Gulungan Besar Kitab Yesaya (bahasa Inggris: Great Isaiah Scroll) adalah salah satu Naskah Laut Mati, yang ditemukan pertama kali di gua nomor 1 di Qumran, dekat Laut Mati, bersama 6 gulungan lain pada tahun 1947 oleh seorang gembala Bedouin. Merupakan gulungan yang paling utuh dari 220 lebih naskah kuno di sana, berisikan keseluruhan Kitab Yesaya. Dari 4 kali analisis radioaktif karbon C-14 diperoleh tahun pembuatan antara 335-324 SM dan 202-107 SM, sehingga gulungan ini merupakan naskah tertua Kitab Yesaya yang ada sekarang,[1] lebih tua 1100 tahun daripada Kodeks Leningrad[2] Naskah ini diberi kode "1QIsaa", di mana "1Q" berarti "gua ke-1 di Qumran", "Isa" adalah singkatan dari "Isaiah" (istilah bahasa Inggris untuk "Yesaya") dan a berarti naskah pertama, karena ada lagi naskah Kitab Yesaya di gua ini, meskipun kurang lengkap.
Ukuran
Ditulis dalam 17 lembar kertas perkamen, seluruhnya berukuran panjang 8 meter (24 kaki) dan lebar 28 cm (11 inci), dengan tulisan dalam abjad Ibrani yang terbagi atas 54 kolom.[3]
Sejarah
Setelah ditemukan tahun 1947, oleh penemunya, seorang gembala Bedouin, gulungan ini dijual kepada pedagang barang antik yang kebetulan anggota gereja di Suriah. Orang ini menjualnya kepada Mar Anastasius Samuel, dari gereja "the Metropolitan of the Syrian Orthodox Church" di Yerusalem Timur. Mar Samuel membawanya ke Amerika Serikat dengan harapan menjualnya di sana bersama 3 gulungan lainnya. Ia memasang iklan di koran. Empat gulungan ini dibeli oleh arkeolog Israel, Yigael Yadin, senilai $250.000 pada tahun 1954 dan dibawa kembali ke Israel. Gulungan ini bersama-sama 200 fragmen dari Naskah Laut Mati lainnya, sekarang disimpan dalam gedung "Shrine of the Book"" di Museum Israel, Yerusalem.[4]
Perbandingan dengan naskah yang sudah ada
Naskah Kitab Yesaya ini mengandung sejumlah perbedaan huruf dengan Teks Masoret yang dipakai sebagai standar Alkitab Ibrani saat ini. Namun, sebagian besar hanya merupakan perbedaan cara penulisan lama dengan baru, dan huruf-huruf yang ditambahkan tidak mengubah cara pembacaan maupun maknanya. Ada sejumlah kata yang ditambahkan tetapi juga tidak mengubah makna pembacaan.[2]
Kutscher, E.Y. The Language and Linguistic Background of the Isaiah Scroll (I Q Isaa), Studies on the Texts of the Desert of Judah, 6. (Leiden: Brill, 1974).