Biasanya ditulis dari kanan ke kiri tetapi bisa juga ditulis dari kiri ke kanan. Saat ditulis dari kiri ke kanan, karakter dibalik secara horizontal (lihat foto).
Spasi atau pemisahan antar kata dilakukan dengan tanda batang vertikal (|).
Huruf-huruf dalam kata-kata tidak terhubung satu sama lain.
Huruf itu tidak menerapkan tanda diakritik (titik, dan lain-lain.), berbeda dari abjad Arab.
Karakter 50 ternyata dibuat dengan menghilangkan segitiga bawah dari karakter 100.[6] Karakter untuk 1 berfungsi ganda sebagai pemisah kata. Empat tanda lainnya berfungsi ganda sebagai huruf dan angka. Masing-masing dari empat tanda ini adalah huruf pertama dari nama angka yang sesuai.[6]
Karakter tambahan (𐩿) digunakan untuk mengurung angka, membedakan teks di sekitarnya.[6] For example, 𐩿𐩭𐩽𐩽𐩿
Tanda-tanda ini digunakan dalam sistem aditif yang mirip dengan Angka Romawi untuk mewakili angka apa pun (tidak termasuk nol). Dua contoh:
Nilai yang lebih kecil ditulis hanya dengan menggunakan karakter 1000. Contohnya, 8.000 ditulis sebagai 1000 × 8: 𐩱𐩱𐩱𐩱𐩱𐩱𐩱𐩱
Nilai yang lebih besar ditulis dengan mempromosikan karakter masing-masing untuk 10, 50, and 100 to 10.000, 50.000, dan 100.000 respectively:
31.000 ditulis sebagai 1000 + 10,000 × 3: 𐩲𐩲𐩲𐩱 (easily confused with 1,030)
40.000 ditulis sebagai 10,000 × 4: 𐩲𐩲𐩲𐩲 (easily confused with 40)
253.000 ditulis sebagai 2 × 100.000 + 50.000 + 3 × 1000: 𐩣𐩣𐩾𐩱𐩱𐩱 (easily confused with 3,250)
Mungkin karena keambiguan, angka, setidaknya dalam prasasti peringatan, selalu diperjelas dengan angka yang ditulis dengan kata-kata.
Zabūr
Zabūr, juga dikenal sebagai "huruf kecil Jazirah Selatan",[7] adalah nama bentuk kursif dari aksara Arab Selatan yang digunakan oleh kaum Saba' sebagai tambahan untuk aksara prasasti, atau Musnad.[8]
Zabur (bersama Musnad) adalah sistem penulisan di Yaman kuno. Perbedaan antara keduanya adalah Musnad mendokumentasikan peristiwa sejarah, sedangkan tulisan Zabur digunakan untuk naskah keagamaan atau untuk mencatat transaksi sehari-hari di antara orang Yaman kuno. Tulisan Zabur dapat ditemukan dalam bentuk palimpsest yang ditulis pada papirus atau batang daun lontar.[9][10]
^Fattovich, Rodolfo, "Akkälä Guzay" in Uhlig, Siegbert, ed. Encyclopaedia Aethiopica: A-C. Wiesbaden: Otto Harrassowitz KG, 2003, p. 169.
^Ibn Durayd, Ta‘līq min amāli ibn durayd, ed. al-Sanūsī, Muṣṭafā, Kuwait 1984, p. 227 (Arabic). The author purports that a poet from the Kinda tribe in Yemen who settled in Dūmat al-Ǧandal during the advent of Islam told of how another member of the Yemenite Kinda tribe who lived in that town taught the Arabic script to the Banū Qurayš in Mecca and that their use of the Arabic script for writing eventually took the place of musnad, or what was then the Sabaean script of the kingdom of Ḥimyar: "You have exchanged the musnad of the sons of Ḥimyar / which the kings of Ḥimyar were wont to write down in books."
Stein, Peter (2005). "The Ancient South Arabian Minuscule Inscriptions on Wood: A New Genre of Pre-Islamic Epigraphy". Jaarbericht van Het Vooraziatisch-Egyptisch Genootschap "Ex Oriente Lux". 39: 181–199.
Stein, Peter (2010). Die altsüdarabischen Minuskelinschriften auf Holzstäbchen aus der Bayerischen Staatsbibliothek in München.
Francaviglia Romeo, Vincenzo (2012). Il trono della regina di Saba, Artemide, Roma. hlm. 149–155.
Ryckmans, Jacques (1993). "Inscribed Old South Arabian sticks and palm-leaf stalks: An introduction and a paleographical approach". Proceedings of the Seminar for Arabian Studies. 23. JSTOR41223401.
Ryckmans, J.; Müller, W. W.; ‛Abdallah, Yu. (1994). Textes du Yémen Antique inscrits sur bois (dalam bahasa Prancis). Louvain-la-Neuve, Belgium: Publications de l'Institut Orientaliste de Louvain.