Daging dombaDaging domba adalah daging yang dihasilkan dari domba yang diternakkan (spesies Ovis aries). Istilah lamb merujuk kepada daging domba muda yang belum berusia satu tahun, yang merupakan jenis daging domba yang paling terkenal.[1][2] Sementara istilah hogget merujuk pada daging domba muda di atas 1 tahun, sedangkan istilah mutton merujuk pada daging domba dewasa yang berusia di atas 2 tahun.[3][4][5] Daging domba muda merupakan domba yang disembelih ketika berusia antara satu bulan hingga satu tahun, dengan berat karkas antara 5.5 hingga 30 kilogram. Daging satu ekor sapi setara dengan daging lima ekor domba.[6] Daging ini umumnya lebih lunak dibandingkan daging domba yang lebih tua, dan umum terdapat di menu masakan negara barat. Daging domba tua dan setengah tua memiliki rasa yang lebih kuat karena mengandung asam lemak yang spesifik terdapat pada domba.[7] Daging domba semakin tua akan semakin alot karena jaringan penghubung yang semakin matang sehingga lebih pantas dimasak ala Casserole, dicincang, atau disemur. Potongan tubuh domba yang dapat dijadikan masakan umumnya sama dengan hewan memamah biak lainnya, yang terdiri dari potongan daging dari bagian kaki, leher, perut, punggung, dan iga. Lidah domba juga dimanfaatkan di negara timur tengah untuk masakan rebusan.[8] Di negara maju, organ dalam domba (jeroan) biasanya diolah kembali untuk dijadikan pupuk, bahan bakar, campuran makanan hewan peliharaan, dan diekspor ke negara miskin dan berkembang;[9] tidak terlalu sering dijadikan masakan. Irisan tipis daging domba dapat diolah menjadi macon, pengganti bacon.
Produksi
Lihat pulaReferensi
Bahan bacaan terkait
Pranala luar
|