Cyprus Airways(Bahasa Yunani: Κυπριακές Αερογραμμές, Kypriakés Aerogrammés - CY) adalah nama maskapai penerbangan nasional Siprus. Maskapai ini bermarkas besar di Nikosia, ibu kota Siprus.[1] Maskapai ini melayani 22 penerbangan berjadwal ke kota-kota Eropa, Timur Tengah, dan Teluk Persia. Cyprus Airways memiliki total 1,210 karyawan, terhitung tahun 2007. Tahun 2007, maskapai ini merayakan ulang tahunnya yang ke-60.
Sejarah
Maskapai ini berdiri tahun 1947 dengan kerja sama antara BEA (British European Airways) (sekarang British Airways), pemerintah kolonial Siprus, dan investor swasta. Armada awal terdiri dari 3 pesawat Douglas DC-3. Rute awal mencakup Nikosia dan kota-kota sekitar Eropa dan Timur Tengah, seperti Roma, London (via Athena), Beirut, Athena, Kairo, Istanbul, dan Haifa. Maskapai ini menambah lagi DC-3nya menjadi 6 buah16
, dan membuka rute baru seperti Alexandria, Amman, Bahrain, Khartoum (via Haifa) and Lod.
Tahun 1952, BEA menambil alih penerbangan ke London dengan pesawat Airspeed Ambassador, salah satu pesawat tercanggih masa itu yang sudah memiliki tekanan kabin, sehingga dapat melayani rute London nonstop, tidak lagi berhenti di Athena. Setahun kemudian, rute ini diambil alih oleh pesawat Vickers Viscount yang baru dibeli oleh BEA. Rute Nikosia - London menjadi rute pertama yang dilayani pesawat turboprop.[2]
Tahun 1956, maskapai ini membeli 2 Vickers Viscount, tetapi dibatalkan akibat situasi politik Siprus saat itu yang sedang tidak stabil. BEA kemudian mengambil alih operasi Cyprus Airways 2 tahun kemudian.
Kemerdekaan Cyprus tahun 1960 dan Cyprus Airways
Tahun 1960, setelah Siprus merdeka dari penjajahan Inggris, pemerintahan baru Siprus memiliki mayoritas saham maskapai ini (53,2 persen, saham BEA berkurang menjadi 22,7 persen dan sisanya dipegang swasta). Namun, maskapai ini masih bergantung kepada Inggris untuk pesawat.
Cyprus Airways menjadi maskapai timur tengah yang pertama mengoperasikan pesawat jet dengan pesawat de Havilland Comet 4B, yang dioptimalkan untuk rute Nikosia, London, Athena, dan Roma. Tahun 1960, maskapai ini menyewa Viscount dari BEA, dan memperkenalkan logo baru (masih dipakai hingga sekarang), yaitu moufflon bersayap yang sedang berlari (Moufflon adalah sejenis kambing gunung yang banyak terdapat di Siprus dan negara sekitarnya).
Ketika Turki menyerang Siprus tahun 1974, mengawali Krisis Siprus, operasi Cyprus Airways terhenti total, 4 pesawat Tridentnya telantar di bandara Nikosia[3] dan 2 di antaranya rusak akibat serangan Turki dan Bandar Udara Nikosia terpaksa ditutup (dan tidak pernah dibuka lagi sampai hari ini). Namun, pemerintah Siprus (Yunani) (Catatan: Sejak saat itu, negara ini terpecah menjadi 2 negara, yaitu Siprus yang dikuasai pemerintah mayoritas etnis Yunani dan Republik Turki Siprus Utara yang dikuasai etnis Turki, negara pecahan ini hanya diakui Turki) dengan cepat membangun lapangan terbang di Larnaca dan memindahkan operasi maskapai ini ke sana. Tahun berikutnya maskapai ini beroperasi dengan pesawat Viscount sewaan, dengan rute awal Beirut, Tel Aviv, dan Athena via Heraklion, yang tersambung dengan penerbangan British Airways ke London. Kemudian, maskapai ini menyewa 2 pesawat McDonnell Douglas DC-9 untuk kembali terbang ke London, serta membeli 2 BAC One-Eleven dan 1 Douglas DC-8. Penerbangan ke Saudi Arabia pun dibuka kemudian.
Ekspansi pada tahun 1980-an
Pada awal era 1980-an, Cyprus Airways memiliki armada sebagai berikut: 4 Boeing 707 dan 3 BAC One-Eleven. Rute maskapai ini telah mencakup Manchester, Inggris hingga Baghdad, Irak. Kemudian, pada era ini, maskapai ini mulai membeli pesawat Airbus, dengan pembelian pesawat Airbus A310 pada tahun 1984, dan kemudian membeli Airbus A320 pada tahun 1989. Tahun 1980-an merupakan salah satu masa kejayaan maskapai ini, dengan laba mencapai 4.8 juta Pound Siprus pada tahun 1983 (bertanbah 3 kali lipat 3 tahun kemudian), dan jumlah penumpang yang diangkut mencapai 740,000 orang per tahun.
1990-an
Tahun 1991, maskapai ini sepenuhnya dimiliki pemerintah Siprus. Pada masa ini Cyprus Airways semakin berjaya, dengan perkenalan corak dan seragam baru, serta rute baru ke Helsinki dan Berlin. Maskapai ini juga memiliki perjanjian codesharing dengan KLM dan Saudi Arabian Airlines. Pada dekade ini juga, maskapai ini membentuk anak perusahaan bernama Eurocypria (bertugas melayani rute carter Eropa). Jumlah penumpang pada saat ini mencapai 1 juta penumpang dan labanya menjadi 13 juta Pound Siprus.
2000-an hingga sekarang
Tahun 2002, maskapai ini memperbarui corak (livery)nya dan membeli Airbus A319 sebagai bagian dari program pembaruan armada, Boeing 737 pun dibeli untuk anak perusahaan, Eurocypria. Tahun itu juga, pemerintah melepas sebagian sahamnya hingga tinggal 62 persen. Namun, pemerintah Siprus memutuskan membeli Eurocypria tahun 2009 lalu karena maskapai ini mulai menghadapi masalah keuangan.[4]