Belut merupakan ikan yang menjadi salah satu bahan makanan di dunia. Belut dewasa memiliki ukuran yang bervariasi dari 5 cm hingga 4 meter tergantung spesiesnya.[1] Ikan ini tidak memiliki sirip pelvis, dan beberapa spesies tidak memiliki sirip pektoral. Sirip dorsal dan sirip anus bersatu dengan sirip ekor membentuk satu sirip yang memanjang di sepanjang tubuhnya.[2] Sebagian besar spesies belut hidup di dekat pantai dan mengubur diri di pasir, lumpur, atau di antara bebatuan. Belut adalah hewan nokturnal sehingga jarang dilihat oleh manusia. Belut dari famili Anguillidae mendiami air tawar dan kembali ke laut hanya untuk berkembang biak.[3]
Darah belut cenderung bersifat beracun bagi manusia dan hewan lainnya,[4][5][6][7] namun toksinnya dapat dimatikan dengan memasaknya.
Umat Yahudi menganggap belut tidak kosher[8] karena disebut sebagai ikan yang tidak memiliki sirip dan sisik.[9]
Jepang merupakan penghasil belut utama di dunia dengan 70 persnenya dihasilkan dari Jepang.[10] Namun pada tahun 2010, Greenpeace International menempatkan belut Eropa, belut Jepang, dan belut Amerika ke dalam daftar "boga bahari merah", yaitu boga bahari yang kemungkinan besar didapatkan dari usaha penangkapan ikan yang tidak lestari.[11]
^McCosker, John F. (1998). Paxton, J.R. & Eschmeyer, W.N., ed. Encyclopedia of Fishes. San Diego: Academic Press. hlm. 86–90. ISBN0-12-547665-5.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: editors list (link)