Lockheed Martin

Lockheed Martin
Jenis	Publik (NYSE: LMT)
Industri	Kedirgantaraan and Pertahanan
Didirikan	1912 (1995, dengan nama baru ini)
Kantor; pusat	Bethesda, Maryland; serta 45 negara bagian AS dan 56 negara lain
Tokoh; kunci	Robert J. Stevens: Komisaris, Presiden, and CEO
Produk	pesawat, peluru kendali, radar, satelit, dan lainnya
Pendapatan	$US 37,213 miliar (2005)
Karyawan	Diatas 135.000
Situs web	www.lockheedmartin.com

Lockheed Martin (NYSE: LMT) adalah sebuah produsen pesawat dibentuk pada 1995 dengan merger dari Lockheed Corporation dengan Martin Marietta. Dia bermarkas di Bethesda, Maryland dan mempekerjakan 116.000 orang di seluruh dunia. Sampai 2007, Marillyn Hewson adalah CEOnya.

Lockheed Martin adalah sebuah kontraktor pertahanan utama. Pada 2003 hampir 80% dari pelanggannya adalah Departemen Pertahanan Amerika Serikat dan Pemerintahan Federal Amerika Serikat lainnya.

Sejarah

1990-an

Wacana penggabungan antara Lockheed Corporation dan Martin Marietta telah diperbincangkan sejak bulan Maret 1994, dan akhirnya pada tanggal 30 Agustus 1994, rencana penggabungan senilai USS$10 milliar ini diumumkan.^[1] Penggabungan ini selesai pada tanggal 15 Maret 1995, saat pemegang saham kedua perusahaan menyetujuinya.^[2] Segmen yang sebelumnya ditekuni oleh kedua perusahaan ini tidak lagi dipertahankan, dan menjadi dasar pendirian perusahaan baru, yakni L-3 Communications, sebuah kontraktor pertahanan berukuran sedang. Lockheed Martin juga memisahkan divisi materialnya, dengan nama Martin Marietta Materials.

Kedua perusahaan ini telah memproduksi berbagai peralatan pertahanan. Lockheed sebelumnya pernah memproduksi rudal Trident, serta pesawat tempur P-3 Orion, F-16, F-22, C-130, A-4AR dan satelit DSCS-3. Martin Marietta pernah memproduksi roket Titan, Sandia National Laboratories, tangki eksternal pesawat ulang alik, Viking 1, dan Viking 2.

Pada tanggal 22 April 1996, Lockheed Martin menyelesaikan akuisisi atas divisi Elektronik Pertahanan dan Integrasi Sistem milik Loral Corporation senilai $9.1 milliar. Karena akuisisi ini, Loral mengganti namanya menjadi, Loral Space & Communications.^[3]

Pada tanggal 16 Juli 1998, Lockheed Martin membatalkan rencananya bergabung dengan Northrop Grumman, senilai $8.3 milliar. Ini karena pemerintah Amerika Serikat khawatir akan kekuatan yang akan dimiliki oleh perusahaan ini jika benar-benar bergabung. Diperkirakan, gabungan antara Lockheed dan Northrop akan menguasai pangsa pasar 25% di bidang pengadaan alat pertahanan AS.^[4]

2000-an

Pada bulan Mei 2001, Lockheed Martin menjual Lockheed Martin Control Systems ke BAE Systems. Pada tanggal 27 November 2000, Lockheed menyelesaikan penjualan Lockheed Martin Aerospace Electronic Systems ke BAE Systems seharga $1.67 milliar. Penjualan ini juga mencakup Sanders Associates, Fairchild Systems, dan Lockheed Martin Space Electronics & Communications.^[5]^[6]

Pada tahun 2001, Lockheed Martin memenangkan kontrak pembuatan F-35 Lightning II. Ini merupakan pengadaan alat pertahanan terbesar (sejak pemesanan F-16), dengan pemesanan pertama sebanyak 3.000 pesawat.

