Embraer E-Jets adalah sebuah seri dari pesawat penumpang jetberbadan sempit, bermesin ganda, jarak menengah yang diproduksi oleh Embraer, sebuah konglomerat dirgantara Brazil yang memproduksi pesawat komersial, militer, dan korporat. Diumumkan pada Paris Air Show tahun 1999, dan memasuki produksi pada tahun 2002, pesawat ini telah mengalami sukses.[4] Pada 30 September 2010, masih terdapat sisa pesanan pasti 245 pesawat E-Jets dan 747 opsi.[1][5] Perusahaan pembangun melaporkan bahwa 671 unit telah dikirim hingga 30 September 2010, dan diprediksi pada akhir tahun 2016, lebih dari 1.100 unit akan dikirimkan.[6]
Rancangan dan pengembangan
Barisan Embraer E-Jets terdiri dari dua varian keluarga komersial utama dan sebuah varian pesawat jet bisnis. E-170 dan E-175 yang lebih kecil menjadi pesawat model utama, dengan E-190 dan E-195 yang menjadi versi perpanjangan, dengan perbedaan mesin jet, sayap yang lebih besar, dan perbedaan struktur roda pendarat. 170 dan 175 berbagi 95% kemiripan, begitu juga dengan 190 dan 195. Dua keluarga ersebut berbagi kemiripan hampir 89%, dengan ptotngan lambung yang mirip dan sistem avionik, yang dilengkapi dengan Sistem Instrumen Penerbangan Elektronik Honeywell Primus Epic.
Meskipun secara umum dinyatakan dalam singkatan huruf "E" yang sederhana, pesawat ini secara teknik masih merupakan Embraer Regional Jets ("ERJ").[7] Embraer mengganti singkatan ERJ dalam promosinya pada awal masa produksi. E-190/195 adalah seri pesawat yang memiliki kapasitas mirip dengan versi awal dari DC-9 dan Boeing 737, yang selalu disebut sebagai pesawat penumpang utama. Embraer mengembangan rancangan inovatif "double-bubble" untuk pesawat jet penumpang komersialnya yang menyediakan ruang kepala untuk berdiri. Embraer E-Jets menggunakan kursi empat kolom.
Pengguna pertama untuk pesawat ini adalah perusahaan Prancis Régional Compagnie Aérienne Européenne dengan sepuluh pesanan dan lima opsi untuk E-170, dan perusahaan Swiss Crossair dengan sebuah pesanan untuk 30 E-170 dan 30 E-190.[8] Pesanan tunggal terbesar untuk semua jenis E-Jets datang dari JetBlue dengan 10 pesanan untuk E-190, dan opsi untuk 100 lebih.[9] JetBlue membuat rekor untuk penerbangan terjauh dari keluarga E190 pada 6 November 2008, ketika pesawat N239JB membaut sebuah penerbangan non-stop dari Anchorage, Alaska (ANC) menuju Buffalo, New York (BUF), dengan jarak tempuh 2.694 nmi (4.989 km). Ini merupakan pesawat kosong dalam sebuah penerbangan tanpa pendapatan, pesawat ini akan kembali ke JFK setelah layanan charter selama dua bulan dengan kandidat Wakil PresidenSarah Palin.[10]
Varian
E-170 dan 175
Keluarga E-170/E-175 adalah versi yang lebih kecil dari dua keluarga E-Jet. E-170 dan E-175 secara langsung bersaing dengan Bombardier CRJ-700 dan Bombardier CRJ-900. Mereka juga secara tidak langsung bersaing dengan pesawat turboprop Bombardier Q400. Pesawat ini juga akan menggantikan segmen pasar dari pesawat yang lebih awal seperti BAe 146 dan Fokker 70. 170 dan 175 ditenagai oleh mesin GECF34-8E dengan daya dorong masing-masing sebesar 14.200 lbf (62,28 kN).
Embraer 170 adalah versi produksi pertama. Prototipnya diluncurkan pada 29 Oktober 2001, dengan penerbangan perdana 119 hari kemudian pada 19 Februari. Pesawat ini ditunjukkan ke masyarakat pada bulan Mei 2002 di konvensi Asosiasi Maskapai Region Eropa. Setelah respon positif dari komunitas maskapai, Embraer meluncurkan E-175. Penerbangan perdanan dari versi perpanjangan E-175 dilakukan pada bulan Juni 2003.[11] Sertifikasi tipe untuk 170 diperoleh setelah hampir 2 tahun debut publiknya; pengiriman pesawat E170 pertama kepada pengguna perdana LOT Polish Airlines terjadi pada Maret 2004.[12] E-175 pertama dikirimkan kepada Air Canada dan memasuki layanan pada bulan Juli 2005.[11]
E-190 and 195
Keluarga E-190/195 adalah versi perpanjangan dari keluarga E-170/175 dengan sayap yang lebih besar dan baru, dan mesin baru, GE CF34-10E, dengan daya dorong 18.500 lbf (82,30 kN). Pesawat ini bersaing dengan Bombardier CRJ-1000. Sebagai tambahan, karena berada dalam bentang 100-kursi, pesawat ini berkompetisi juga dengan pesawat jet utama yang lebih kecil seperti Boeing717-200, 737-500/-600, AirbusA318, dan Bombardier CSeries yang akan datang.
