Ikan karimeen

Ikan karimeen
Ikan karimeen dewasa
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
Etroplus suratensis
Nama binomial
Etroplus suratensis
Sinonim

Chaetodon caris Hamilton, 1822
Chaetodon suratensis Bloch, 1790
Etroplus meleagris Cuvier, 1830

Ikan karimeen (Etroplus suratensis) adalah salah satu spesies ikan cichlid yang berasal dari perairan tawar dan payau di beberapa tempat di India seperti Kerala, Goa, dan Danau Chilka, Odisha[2]; serta Sri Lanka.[3] Kini spesies ini telah diperkenalkan ke berbagai tempat di penjuru dunia, jauh dari daerah habitat aslinya,[1] termasuk Singapura, yang estuarinya telah menjadi habitat favorit ikan karimeen.[4]

Spesies ini pertama kali dideskripsikan oleh Marcus Elieser Bloch pada 1790.[5] Beberapa nama yang umum disematkan pada spesies ini meliputi cichlid bintik mutiara[1], bintik mutiara berpita, dan kromida bergaris.[6] Spesies ini dan seluruh anggota genus Etroplus memiliki kedekatan hubungan taksonomi dengan Paretroplus, genus cichlid dari Madagaskar.[7]

Nama lokal

Ikan ini dikenal sebagai karimeen (കരിമീൻ) di Kerala. Masyarakat berbahasa Tamil menyebutnya pappan (பப்பான்) atau pappa (பப்ப).[8] Di Goa, karimeen disebut sebagai kalundar. Sementara itu, di Odisha, nama lokal bagi spesies ini adalah kundal (କୁଣ୍ଡଳ ମାଛ).[9] Sedangkan di Sri Lanka, ikan yang sama dikenal dengan nama mal koraliya (මල් කොරළියා) atau athu koraliya (අතු කොරළියා).[3]

Habitat and tingkah laku

Karimeen hidup di perairan tawar maupun payau, termasuk muara sungai atau delta. Spesies ini merupakan salah satu spesies genus Etroplus yang paling banyak ditemukan di perairan India. Karimeen di luar habitat aslinya sering ditemukan hidup berdekatan dengan ikan mujair (Oreochromis mossambicus). Ikan ini umumnya mengonsumsi tumbuhan air seperti alga dan plankton. Namun, tak jarang pula mengonsumsi moluska ukuran kecil dan detritus atau sisa fragmen tubuh dan kotoran makhluk lain. Spesies ini terbilang unik karena ikan-ikan dewasa akan merawat induk mereka dengan baik.[1] Karimeen pula tidak mempraktikkan kanibalisme antarsesama mereka.[10]

Penampilan

Ikan dewasa berbentuk oval dengan muncung pendek. Warnanya adalah hijau keabu-abuan dengan batas gelap dan terdapat bintik gelap di dasar sirip dada.[1] Panjang ikan dewasa biasanya mencapai 20 cm (8 in), dan panjang maksimum adalah dua kali lipat.[5] Bobot ikan ini dapat mencapai 300 gram dalam penangkaran.[10]

Pemanfaatan dan simbolisme

Ikan karimeen yang populer untuk dijadikan hidangan, baik digoreng atau dibikin kari

Etroplus suratensis adalah ikan yang populer dikonsumsi.[11] Bagi sebagian orang, hidangan yang terbuat dari karimeen dianggap sebagai makanan yang ikonik karena cita rasanya yang lezat.[12] Walaupun populer di hampir seluruh daerah di India yang menjadi habitatnya, Kerala adalah tempat yang betul-betul memfavoritkan ikan karimeen. Karimeen dianggap sebagai hasil tangkapan sungai dan backwater nomor wahid.[13][14] Harganya cukup mahal, per kilogram mencapai Rp48000.[10]

Bagi orang Malayali, ikan ini sama dengan fish and chips di Inggris atau kod asin di Portugal.[15] Saking cintanya dengan karimeen, pada tahun 2010 spesies ini diresmikan oleh Pemerintah Kerala sebagai ikan resmi negara bagian itu. Tahun yang sama pun dideklarasikan sebagai "Tahun ikan karimeen". Karimeen pollichatthu,[16] hidangan Malayali berupa karimeen yang dimarinasi dalam bumbu atau rempah, kemudian dibungkus daun pisang dan dikukus, adalah salah satu makanan khas Kerala yang dapat dijumpai di restoran-restoran di negara bagian itu. Dikarenakan harganya yang mahal, karimeen populer di kalangan turis, tetapi jarang dikonsumsi oleh kelompok ekonomi menengah ke bawah. Produksi spesies ini untuk kebutuhan industri kuliner diperkirakan akan terus meningkat di masa mendatang.[8]

Referensi

  1. ^ a b c d e Abraham, R. (2011). "Etroplus suratensis". The IUCN Red List of Threatened Species. 2011: e.T172368A6877592. doi:10.2305/IUCN.UK.2011-1.RLTS.T172368A6877592.en. 
  2. ^ Jones & Sujansingani 1954, hlm. 270.
  3. ^ a b "කොග්ගල කොරළියා කුරු වේ" [Ikan terumbu karang (karimeen) koggala kerdil]. Lankadeepa.lk (dalam bahasa Sinhala). Kolombo. 18 Agustus 2014. Diakses tanggal 17 November 2021. 
  4. ^ Green Chromide. Guide to Common Marine Fishes of Singapore.
  5. ^ a b "Etroplus suratensis". FishBase. Ed. Ranier Froese and Daniel Pauly. July 2011 version. N.p.: FishBase, 2011.
  6. ^ Common names of Etroplus suratensis. FishBase. 2015.
  7. ^ Sparks 2004, hlm. 599-614.
  8. ^ a b Basheer, K.P.M. (9 July 2010). "Karimeen leaps from frying pan to State fish". The Hindu. Diakses tanggal 22 December 2019. 
  9. ^ Jones &Sujansingani 1954, hlm. 342.
  10. ^ a b c Jayakumar 2020.
  11. ^ Khan & Panikkar 2009, hlm. 2281-2290.
  12. ^ U.S. Fish and Wildlife Service Diarsipkan 2021-04-24 di Wayback Machine. April 2011.
  13. ^ Abram 2003, hlm. 89.
  14. ^ Varghese 2006, hlm. 104.
  15. ^ Abram 2003, hlm. 39.
  16. ^ Abram 2003, hlm. 319.

Daftar Pustaka

Buku

Jurnal

  • Jones, S.; Sujansingani, K. H. (1954). "Fish and Fisheries of the Chilka Lake with Statistics of Fish Catches for the Years 1948-1950" [Ikan dan Perikanan di Danau Chilka dengan Statistik Tangkapan Ikan pada tahun 1948-1950] (PDF). Indian Journal of Fisheries (dalam bahasa English): 270 & 342. Diakses tanggal 17 November 2021. 
  • Khan, M. Feroz; Panikkar, Preetha (2009). "Assessment of impacts of invasive fishes on the food web structure and ecosystem properties of a tropical reservoir in India". Ecological Modelling. 220 (18): 2281–2290. doi:10.1016/j.ecolmodel.2009.05.020. 
  • Sparks, John S. (2004). "Molecular phylogeny and biogeography of the Malagasy and South Asian cichlids (Teleostei: Perciformes: Cichlidae)". Molecular Phylogenetics and Evolution. Academic Press. 30 (3): 599–614. doi:10.1016/S1055-7903(03)00225-2. PMID 15012941.