Airbus A330 merupakan sebuah pesawat terbangjet sipil komersial bermesin ganda (twinjet) jarak-menengah-hingga-jauh berkapasitas besar, berbadan lebar. Pesawat ini dibuat pada waktu yang sama dengan Airbus A340 bermesin empat. Diperkirakan bahwa pesawat ini digantikan oleh Airbus A350. Pesawat ini dikembangkan dari Airbus A300, pesawat badan lebar perdana Airbus yang sangat sukses di pasaran.
Sejarah
Airbus menginginkan A330 untuk berkompetisi secara langsung dalam pasar ETOPS (Extended Twin-engine Operations), khususnya dengan Boeing 767.
Badan dan sayap A330 mirip dengan varian A340 yang lebih kecil, meskipun memiliki mesin yang berbeda. Rancangan dasar badan pesawat A330 diwariskan dari Airbus A300 dan menggunakan system fly by wire dan flightdeck dari Airbus A320. Kedua A330 dan A340 dirakit pada jalur perakitan akhir di Toulouse-Blagnac, Prancis.
Varian
Terdapat dua varian utama A330. A330-300 diluncurkan pada 1987 dengan penerbangan perdana pada 1993. A330-200 diluncurkan pada 1995, diperkenalkan pada 1998 dan muncul dengan versi penumpang, kargo dan tanker. Terdapat juga varian terbaru yaitu A330-900neo diluncurkan pada tahun 2014 dengan penerbangan perdana pada tahun 2017
A330-200
Airbus mengembangkan varian A330-200 untuk menyaingi Boeing 767-300ER, yang pada saat itu giat melakukan penetrasi pasar. Hal ini disebabkan penjualan A330-300 yang kurang menggembirakan pada saat itu, serta permintaan maskapai akan pesawat yang lebih kecil dan jarak yang lebih jauh. A330-200 mirip dengan A340-200 atau merupakan versi pendeknya A330-300. Dengan penjualan A340-200 yang kurang (hanya 28 pesawat yang dibuat), Airbus memutuskan untuk menggunakan badan pesawat A340-200 dengan sayap dan mesin A330-300. Secara signifikan memperbaiki ekonomi pesawat dan membuat model tersebut makin populer daripada varian empat mesin.
sirip vertikalnya lebih tinggi daripada A330-300 untuk mengembalikan efektivitasnya karena pendeknya badan pesawat. Varian ini memiliki kapasitas bahan bakar tambahan dan, seperti A330-300, memiliki MTOW 233 ton. Jarak dengan 253 penumpang pada konfigurasi tiga kelas adalah 12,500 km (6,750 mil nautikal).
A330-200 telah terjual banyak sejak peluncurannya, menyaingi Boeing 767 dengan perbandingan 23: 9 pada 2004. Sebagai hasilnya, Boeing telah meminta Rolls Royce dan GE untuk merancang mesin yang memungkinkan Boeing 787 Dreamliner lebih ekonomis 15% daripada A330-200.
A330-200 dapat disamakan dengan 767-400ER dan pada masa depan akan menyamai 787-9.
A330-200F
Selama kejayaan A300-600F dan A310F, Airbus memulai pemasaran turunan kargo A330-200 sekitar tahun 2000-2001, meskipun belum diluncurkan hingga saat itu.[2] A330-200F muncul pada Pertunjukan Udara Farnborough 2006 dan menerima go-ahead pada Januari 2007. Penerbangan perdananya telah berlangsung pada tanggal 5 November 2009.
A330-200F merupakan sebuah pesawat kargo berukuran sedang jarak jauh yang dapat mengangkut 64 ton kargo hampir 4,000 NM (7,400 km), atau 69 ton sejauh 3,200 NM (5,930 km). Pesawat ini memiliki sebuah sistem pemuatan kargo dek-utama serbaguna baru yang dapat mengangkut kontainer beserta kasur jerami. Beberapa pemuatan dilakukan pada dek utama, untuk 23 kasur jerami Side-by-Side (SBS), pada volume tinggi, komoditas bernilai tinggi atau pemuatan Single Row (SR) 16 kasur jerami (96”x 96”x125” SR) dan/atau sembilan kontainer AMA pada pasaran kargo.
