Pengebom B-2 Spirit yang dibuat oleh Northrop Grumman untuk Amerika SerikatPesawat tanpa awak BQM-74 Chukar, yang diluncurkan dari kapal perang Angkatan Laut AS.
Produk paling terkenal dari Northrop Grumman adalah B-2 Spirit. Pada 2002 perusahaan ini mempekerjakan 120.000 orang yang bekerja di ratusan lokasi di AS dan luar, dan memiliki pendapatan tahunan AS$17,2 miliar (~ Rp150 triliun)
Pada tahun 1994, Northrop Aircraft bergabung dengan Grumman Aerospace, yang terkenal akan modul bulan Apollonya. Gabungan ini diberi nama ""Northrop Grumman"" (NG).[butuh rujukan] Pada tahun 1996, Northrop mengakuisisi Westinghouse Electronic Systems, sebuah produsen sistem radar terkemuka,[butuh rujukan] dan Xetron Corporation. Pada tahun 1997, Northrop mengakuisisi Logicon, yang telah mengakuisisi Geodynamics Corporation pada bulan Maret 1996 dan Syscon Corporation pada bulan Februari 1995.[butuh rujukan]
Pada tahun 1998, penggabungan antara Northrop Grumman dan Lockheed Martin dibatalkan karena adanya kekhawatiran dari pemerintah A.S tentang munculnya kekuatan yang berlebihan di pasar alat pertahanan.[3] Pada tahun yang sama, Northrop mengakuisisi Inter-National Research Institute Inc. Pada tahun 1999, Northrop mengakuisisi Ryan Aeronautical Company, pengembang dari sistem pengintaian dan pesawat tanpa awak, California Microwave, Inc., dan Data Procurement Corporation.[4][meragukan] Pada tahun 1999, Northrop Grumman dan SAIC membentuk AMSEC LLC sebagai joint venture, yang tumbuh dari pendapatan US$100 juta pada tahun 2000 ke US$500 juta pada tahun 2007."[5]
2000an
Pada tahun 2000, NG mengakuisisi Federal Data Corporation, Navia Aviation As, Comptek Research, Inc., dan Sterling Software, Inc.[butuh rujukan]
Pada tahun 2001, Northrop mengakuisisi Litton Industries, sebuah produsen kapal dan penyedia sistem pertahanan elektronik untuk U.S. Navy. Selama proses akuisisi, sebuah perusahaan induk dibentuk, dan diberi nama, NNG, Inc., yang digabung dengan Northrop Grumman melalui pertukaran saham pada bulan April 2001. Northrop Grumman dan Litton menjadi anak usaha dari perusahaan induk baru tersebut. Northrop Grumman lalu mengganti namanya menjadi "Northrop Grumman Systems Corporation"; sedangkan NNG, Inc., berganti nama menjadi "Northrop Grumman Corporation". Pada tahun 2000 juga, Newport News Shipbuilding ditambahkan ke perusahaan induk tersebut.
Pada tahun 2002, Northrop Grumman mengakuisisi TRW Inc., dan dipisah menjadi perusahaan yang berdiri sendiri, namun tetap menggunakan nama TRW. Sementara itu, Braddock Dunn & McDonald (BDM) yang telah diakuisisi sejak 1997, menjadi divisi Teknologi Luar Angkasa, yang bermarkas di Redondo Beach, California, dan divisi Sistem Misi yang bermarkas di Reston, Virginia, dengan konsentrasi pada sistem luar angkasa dan pembuatan sistem laser. Divisi Aeronautika dijual pada Goodrich, .
Telah ada 15 akuisisi dalam jangka waktu 1994-2003.[6]
Pada tanggal 1 January 2006, Northrop Grumman mendirikan divisi baru yang diberi nama "Sevis Teknis".[7]
Pada bulan Juli 2008, tiga dari empat pegawai Northrop Grumman, yakni (Thomas Howes, Marc Gonsalves dan Keith Stansell) dibebaskan melalui Operasi Jaque, setelah lima tahun terasingkan akibat kecelakaan pesawat di hutan belantara Kolombia. Pegawai keempat, Tom Janis dibunuh oleh FARC setelah kecelakaan tersebut.[11]
James Webb Space Telescope
Pada bulan Januari 2008, Northrop Grumman menggabungkan Newport News dan Ship Systems menjadi "Northrop Grumman Shipbuilding".[12] Pada tanggal 31 Maret 2011, Northrop Grumman Shipbuilding dipisah, dan diberi nama Huntington Ingalls Industries Inc (NYSE: HII).[13]
^Becker, David G.; Sklar, Richard L. (1999-01-01). Postimperialism and World Politics (dalam bahasa Inggris). Greenwood Publishing Group. hlm. 92. ISBN9780275966133. Having lost the battle with Raytheon, Northrop Grumman agreed in late 1997 to be acquired by Lockheed Martin for $11.6 billion. The deal was abandoned by Lockheed in July 1998 when it became apparent that the Department of Justice and the Department of Defense were determined to prevent the merger, which would have given Lockheed a monopolistic position in key defense technologies.
