Moji
Moji (digayakan sebagai mOȷı, sebelumnya bernama O Channel) adalah sebuah jaringan televisi swasta di Indonesia yang dimiliki oleh PT Elang Mahkota Teknologi Tbk.[1] O Channel resmi mengudara pada tanggal 16 Juni 2005 di Jakarta, dan mengganti namanya menjadi nama saat ini pada tanggal 21 Agustus 2022. Moji merupakan televisi swasta kesebelas di Indonesia setelah RCTI, SCTV, MNCTV, antv, Indosiar, MetroTV, Trans7, Trans TV, tvOne dan GTV. Moji dulunya merupakan stasiun televisi lokal di Jakarta yang didirikan oleh Meuthia Kasim dan dulu sebagian besar sahamnya dimiliki oleh patungan antara Elang Mahkota Teknologi dan MRA Media. SejarahO ChannelMoji awalnya muncul dengan nama O Channel, yang saat didirikan dimiliki oleh Elang Mahkota Teknologi (Emtek) dan MRA Media dengan masing-masing 50% saham. Siaran percobaannya mulai dilakukan pada tanggal 9 Agustus 2004 (dengan jangkauan terbatas selama 2 jam)[2][3][4] dan kemudian diresmikan pada tanggal 16 Juni 2005. Salah satu pendirinya adalah Meuthia Kasim, seorang entertainer dan eksekutif di MRA,[5][6] dan direktur utamanya saat itu juga berasal dari MRA, yaitu Soetikno Soedarjo.[7] Namun pada tahun 2007, pihak MRA Media mengurangi kepemilikannya menjadi 18,5% dan setahun berikutnya melepas seluruh sahamnya, sehingga O Channel dikuasai sepenuhnya oleh Emtek. O Channel berada di bawah pengelolaan/badan hukum PT Omni Intivision, yang awalnya didirikan pada 8 November 1991 sebagai PT Gendis Citrarahayu, dan pada 2 Agustus 1999 berganti nama yang digunakan saat ini.[8] Awal tujuan dari pendirian O Channel adalah untuk menghasilkan standar baru bagi dunia pertelevisian yang fokus dan menarik hati masyarakat Jakarta serta memberikan alternatif yang berbeda bagi pemirsa televisi di Indonesia. O Channel saat itu hanya merupakan televisi lokal Jakarta saja, dan program-programnya didesain sesuai dengan kebutuhan penduduk kelas atas Jakarta, terutama gaya hidup maupun hiburan metropolitan. Selain program tersebut, beberapa acaranya juga berasal dari luar negeri seperti film impor. Siarannya awalnya hanya selama 17,5 jam, yang kemudian diperpanjang menjadi 20 jam[9][10] dan saat ini sudah 24 jam. Karena fokus awalnya tersebut, nama "O Channel" dapat diinterpretasikan juga sebagai singkatan dari slogannya, Jakarta's Own Channel.[4] Format acara diatas perlahan-lahan ditinggalkan memasuki awal 2010-an, dan O Channel selanjutnya tampak tenggelam dalam tayangan home shopping (belanja rumah) O Shop (awalnya juga dari penyedia lain seperti Lejel).[11][4] Segmentasi penontonnya pun diubah, menjadi untuk wanita (khususnya ibu rumah tangga dan kalangan menengah) dengan titik berat program-program hiburan dan gaya hidup. Selain O Shop, program-program lain yang ditujukan bagi wanita juga muncul, seperti Cerita Wanita dan Masak Istimewa.[12] Pada periode yang sama, O Channel mulai melakukan perluasan siaran, walaupun hanya di beberapa kota saja di Indonesia baik dalam bentuk jaringan televisi (analog), maupun bergabung dengan multipleks SCM (digital).[13] Belakangan, mulai pada pertengahan 2010-an, tampak O Channel mulai difokuskan sebagai jaringan televisi Emtek yang menyiarkan acara olahraga. Tercatat, Emtek cukup banyak memberikan jatah televisi ini penayangan event olahraga besar, seperti Olimpiade 2016, Asian Games 2018, NBA dan Liga 1.[14][15] Dan memasuki 2020, O Channel semakin memantapkan diri untuk bersiaran secara nasional melalui televisi digital di kanal multipleks milik SCM (SCTV atau Indosiar), sekaligus memperbanyak program siaran pertandingan dan turnamen olahraga dan perlahan mengurangi porsi tayang acara belanja rumah. Praktis, dapat dikatakan O Channel merupakan salah satu televisi swasta berbasis digital di Indonesia yang sudah menasional, di luar keberadaan transmisi analog yang hanya menjangkau beberapa wilayah saja. Perubahan ke arah penayangan program-program olahraga tersebut (ditambah sejumlah acara gaya hidup), menandai perubahan O Channel menjadi televisi yang kini menargetkan anak muda sebagai pasarnya.[16] MojiPada awal Agustus 2022, sempat terjadi rumor adanya rencana pergantian nama O Channel menjadi Moji, karena dibocorkannya merek tersebut dalam sebuah promosi Piala Dunia FIFA 2022 di Indosiar.[17] Rumor tersebut makin mencuat setelah akun resmi O Channel di Instagram dan Facebook menyatakan "pamit" pada 14 Agustus 2022.