Penerbangan perdana dari E-190 dilakukan pada bulan Maret 2004, dengan penerbangan perdanan dari E-195 pada bulan Desember tahun yang sama. Pengguna pertama dari E-190 adalam maskapai penerbangan bertarif rendah dari New YorkJetBlue dengan 100 pesanan dan 100 opsi. Maskapai penerbangan bertarif rendah Eropa Flybe menjadi pengguna pertama dari E-195 dengan 14 pesanan dan 12 opsi.[13]
Karena keluarga 190/195 berada dalam ukuran pesawat utama, banyak maskapai mengoperasikan mereka dengan memberikan bagian kelas bisnis dan mengoperasikannya sendiri daripada memberikannya kepada rekan maskapai regional mereka.[butuh rujukan] Sebagai contoh, Air Canada mengoperasikan 45 pesawat E-190 yang diisi dengan 9 kelas bisnis dan 84 kelas ekonomi sebagai bagian dalam armada utama mereka.
Pada 2 Mei 2006, Embraer mengumumkan rencana untuk membuat varian jet bisnis dari E-190. Pesawat ini akan memiliki struktur yang sama dengan E-190, namun memiliki jarak tempuh tambahan hingga 4,200 nm, dan tempat duduk mewah sebanyak 19 kursi. Angkatan Udara Argentina memesan satu untuk armada presidensial mereka. Pesawat ini disertifikasi oleh Administrasi Penerbangan Sipil AS pada 7 Januari 2009. Dua pesawat produksi pertama dikirimkan pada Desember 2008.
E-195X
Embraer mempertimbangkan untuk membangun sebuah pesawat yang akan dikenal sebagai E-195X, sebuah versi perpanjangan dari E-195. Pesawat ini akan memiliki sekitar 130 kursi. E-195X adalah tanggapan secara langsung dari permintaan American Airlines yang mencari pengganti MD-80 mereka.[14] Embraer membatalkan rencana untuk 195X pada bulan Mei 2010, karena adanya pertimbangan jarak jangkau yang terlalu pendek.[15]
Embraer 175 (atau EMB 170-200) - Pada Oktober 2010, 130 pesawat Embraer 175 berada dalam layanan penerbangan, dengan 43 pesanan. Pengguna terbesar meliputi Air Canada dengan 15 pesawat dan LOT Polish Airlines dengan 12 pesawat.[16] Pesanan pasti terbesar termasuk 54 pesawat untuk Republic Airlines, yang mengontrol Frontier Airlines dan Midwest Airlines, dan 36 pesawat untuk Compass Airlines (anak perusahaan dari Delta Air Lines).[17]Flybe, maskapai Inggris, memesan 35 Embraer 175 dengan opsi 60 dan hak pembelian 40 lagi pada 2010 Farnborough airshow.[18] Di Indonesia, Sriwijaya Air memesan 10 Embraer 175 sebagai bagian dari pemesanan 20 Embraer E-Jets[19].
Embraer 190 (atau EMB 190-100) — Pada Oktober 2010, 301 pesawat Embraer 190 (semua varian) berada dalam layanan penerbangan, dengan 156 pesanan. Operator meliputi Air Canada dengan 45 pesawat (dengan opsi untuk 60 lebih), JetBlue Airways dengan 47 pesawat (104 pesanan pasti) dan AeroMéxico Connect memesan 16 pesawat (dengan 15 opsi), Nas Air (Arab Saudi) (4). Pesanan lain termasuk 32 pesawat untuk US Airways dan 20 untuk Austral Líneas Aéreas (Argentina).[17]
Embraer 195 (atau EMB 190-200) — Pada Oktober 2010 60 pesawat Embraer 195 (semua varian) berada dalam layanan penerbangan, dengan 35 pesanan pasti. Pengguna utama adalah Flybe (14), Lufthansa CityLine (15), Air Europa (5), Nas Air (2), Royal Jordanian (2). Azul Brazilian Airlines memiliki 36 pesanan pasti untuk pesawat ini.[17] Di Indonesia, Sriwijaya Air memesan 10 Embraer 195 sebagai bagian dari pemesanan 20 Embraer E-Jets[19].
^ abLOT Polish Airlines (undated). "Fleet". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-05-22. Diakses tanggal 2009-07-23.Periksa nilai tanggal di: |year= (bantuan)