Aeroméxico de México, S.A. de C.V. beroperasi sebagai Aeroméxico merupakan maskapai penerbangan dari Meksiko yang berpusat di Kota Meksiko. Maskapai ini mengoperasikan penerbangan domestik dan internasional ke Asia,Kanada, Eropa, Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Amerika Serikat. Pangkalan utamanya terletak di Bandar Udara Internasional Kota Meksiko. Aeroméxico adalah satu satunya maskapai penerbangan Amerika Latin yang terbang ke Asia. Aeroméxico adalah salah satu anggota pendiri aliansi maskapai penerbangan SkyTeam, yang didirikan pada tanggal 22 Juni 2000 (Maskapai pendiri yang lain adalah Air France, Korean Air, dan Delta Air Lines).
Maskapai ini didirikan dengan nama Aeronaves de México pada tanggal 15 September 1934, oleh Antonio Diaz Lombardo. Pesawat pertama adalah sebuah Stinson SR dan Julio Zinser. Ia meresmikan rute penerbangan Kota Meksiko - Acapulco pada tanggal 14 September 1934. Ketika Perang Dunia II dimulai, maskapai ini terus tumbuh dengan bantuan Pan Am, yang memiliki 25% dari maskapai ini.
1950 dan 1960-an
Pada tahun 1950-an dan awal 1960-an armada Aeronaves de México (Aeromexico) termasuk Douglas DC-3, Douglas DC-6, dan Bristol Britannia. Tahun 1959, maskapai ini dinasionalisasikan. Mulai tahun 1961, "Aeronaves" mulai menggantikan pesawat mesin piston dengan pesawat bermesin jet baru. Pesawat bermesin jet pertama adalah sepasang Douglas DC-8. Antara tahun 1962 dan 1963, Aeronaves de México (Aeromexico) mengambil alih Aerovias Guest mexico, maskapai kedua di Meksiko, mereka bergabung dengan nama Aeronaves de México. Kemudian pada 1960-an, Douglas DC-8 ditambahkan dan pelayanan dilanjutkan ke Eropa.
1980-an
Awal 1980-an adalah masa ekspansi. Sebuah livery baru diperkenalkan (cat jingga dan perak). Dua pesawat DC-10-15 dan sebuah pesawat DC-10-30 ditambahkan pada tahun 1981. Aeroméxico adalah salah satu pelanggan peluncuran dari McDonnell Douglas MD-82, sebuah versi peregangan dari DC-9, Aeromexico menerima dua pesawat pertama pada akhir 1981.
Selama periode antara tahun 1980 dan 1981, delapan lebih pesawat DC-9-32 ditambahkan. Akhir 1980-an adalah masa-masa sulit untuk Aeroméxico, terutama performa keamanan, di mana sebuah DC-9 (beregistrasi XA-JED) bertabrakan di udara dengan sebuah pesawat Piper Cherokee (beregistrasi N4891F) yang terjadi di Bandar Udara Internasional Los Angeles, Amerika Serikat, saat hendak mendarat. Kecelakaan ini menewaskan 67 orang penumpang (64 diantaranya dari pesawat Aeromexico) dan 15 orang lainnya di darat, ketika pesawat ini jatuh menimpa permukiman penduduk di Cerritos, California. Pada bulan April 1988, maskapai ini (kala itu masih dimiliki pemerintah) dinyatakan bangkrut karena masalah organisasi manajemen, terutama dari pemerintah sendiri dan armada yang telah berusia tua (rata-rata 20 tahun) tanpa ada rencana penggantian armada, sehingga pemerintah memutuskan menghentikan operasi maskapai ini selama 3 bulan. Pada bulan Agustus tahun itu, Aeromexico pun diprivatisasi dan direstrukturisasi, terutama dalam segi armada, di mana Aeromexico memensiunkan 8 buah Douglas DC-8 dan 3 buah Douglas DC-9-15nya.
1990-an
Pada tahun 1990-an, pesawat Boeing 767 ditambahkan ke armada mereka untuk menggantikan pesawat McDonnell Douglas DC-10nya, yang dioptimalkan untuk melayani rute-rute Eropa seperti Roma, Frankfurt, Madrid, dan lain sebagainya. Pada tahun 1992, maskapai ini membeli 47 persen saham AeroPeru, maskapai nasional Peru, yang saat itu sedang mengalami masalah keuangan, dari pemilik lama yaitu Pemerintah Peru, dan menjadikannya sebagai anak perusahaan. Tahun 1990-an juga merupakan masa sulit bagi maskapai ini, disebabkan naiknya harga minyak dunia akibat Perang Teluk, masalah dengan karyawan, dan kompetisi yang ketat dari maskapai-maskapai domestik seperti Aviacsa, Taesa, dan lain-lain. Krisis ekonomi Meksiko tahun 1994 juga memperparah situasi, yang menyebabkan beberapa rute jarak jauh seperti Frankfurt dan Roma dihentikan.
2000-an
Pada awal tahun 2000-an, maskapai ini merencanakan masuk Bursa Saham Mexico, namun akhirnya ditunda akibat Serangan 11 September 2001, yang juga memengaruhi dunia penerbangan, di mana banyak maskapai penerbangan mengalami kerugian sebagai dampak langsung tragedi ini.Dalam periode antara 2000-2005 Aeromexico memiliki armada rata-rata dari 60 pesawat di jalur utama, ditambah 20 di Aerolitoral, serta lima CEO selama waktu ini. Pada tahun 2003, maskapai menerima Boeing 737-700 pertama sebagai pengganti Boeing 717. Pada tanggal 29 Maret 2006 CEO Aeromexico, Andrés Conesa mengumumkan peresmian penerbangan langsung antara Jepang dan Mexico City melalui Tijuana.
Pada 29 Juni 2006, International Lease Finance Corporation (ILFC) dan Aeromexico mengumumkan bahwa maskapai ini akan mengoperasikan tiga pesawat Boeing 787. Aeroméxico akan menyewa tiga dari 787-8s ILFC dengan pengiriman dijadwalkan akan dimulai pada awal tahun 2012, dua pesawat disewa dari ILFC akan berada dalam layanan tahun 2013.
Pandemi COVID-19 sangat mempengaruhi industri penerbangan global, termasuk Aeromexico. Saham Aeromexico turun selama paruh pertama tahun 2020 dan rumor tentang kebangkrutan muncul, namun perusahaan membantah rumor tersebut.[1] Pada tanggal 30 Juni, Aeroméxico secara sukarela mengajukan kepailitan Bab 11 kebangkrutan di Amerika Serikat.[2] Namun, operasi sehari-hari akan terus berlanjut seiring perusahaan memulai perombakan keuangan. Penumpang masih tetap bisa terbang menggunakan tiket yang ada, dan karyawan akan tetap dibayar seperti biasa, menurut manajemen.[3]
Pada 1 Juli 2021, pemegang saham Delta Air Lines telah mengumumkan akan membeli $185 juta dari utang Aeroméxico.[4]
^"Aeromexico: Destinations". web.archive.org. 2012-11-18. Archived from the original on 2012-11-18. Diakses tanggal 2022-02-20.Pemeliharaan CS1: Url tak layak (link)