Nex Parabola
PT Mediatama Televisi, beroperasi dengan merek dagang Nex Parabola, merupakan penyedia layanan televisi satelit berlangganan di Indonesia milik Surya Citra Media. SejarahNexmediaNex Parabola bermula dari Nexmedia, awalnya merupakan penyedia layanan televisi terestrial berlangganan di Jabodetabek. Perusahaan dengan slogan Simply Entertaining ini mulai beroperasi dan menawarkan produknya sejak tanggal 23 November 2011, dan dimiliki oleh kelompok Elang Mahkota Teknologi (Emtek). Nexmedia terbilang unik, karena tidak seperti televisi berbayar lainnya yang kebanyakan menggunakan satelit parabola dan kabel, televisi berlangganan ini memilih menggunakan metode televisi digital terestrial DVB-T2 seperti yang kita kenal pada umumnya. Artinya, penggunaannya sama seperti set-top box televisi digital, yaitu dari sinyalnya yang dipancarkan dengan transmisi ditangkap dengan antena dan untuk menikmatinya dapat dihubungkan ke televisi. Bedanya dengan televisi digital biasa adalah rentang frekuensinya, dimana Nexmedia ada di rentang 290.5-320.5 VHF (televisi digital umumnya ada di kanal UHF)[1][2] dan sinyalnya tersebut diacak, sehingga membutuhkan dekoder/STB khusus untuk menghilangkan acakan sinyalnya.[3] Ini karena Nexmedia juga menyiarkan saluran-saluran asing seperti CNN, Fox Movies, beTV dan lainnya yang beberapa di antaranya memegang hak siar tertentu (seperti olahraga). Sejak diluncurkan hingga Juli 2012, Nexmedia telah meraup 20.000 pelanggan,[4][5] dengan menawarkan harga yang diklaim terjangkau.[6] Tercatat, Nexmedia paling banyak memiliki 53 saluran dan sempat menghadirkan fitur seperti NexSat Combo yang bekerjasama dengan Indosat Ooredoo.[7] Layanan Nexmedia (bersama Nexdrive)[8] dihentikan sejak 1 September 2019, dengan alasan resminya adalah perubahan bisnis Emtek yang lebih memfokuskan diri ke bisnis layanan over-the-top Vidio Premier seiring perubahan preferensi konsumen.[9][10] Meskipun demikian, ada rumor bahwa sebenarnya Nexmedia tidak sanggup lagi membayar biaya penggunaan frekuensi VHF sehingga harus menghentikan operasionalnya.[11] Sumber lain juga menyebutkan, hak penggunaan frekuensi Nexmedia dicabut pemerintah karena izinnya sudah habis dan rencananya akan digunakan untuk keperluan lain.[12] Nex ParabolaTidak lama kemudian, muncul Nex Parabola sejak 16 September 2019 yang kita dapat anggap sebagai "penerus" dari Nexmedia karena memiliki logo yang tidak jauh berbeda. Nex Parabola didirikan setelah Emtek Grup menjalin kerjasama dengan salah satu produsen decoder televisi satelit Matrix.[13][14] Sistem Nex Parabola tidak jauh berbeda dengan televisi satelit umumnya, dengan menggunakan parabola dan dekoder DVB-S2, receiver yang bisa menangkap sinyal C-Band dan Ku-Band dengan produk utamanya adalah hak siar sejumlah olahraga.[15] Karena itulah, tidak seperti Nexmedia, Nex Parabola dapat diterima secara nasional. Hak siarKompetisi antarklub UEFANexmedia pertama kali menjadi pemegang hak siar Liga Champions, Liga Eropa, dan Piala Super mulai musim 2012–13 hingga 2014-15, 2016-17 hingga 2017-18 bersama beIN Sports, 2019-20 hingga 2023-24, bersama saluran nasional FTAnya SCTV (untuk SCTV tidak termasuk musim 2015–16 dan 2018–19 karena hanya tayang di RCTI). Pada tiga siklus pertama (hingga 2014–15), ditayangkan secara eksklusif.[16] Lalu tiga siklus kedua (hingga 2017–18), ditayangkan lewat lisensi saluran beIN Sports yang memiliki hak siar untuk tiga negara Asia Tenggara yang juga mendapatkan jatah setelah Indonesia (Kamboja, Laos, dan Thailand), ditambah Australia, dan Selandia Baru.[17] Kemudian tiga siklus ketiga (hingga 2020–21), ditayangkan lewat lisensi saluran TSB milik Futbal Momentum Asia (FMA) sebagai distributor baru menggantikan beIN Sports yang sudah habis masa kontraknya. Tidak seperti dua siklus sebelumnya, TSB di NexMedia baru mulai menayangkannya pada November 2018 dan tidak termasuk hak siar Piala Super UEFA 2018.