[18] Yang pasti, merek Moji telah didaftarkan dalam proses sejak 26 Juli 2022 oleh PT Omni Intivision, pemilik O Channel itu sendiri.[19] Di tanggal 20 Agustus 2022, logo O Channel di kanan atas menghilang dan digantikan dengan hitung mundur #OCPamit, dan keesokan harinya (21 Agustus 2022 pukul 00:00 WIB), O Channel resmi berganti nama udara menjadi Moji.[20] (Meskipun demikian, hingga menjelang Piala Dunia 2022, logo O Channel masih ditampilkan bergantian dengan logo Moji). Sedangkan untuk peluncurannya dilakukan dalam suatu acara bertema "Meet the Champion" di Summarecon Mall Serpong pada hari yang sama. Beberapa tokoh dihadirkan dalam acara ini, seperti selebritas Ibnu Jamil dan mantan pemain sepak bola Inggris, Michael Owen.[21] Bisa dikatakan, penggantian nama menjadi Moji merupakan suatu kelanjutan dari reposisi O Channel sebagai televisi olahraga dan anak muda sejak tahun 2020. Moji dalam hal ini mengklaim dirinya sebagai jaringan televisi pertama di Indonesia yang memfokuskan tayangannya pada acara olahraga baik lokal maupun internasional, yang menjadikan Moji sebagai pesaing utama stasiun televisi olahraga MNCTV dari Media Nusantara Citra.[22][23] Selain itu, peluncuran Moji juga sebagai rangka menyambut perkembangan teknologi, termasuk penghentian siaran analog yang menuntut pembaharuan dan inovasi.[21] Beberapa bulan pasca-rebranding, tercatat Moji berhasil merangsek dalam rating 10 televisi nasional (posisi 9 dari 16) dengan fokus acara olahraganya tersebut.[24] Sejak diluncurkan ulang dengan nama Moji pada Agustus 2022, Moji mulai merayakan ulang tahunnya ke-18, pertama kali pada 2 Agustus 2023, yang bertajuk "Moji 18 Seru Banget".[25] IdentitasNama "Moji" diambil dari kata emoji (bahasa Jepang; e artinya wajah dan moji artinya karakter). Jika dipadukan dengan slogannya Everyday Excitement, kehadiran Moji diharapkan bisa memberikan wajah baru, kegembiraan dan inspirasi bagi pemirsanya (khususnya anak muda dari usia 18 sampai 30 tahun) lewat program-program berkualitas, seperti gaya hidup, hiburan dan pertandingan olahraga kelas dunia.[26] Sedangkan untuk logonya didominasi warna biru dan putih, dengan makna berikut.
SloganSebagai O Channel
Sebagai Moji
Program acaraPenyiarJaringan siaranSaat ini, jangkauan siaran Moji telah mencakup 31 provinsi di Indonesia melalui siaran digital (DVB-T2) setelah mengantongi Izin Penyelenggaraan Penyiaran pada 2022, dan akan diperluas[per kapan?] ke 7 provinsi lainnya, baik melalui multipleks SCM (SCTV atau Indosiar) ataupun lainnya jika tidak tersedia.[butuh rujukan]
ManajemenDaftar direktur utama
Direksi saat ini
Komisaris saat ini
Kontroversi"Overdosis" tayangan home shoppingPada Desember 2013, KPI Daerah DKI Jakarta pernah memperingatkan O Channel yang saat itu programnya terlalu didominasi acara home shopping. Program tersebut selain dianggap melebihi batas iklan di stasiun televisi (20%), juga dinilai kurang edukatif karena mendorong budaya konsumtif.[11] Polemik komentator Liga 1Dalam suatu pertandingan Liga 1 antara PSM Makassar dan Persita Tangerang yang disiarkan oleh jaringan televisi O Channel di tanggal 6 Maret 2020, seorang komentator sepakbola O Channel, Rama Sugianto, mengeluarkan komentar yang dianggap mengarah ke pelecehan seksual, berupa "Ada sesuatu yang menonjol tapi bukan bakat, ada yang besar tapi bukan harapan, Bung Erwin" ketika kamera diarahkan ke suporter perempuan Persita. Akibat komentar itu, O Channel dan Rama harus mendapatkan kritik keras dari berbagai pihak, khususnya warganet yang akhirnya membuat permintaan maaf keduanya di media sosial masing-masing dua hari kemudian.[30] Klarifikasi juga dilakukan pihak O Channel dengan mengunjungi kantor KPI di tanggal 9 Maret 2020. Pihak O Channel menyatakan mereka sudah memberhentikan untuk beberapa waktu sang komentator dan mengedit video yang berisi pernyataan tersebut.[31] LainnyaO Channel pernah mendapat teguran KPI karena menayangkan film Farewell, My Love pada tahun 2006 yang menampilkan adegan seks secara vulgar.[7] Tahun sebelumnya, Kominfo juga sempat mempermasalahkan kanal yang digunakan O Channel saat itu (33 UHF) lewat surat No. 468/DITFREK/III/2005 tanggal 28 Maret 2005 dan No. 705/TU/IV/5.2/DITFREK/2005 tanggal 6 Mei 2005, karena kanal tersebut dianggap seharusnya hanya digunakan untuk siaran dari Palabuhanratu, Sukabumi.[32] Referensi
Pranala luar |