Pada tanggal 12 Mei 2006, The Washington Post mengabarkan bahwa Robert Stevens yang mengambil alih Lockheed Martin pada tahun 2004, menghadapi dilema bahwa dalam 10 tahun ke depan akan ada 100.000 dari 130.000 pegawai yang pensiun.^[7]

Pada tanggal 31 Agustus 2006, Lockheed Martin memenangkan kontrak senilai $3.9 milliar dari NASA untuk mendesain dan membangun kapsul CEV (yang selanjutnya dinamai Orion) untuk roket Ares I pada Constellation Program.^[8]

Pada tanggal 13 Agustus 2008, Lockheed Martin mengakuisisi divisi Bisnis Pemerintahan milik Nantero, Inc..^[9]^[10] Pada tahun 2009, Lockheed Martin membeli Unitech.^[11]

2010-an

Pada tanggal 18 November 2010, Lockheed Martin mengumumkan rencana penutupan pabriknya di Eagan, Minnesota pada tahun 2013, untuk mengurangi biaya dan untuk mengoptimalkan kapasitas produksi pabrik-pabriknya yang lain.^[12]

Pada bulan Januari 2011, Lockheed Martin setuju untuk membayar US$2 juta.

Pada tanggal 25 Mei 2011, Lockheed Martin membeli komputer kuantum pertama dari D-Wave Systems. Lockheed Martin dan D-Wave akan berkolaborasi untuk merealisasikan keuntungan dari platform komputer yang berdasarkan pada penghitungan kuantum, seperti yang telah diaplikasikan pada beberapa permasalahan komputasi yang dialami Lockheed Martins. Lockheed Martin mengadakan kontrak multi-year yang termasuk sistem, perawatan, dan servis. Ini bisa jadi peristiwa penting untuk kedua perusahaan ini.^[13]

Pada tanggal 10 Juli 2012, Lockheed Martin mengumumkan PHK atas 740 pegawai untuk mengurangi biaya dan tetap kompetitif dalam beberapa tahun kedepan.^[14]

Pada tanggal 2 Agustus 2012, Wakil Direktur bidang Pengembangan Bisnis, George Standridge menyatakan bahwa Lockheed Martin telah menawarkan lebih dari 6 unit pesawat C-130J pada Indian Air Force.^[15]

Pada tanggal 27 November 2012, Lockheed Martin mengumumkan bahwa Marillyn Hewson akan menjadi direktur Lockheed Martin mulai 1 Januari 2013.^[16]

Pada tanggal 7 Januari 2013, Lockheed Martin Canada mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi aset perbaikan, pemeriksaan, dan perawatan mesin milik Aveos Fleet Performance di Montreal, Canada.

Pada tanggal 3 Juli 2013, Lockheed Martin mengumumkan kemitraannya dengan DreamHammer untuk menggunakan perangkat lunaknya untuk integrasi kendali dan perintah di pesawat tanpa awaknya.^[17]

Lockheed Martin bermitra dengan Bell Helicopter untuk mengajukan V-280 Valor program Future Vertical Lift (FVL).^[18]

Pada bulan September 2013, Lockheed Martin mengakuisisi perusahaan teknologi, Amor Group asal Skotlandia. Lockheed Martin mengatakan bahwa akuisisi ini akan membantu rencananya untuk mengembangkan bisnisnya ke luar negeri dan ke pasar non-pertahanan.^[19]

Pada bulan Maret 2014, Lockheed Martin mengakuisisi BEONTRA AG, sebuah penyedia alat prakiraan untuk bandara di seluruh dunia, sesuai rencananya untuk mengembangkan bisnis ke bidang solusi teknologi informasi bandara.^[20] Pada tanggal 14 November 2013, Lockheed mengumumkan penutupan pabriknya di Akron, Ohio, dengan memberhentikan 500 pegawai dan memindahkan sisanya ke pabrik lain.^[21]

Pada tanggal 2 Juni 2014, Lockheed Martin menerima kontrak dari Departemen Pertahanan A.S, untuk membangun pagar luar angkasa, yang dapat melacak benda angkasa dan menjauhkannya dari satelit dan pesawat luar angkasa.^[22]

Pada bulan September 2014, Lockheed menyetujui penjualan 40 unit Lockheed Martin F-35 Lightning II ke Korea Selatan, dan akan dikirim pada kurun waktu 2018 sampai 2021, dengan harga US$7.06 milliar.^[23]

Pada tanggal 20 Juli 2015, Lockheed Martin mengumumkan rencananya untuk membeli Sikorsky Aircraft dari United Technologies Corporation dengan nilai US$7.1 milliar.^[24]^[25]