Airbus telah menyetuji pemesanan 68 pesawat dari enam maskapai: Interpid Aviation Group (20), Guggenheim Aviation Partners (6), Flyington Freighters (12), Avion Aircraft Trading (8), Etihad Airways (3), MNG Airlines (2) dan ACT Airlines (2). Pengiriman dimulai pada 2009.[3]
A330-300, yang melakukan penerbangan perdananya pada 1993, dibangun sebagai pengganti A300. Pesawat ini berdasar pada badan A300-600 yang dipanjangkan tetapi dengan sayap, penyeimbang dan perangkat lunak terbang-dengan-kabel baru.
A330-300 mengangkut 295 penumpang dalam konfigurasi kabin tiga-kelas (335 dalam 2 kelas dan 440 dalam kelas tunggal) dengan jarak 10,500 km (5,650 NM). Pesawat ini memiliki kapasitas kargo besar, dapat disamakan dengan Boeing 747 pertama. Beberapa maskapai melakukan penerbangan kargo tengah malam setelah penerbangan penumpang pada siang hari.
Versi Multi-Role Transport and Tanker (MRTT) dari A330-200 menyediakan pengisian bahan bakar terbang dan angkutan strategis. Hari ini, pesawat tersebut telah dioperasikan oleh Australia, Arab Saudi, UEA dan UK. KC-30, sebuah turunan dari A330 yang mirip dengan MRTT, menandatangani kontrak KC-X dari Angkatan Udara Amerika Serikat untuk 179 pesawat bahan bakar dan menggantikan armada KC-135. EADS ditempatkan bersama Northrop Grumman untuk pembelian tersebut, menyaingi KC-767.
Airbus A330neo
Airbus A330neo adalah pembaruan untuk keluarga Airbus A330. Pesawat ini akan menggunakan jet Rolls-Royce Trent 7000, dan pembaruan lainnya.
Pada 1 Juni2009, Penerbangan 447,sebuah A330-200 milik Air France jatuh di Samudra Atlantik, menewaskan seluruh penumpangnya (total 228 orang). Kasus ini masih dalam penyelidikan, namun diduga penyebabnya adalah kegagalan mekanis.
Pada 24 Agustus2001, Air Transat, Penerbangan 236, sebuah A330-243, mencetak rekor terbang terlama di dunia dengan sebuah pesawat jet yang mengalami kehabisan bahan bakar di atas Atlantik. Kesalahan manusia dan jarangnya pengecekan komputer otomatis mengalihkan anggapan kru pesawat mengenai penyebab habisnya bahan bakar adalah pipa bahan bakar yang bocor karena kurangnya perawatan. Pesawat ini terbang tanpa mesin menyala selama setengah jam dan mengarungi 65 NM (120 km) menuju bandara di Azores (Portugal) untuk mendarat darurat. Tidak ada yang terluka, tetapi pesawat mengalami beberapa kerusakan struktural dan ban bocor. Pesawat tersebut, beregistrasi C-GITS, masih diterbangkan oleh Air Transat.
Pada 25 Desember 2009, Umar Farouk Abdulmutallab (yang kemudian diketahui adalah anggota Al-Qaeda seorang penumpang Northwest Airlines Penerbangan 253, sebuah A330-300, berusaha meledakkan pesawat tersebut dengan bom yang terdapat di celana dalamnya. Usaha tersebut dapat digagalkan.
Pada 13 April 2010, sebuah A330-300 milik Cathay Pacific beroperasi sebagai Penerbangan 780 dari Surabaya, Indonesia, dengan 309 penumpang dan 13 kru, mendarat darurat di Bandar Udara Internasional Hong Kong akibat masalah pada kedua mesinnya. Karena pengereman yang kuat sebagai akibat mendarat dengan kecepatan tinggi, beberapa ban pecah. Delapan penumpang terluka. Laporan sementara menyatakan bahwa pesawat tersebut diisi dengan bahan bakar yang tercemar di Surabaya, yang menyebabkan katup mesin macet.