Sejak bulan Desember 2011, Mahan Air menjadi bagian dari beberapa sanksi yang diberikan oleh Departemen Keuangan AS karena diduga melanggar hukum internasional karena mengangkut senjata dan perlengkapan bagi kelompok terlarang seperti Hezbollah dan Hamas,[3][4] yang menyebarkan terorisme menurut Amerika Serikat dan Uni Eropa.[5][6]
Sejarah
Mahan Air adalah maskapai penerbangan layanan penuh yang didirikan pada tahun 1991 dan memulai operasi pada bulan Juni 1992 sebagai maskapai penerbangan swasta pertama Iran. Nama Mahan diambil dari nama kota bersejarah Mahan di Provinsi Kerman. Maskapai bergabung dengan IATA pada tahun 2001 dan dimiliki sepenuhnya oleh Mol-Al-Movahedin Charity Institute (100%).
Tiga pesawat penumpang Airbus A300B4 dibeli pada tahun 1999 dan kemudian pada tahun 2002, pesawat jenis A310 dan A320 bergabung dengan armada.
Armada mengalami modernisasi ekstensif sejak tahun 2006 setelah pesawat Boeing 747-400, A300-600, RJ-100 dan juga A340-600 secara bertahap dibeli supaya Mahan Air menyediakan kapasitas tambahan pada destinasinya saat itu dan mencapai destinasi yang lebih jauh di seluruh dunia.
Maskapai mengangkuta 5,4 juta penumpang dengan faktor muat mencapai 77% dan pada pertengahan tahun 2015 memiliki armada yang terdiri dari 60 pesawat, membuatnya menjadi maskapai penerbangan terbesar di Iran dalam hal jumlah kursi dan ukuran armada. Maskapai ini mengoperasikan layanan penerbangan berjadwal ke 24 destinasi internasional di Eropa, Timur Jauh, dan Timur Tengah (termasuk Dusseldorf, Munich, Milan, Moskow, Kiev, Paris, Kopenhagen, Istanbul, Ankara, Shanghai, Guanghou, Beijing, Bangkok, Kuala Lumpur, Delhi, Dubai, Athens, Almaty, Yerevan, Baghdad, Najaf, Beirut, Dammam, Damaskus, Erbil, Jeddah, Kabul dan Kuwait). Mahan Air memiliki rute domestik luas yang terdiri dair 32 destinasi. maskapai membuka layanan menuju Kopenhagen dan Paris (CDG) pada paruh pertama tahun 2016. Pada 6 April 2016 Mahan Air dilarang terbang melintasi wilayah udara Arab Saudi.[7]
Pada 12 Desember 2011, Departemen Keuangan AS mengumumkan tuduhan kepada Mahan Air sebagai pendukung transportasi dan perlengkapan terorisme "dengan menyediakan dukungan finansial, perlengkapan, dan teknologi kepada Islamic Revolutionary Guard Corps-Qods Force (IRGC-QF). Berbasis di Tehran, Mahan Air menyediakan layanan transportasi, pengiriman dana, dan perjalanan personil kepada IRGC-QF." [8]
AS menerapkan sanksi kepada Mahan Air sebanyak tiga kali sejak tahun 2011 karena dituduh mengirimkan senjata kepada Pemerintah Suriah, mengangkut anggota Pengawal Revolusi Iran, dan menyediakan transportasi bagi milisi Hizbullah asal Lebanon.[9]
Korporasi
Mahan Air memiliki kantor pusat di Tehran.[10] Slogan saat ini adalah "The Spirit of Excellence."[11]
Program loyalitas Mahan Air, bernama Mahan Club "Mahan & Miles", termasuk akses ke ruang tunggu khusus dan layanan cepat.[12]
Karena sanksi dari AS, maskapai penerbangan Iran hanya bisa membeli pesawat yang berusia paling sedikit tujuh tahun dan dibeli dari pihak ketiga, tidak langsung dari Boeing atau Airbus.
Menurut Pengadilan Tinggi Britania, tiga 747-400 diambil alih secara ilegal oleh Mahan Air dari pemilik aslinya, Blue Sky Airlines, pada tahun 2008, menggunakan nota pembayaran palsu. Saat diminta untuk mengembalikan pesawat tersebut kembali ke Eropa, Mahan menyatakan tidak dapat melakukannya karena mereka masih diselidiki oleh otoritas Iran karena pemalsuan dan pesawat tidak boleh meninggalkan.[17]
Eksekutif
Armada Mahan Air Executive terdiri dari pesawat sebagai berikut pada Maret 2009:[18]