[18] Saat memasuki musim 2019–20 (menjelang dan setelah berganti nama TV berbayar), Surya Citra Media kembali menjadi pemegang hak siar resmi tiga kompetisi antarklub UEFA untuk kali kedua (ketiga secara keseluruhan) tetapi SCM menjadi distributor utama selama dua musim untuk menggantikan FMA yang mengalami krisis keuangan sehingga RCTI juga tidak bisa melanjutkan penyiaran UEFA Champions League dan UEFA Europa League dan hanya menyiarkan musim 2018-19 di RCTI saja dan SCM (lewat saluran Champions TV) juga meredistribusi hak siar lewat dua televisi berbayar di luar grup SCM, yaitu UseeTV dan First Media untuk menggantikan K-Vision.[15] Liga Utama InggrisNexmedia pertama kali menjadi pemegang hak siar Liga Utama Inggris mulai musim 2013–14. Pada tiga siklus pertama (hingga 2015–16) dan kedua (hingga 2018–19), ditayangkan lewat lisensi saluran beIN Sports dan tayang juga di dua saluran nasional FTAnya, yaitu SCTV dan Indosiar.[19] Tetapi yang berbedia untuk siklus kedua adalah, liga ini hanya tayang lewat saluran beIN Sports karena kontrak kerjasama SCTV dan Indosiar dengan beIN Sports sudah habis dan digantikan oleh kedua saluran nasional FTA nasional rivalnya, yaitu RCTI dan MNCTV dari MNC Media.[20] Pada tiga siklus ketiga (hingga 2021–22/setelah berubah nama TV berbayar), ditayangkan lewat lisensi layanan multipatform milik GDP Ventures (anak perusahaan Djarum) Mola TV tetapi baru tayang mulai pekan ke-30 untuk menggantikan posisi stasiun TV publik TVRI yang hanya menayangkan 56 pertandingan (pekan pertama hingga ke-29) untuk musim 2019–20 dari yang seharusnya direncanakan menayangkan 76 pertandingan per-musim hingga 2021–22 karena TVRI memiliki banyak kendala seperti jadwal tayang yang padat (karena TVRI juga memiliki banyak hak siar kompetisi/turnamen olahraga dalam dan luar negeri), biaya untuk satu pertandingan, polemik internal, dan kendala lainnya. Mulai musim 2020-21. NET. akan menggantikan Posisi TVRI sebagai partner pemegang hak siar Liga Inggris untuk menyiarkan pertandingan Premier League selama semusim 2020-21 saja bersama lisensi Mola TV dikarenakan adanya TVRI mengalami krisis keuangan terkait hak siar. dan mulai musim 2021-22, SCTV akan menggantikan posisi NET. untuk menyiarkan Premier League musim 2021-22 sehubungan dengan adanya NET. digugat PKPU karena utang pada tahun 2020-21 lalu.[21][22] Kemudian pada tiga siklus keempat (hingga 2024–25), disiarkan secara langsung dan ekslusif (melalui Champions TV, saluran TV FTAnya SCTV dan saluran TV digitalnya Moji) setelah Emtek memperoleh hak siarnya dan menggantikan Mola TV. Piala Dunia FIFAUntuk pertama kalinya, Nex Parabola menjadi pemegang hak siar Piala Dunia FIFA 2022. FIFA World Cup Qatar 2022 akan disiarkan melalui Champions TV, Vidio, SCTV, Indosiar, Moji dan Mentari TV. Riwayat slogan
SatelitNex Parabola dipancarkan melalui satelit Palapa D (C-Band) dan SES 9 (Ku-Band). Sejak 1 Juni 2020, Nex Parabola juga dipancarkan melalui satelit Telkom-4 (C-Band).[23] Mulai 1 Agustus 2020, Nex Parabola sepenuhnya bersiaran di satelit Telkom-4 (C-Band) dan SES 9 (Ku-Band). Saluran televisiHingga 31 Agustus 2019Berikut adalah saluran yang tersedia hingga 31 Agustus 2019, sebagai Nexmedia.[24] Keterangan: Tanda menandakan jaringan televisi terestrial (disiarkan tanpa siaran lokal). September 2019-sekarang
Berikut adalah saluran yang tersedia sejak September 2019 hingga sekarang, sebagai Nex Parabola.[25]. Daftar ini bisa berubah sewaktu-waktu.
PaketNexmedia (hingga 31 Agustus 2019)Paket yang disediakan oleh Nexmedia antara lain:[26]
Dengan paket tambahan sebagai berikut:
Nex Parabola (September 2019-sekarang)Paket yang disediakan oleh Nex Parabola antara lain:
Referensi
Pranala luar
|