menegaskan identitas RTV sebagai televisi nasional berjaringan.[37][38] Pihak RTV mengklaim dengan rebranding tersebut, mereka kini sudah berada di peringkat ke-10 (dari 11 jaringan televisi) menyaingi pemain besar yang sudah ada, dan bahkan diperkirakan pada 3-4 tahun mendatang sudah mencapai titik impas serta mulai menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya.[39] Walaupun demikian, awalnya memang tidak mudah langkah RTV untuk bermain di industri penyiaran pada saat itu, karena rating acaranya masih banyak yang relatif rendah.[40] Program RTV saat awal bersiaran didominasi oleh aneka drama (impor maupun lokal) dan acara anak-anak.[41] Sempat juga selama 3 hari (7-10 April 2015), RTV merelai siaran MTV pada waktu tertentu di seluruh jaringannya. Beberapa waktu kemudian, muncul acara pertama yang berhasil menaikkan pamor RTV dengan cukup baik, yaitu Olimpiade Indonesia Cerdas yang sudah diadakan beberapa kali.[42] Namun, diduga karena adanya masalah internal, RTV mengalami perubahan manajemen di bulan September 2015, dengan mundurnya Maria Goretti Limi dari posisi direktur utama. Limi kemudian digantikan sementara waktu oleh orang kepercayaan Rajawali, Satrio Tjai[43] sampai RTV mendapat penggantinya saat ini, yaitu Artine Savitri Utomo. Di tengah perubahan kepemimpinan itu, RTV mencoba bermain dengan acara olahraga, ketika pada Oktober 2015 jaringan televisi ini mendapat hak siar Piala Dunia U-17 FIFA 2015.[44] Belakangan, sejak 2017, RTV perlahan-lahan mulai memfokuskan dirinya pada acara anak-anak, dan hal tersebut berpengaruh juga pada kegiatan yang dilakukan oleh jaringan televisi ini baik di udara maupun di luar udara (off-air). Misalnya, pada 19 Mei 2017, dalam rangka merayakan hari ulang tahun ketiganya, RTV menayangkan sebuah teater musikal bertajuk Pesta Sahabat yang saat ini telah menghasilkan sejumlah sekuel. Kemudian, pada Februari 2018, RTV meresmikan sebuah studio mini di KidZania Jakarta, dengan peralatan yang sama dengan peralatan studio televisi pada umumnya,[45][46] dan pada 3 Mei 2019, dalam rangka merayakan hari ulang tahun kelimanya, RTV menayangkan sebuah teater musikal bertajuk RTV 5 Makin Cakep: Hey Tayo yang menampilkan kolaborasi para pengisi acara Pesta Sahabat dengan tokoh-tokoh dari serial animasi Tayo the Little Bus. Pada saat yang sama, RTV juga meluncurkan maskot barunya, yaitu Rio, menggantikan maskot lamanya yaitu Mr. Ravi yang dipergunakan dari tahun 2014 hingga 2018. Meskipun demikian, RTV juga tetap mempertahankan beberapa acara lain, seperti olahraga dan berita. Pada tanggal 9 Mei 2017, RTV mendapat hak siar untuk menyiarkan seluruh pertandingan Piala Konfederasi FIFA 2017 dan 4 pertandingan Piala Dunia U-20 FIFA 2017.[47] Kemudian, di tahun 2020, RTV kembali menyiarkan siaran langsung pertandingan sepakbola kasta kedua inggris dengan memperoleh hak siar untuk EFL lewat kerja sama dengan pemilik lisensi Nex Parabola, Vidio dan Champions TV selama 2 musim ke depan mulai 2020–21 hingga 2021-22. RTV akan menyiarkan 110 pertandingan EFL Championship atau 3 pertandingan per minggunya baik itu siaran langsung maupun tunda.[48]. RTV dapat dikatakan hadir menggantikan jaringan televisi yang pernah dimiliki oleh Rajawali Corpora, yaitu RCTI. Sejak Oktober 2003, RCTI secara resmi saham kepemilikannya dimiliki penuh oleh Media Nusantara Citra, sehingga Rajawali Corpora sempat tidak lagi memiliki perusahaan televisi. Kepemilikan Rajawali atas B-Channel yang kemudian berganti nama menjadi Rajawali Televisi (RTV), berarti menandakan kembalinya konglomerasi ini ke industri penyiaran. Tercatat, selain dikuasai oleh Rajawali, sekitar 20% saham RTV juga dimiliki oleh konglomerasi lainnya, Mayapada Group. Saham tersebut diperoleh setelah akuisisi yang dilakukan pada akhir Agustus 2016.[49] Persentase saham tersebut menandakan Mayapada tidak memegang pengendalian, yang terjadi karena mereka merasa tidak memiliki pengalaman yang banyak di bidang media. Menurut pemilik Mayapada, Tahir, yang tercipta setelah akuisisi ini adalah strategic partnership antara dua konglomerasi tersebut.[50][51] Meskipun situs web Mayapada Group tidak menunjukkan kepemilikannya di RTV, namun iklan Bank Mayapada diketahui pernah muncul di jaringan televisi ini. IdentitasLogoLogo RTV yang saat ini digunakan, diluncurkan pada 3 Mei 2014 seiring pergantian nama dari B-Channel. Adapun arti dari logo tersebut, yaitu:
Secara keseluruhan, logo berbentuk kepala rajawali merupakan simbol visi perusahaan dalam membuat RTV menjadi terdepan di dalam industri pertelevisian Indonesia.[52] Sedangkan nama "Rajawali" sendiri melambangkan hewan yang kuat di udara, yaitu burung rajawali dan juga sebagai refleksi dari pemegang saham utamanya, Rajawali Corpora.[32] Nama tersebut dipilih setelah (mantan) direktur utamanya, Maria Goretti Limi melakukan konsultasi dengan agensi penjenamaan pada awal 2014. Dari usulan awal seperti Singa TV, Andromeda TV, Spekta TV, Komodo TV dan lainnya, pada akhirnya terpilihlah nama yang akan dipakai saat ini.[43] Saat masih bernama B-Channel, logonya berbentuk huruf "B" berwarna biru (sebelumnya abu-abu). Huruf "B" tersebut dapat diartikan sebagai Best (Terbaik), Bright (Cerah), Brave (Berani), Beautiful (Indah) atau Blessing (Memberkati). Warna biru pada logo tersebut menyimbolkan kedamaian dan keberanian, sedangkan warna putih melambangkan kejujuran. Keseluruhan logo tersebut menjadi semangat bagi perusahaan dalam menyiarkan acaranya.[11] Tercatat logo tersebut sempat mengalami beberapa perubahan minor, dimana versi terakhirnya diluncurkan pada 1 Januari 2011 yang menggambarkan semangat baru dalam memberikan inspirasi bagi seluruh keluarga.
