Arik Air adalah maskapai penerbangan swasta terbesar di Nigeria. Didirikan atas kekecewaan publik terhadap pelayanan maskapai lokal. Memang harus di akui, maskapai yang ada di Nigeria memang belum terlalu bisa di percayai terkait efisiensi manajemen dan keamanan maskapai, tetapi Arik Air yang muncul dari ketidak pastian di bidang aviasi telah berusaha untuk menjadikan diri mereka sebagai salah satu dari maskapai terdepan dan terbaik di Afrika dan tentunya, di Nigeria sendiri.
Sejarah
Pendirian
Arik Air didirikan oleh Sir Joseph Arumemi-Ikhide, maskapai ini berdiri atas pengalaman pahitnya dalam perjalanan bisnisnya menuju Abuja dalam rangka menanadatangani kontrak bisnis di bidang konstruksi dan energi, tetapi, tanda tangan pada kontrak tersebut agak tertunda, karena penundaan penerbangan. Kecewa, Sir Joseph sejak saat itu, tidak pernah lagi percaya dengan kualitas maskapai yang ada dan untuk menghadapi kejadian yang serupa, Ia mendatangkan pesawat bisnis Hawker 850 XP, awalnya pesawat tersebut ia gunakan untuk melakukan perjalanan bisnisnya. Lama kelamaan, Ia menyewakan pesawat yang ia miliki kepada teman bisnisnya yang juga kecewa dengan maskapai yang ada. Lantaran semakin banyak yang menyewa pesawtanya, Sir Joseph mendatangkan pesawat kedua yang sama seperti sebelumnya dan di sisi lain, Sir Joseph tampaknya melirik usaha yang lebih besar dari sebelumnya, mendirikan maskapai.
Transportasi udara di Nigeria merupakan salah satu transportasi penting yang dibutuhkan di negeri ini karena, ketiadaan fasilitas transportasi yang lengkap seperti Kereta Api dan jalan yang baik, otomatis membuat para penduduk yang ingin berpergian harus mempertaruhkan nyawa dan keselamatan mereka dalam perjalanan yang tidak nyaman dan lebih parahnya, Pemerintah Nigeria belum memiliki wacana untuk merevitalisasi fasilitas dan perlengkapan yang ada di negera tersebut dan sangat kekurangan dalam pembiayaan, barulah pada bulan Januari 2006, Sir Joseph resmi mendirikan maskapai yang bernama "Arik Air" yang merupakan kepanjangan dari ARumemi-IKhide. Pembentukkan manajemen pun dimulai, Sir Joseph bersama rekanan sesama pengusaha maskapai mengajak orang terbaik mereka untuk bergabung di manajemen Arik dan bersama mencari pesawat yang tepat untuk mengisi jalur rute yang berkembang di Afrika Barat dengan mengambil alih aset maskapai penerbangan nasional yang bangkrut, yakni Nigeria Airways termasuk fasilitas yang ada di Bandara Internasional Murtala Muhammed. Manajemen yang di terapkan oleh Arik Air sangat ketat, terutama dalam bidang rekruitmen armada dan revitalisasi bangunan lama dengan biaya yang cukup besar.
Sejarah kini
Setelah pembentukkan manajemen perusahaan ditetapkan,pada tanggal 16 Oktober 2006, maskapai ini mendapat sertifikat AOC (Air Operation Certificate) yang diperoleh dari Otoritas Penerbangan Sipil Nigeria dan dua minggu kemudian, maskapai meluncurkan penerbangan menuju Lagos, Abuja & Port Harcourt yang terkenal sebagai "Golden Triangle" (karena banyaknya pertambangan minyak) menggunakan pesawat Bombardier CRJ900 dan Boeing 737-300 dan diikuti dengan peresmian rute menuju Calabar. Rute menuju Enugu dan Kota Benin dibuka pada 7 Januari 2007.
Pemerintah Nigeria menetapkan batas waktu 30 April 2007 untuk semua maskapai yang beroperasi di negara itu untuk membangun kembali atau memberhentikan penerbangan untuk upaya untuk memastikan layanan dan keamanan yang lebih baik. Dalam hal kapitalisasi ulang maskapai ini, Otoritas Penerbangan Sipil Nigeria (NCAA) dan maskapai ini diregistrasi untuk operasionalnya. Pada 4 April 2008 maskapai ini diizinkan terbang ke Amerika Serikat oleh Departemen Transportasi Amerika Serikat.[1]
Pada 6 Agustus 2010 maskapai membukukkan pengangkutan penumpang sebanyak 5 juta penumpang,[2] dan meningkat menjadi 10 juta penumpang pada 18 September 2012 dalam penerbangan Johanesburg-Lagos.[3]
Pada 20 September 2012 Arik Air menghentikan seluruh operasi domestiknya karena kantornya di Lagos digerebek oleh petinggi penerbangan negara itu.[4] 3 hari setelahnya, maskapai ini kembali menlanjutkan operasinya.[5]
Armada
Armada Arik air adalah sebagai berikut: (September 2014)[6][7]
Arik Air juga pernah memesan Boeing 777-300ER yang pesanannya dibatalkan pada 2011.[8] Rumor yang beredar Airik Air akan memesan Boeing 747-8I dan memesan kembali 777-300ER pada 2013, namun tidak ada konfirmasi atau pembatalan dari kedua pihak. Pesanan untuk 2 747-8I tetap tercatat oleh pihak Boeing.[9][10]