SloganSebagai B-Channel
Sebagai RTV
AcaraAcara RTV pada awalnya ketika diluncurkan menargetkan target pasar dari segala usia dan bersifat umum, terutama perempuan dan ibu-ibu dari usia 5-44 tahun.[53] Walaupun demikian, RTV juga memiliki program untuk laki-laki, seperti berita dan olahraga.[32][54] Dijanjikan juga, pada saat peluncurannya, jaringan televisi ini tidak menyiarkan acara sinetron, yang sayangnya kemudian tidak terwujud dengan penayangan FTV Movinesia.[31] Belum mendapat hasil yang memuaskan, sejak 2015 jaringan televisi ini menjajal penyiaran acara-acara K-Pop, seperti drama Korea dan Running Man, layaknya dahulu saat bernama B-Channel. Meskipun demikian, program khusus perempuan masih dipertahankan dalam Female Corner.[55] Dengan masuknya manajemen baru, sejak April 2017, RTV kemudian mengganti programming-nya dengan memfokuskan acara untuk anak-anak, berupa serial animasi maupun acara realitas anak-anak. Sebenarnya, acara ini sudah ada sejak era B-Channel, namun belum mendominasi jam tayang jaringan televisi ini pada saat itu. Acara-acara ini dikemas dalam berbagai tema, seperti Zona Ceria dan Super Girly.[56] Rupanya, strategi ini cukup sukses meningkatkan pasar jaringan televisi ini. Acara-acara seperti Tayo the Little Bus dan Robocar Poli, cukup melekat di mata penonton anak. Walaupun demikian, akibat makin maraknya siaran animasi asing tersebut, RTV pernah beberapa kali mendapat peringatan dari Komisi Penyiaran Indonesia akibat tidak memenuhi batas program asing di televisi maupun siaran lokal di jaringannya.[57][58] Tidak mau menyia-nyiakan keberhasilan tersebut, RTV kemudian juga memperluas program anaknya menjadi lebih variatif. Acara berbasis tokusatsu dan anime kemudian perlahan-lahan diperkenalkan, seperti Ultraman, Kamen Rider, Super Sentai, dan Power Rangers. Kemudian, program animasi lokal juga mulai diperkenalkan seperti Adit Sopo Jarwo. Acara-acara animasi dan anak tersebut kemudian mendominasi jam tayang jaringan televisi ini, walaupun beberapa acara non-anak masih dipertahankan. Program tersebut, seperti berita dan sinetron/drama/FTV klasik, terutama dari dalam negeri yang mulai ditayangkan sejak 2016.[59] PenyiarInsiden Kerusuhan Jakarta Mei 2019Pada acara Lensa Indonesia edisi 22 Mei 2019, Jurnalis RTV pada saat itu "Intan Bedissa" mengalami kejadian tak mengenakkan. "Intan Bedissa" diserang oleh oknum pada saat meliput kawasan yang dijadikan sebagai tempat lokasi demo, pada saat dia meliput tempat tersebut, dia diserang dan disoraki dengan kalimat "Hoaks, Hoaks" secara terus menerus. Namun untungnya jurnalis tersebut telah diamankan oleh TNI dan Polri. Jaringan siaranBerikut ini adalah transmisi RTV dan stasiun afiliasinya (sejak berlakunya UU Penyiaran, stasiun TV harus membangun stasiun TV afiliasi di daerah-daerah/bersiaran secara berjaringan dengan stasiun lokal). Tercatat RTV bersiaran di 44 kota di Indonesia. Data dikutip dari data Izin Penyelenggaraan Penyiaran Kominfo.[60]
ManajemenDaftar direktur utama
Direksi saat ini
Komisaris saat ini
Penghargaan
Lihat pulaReferensi
Pranala luar |