Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus.
Sampeyan Dalem Ingkang Jumeneng Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara X (nama sebelum pelantikan: GustiPangeran Harya (GPH.) Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo, S.H. (lahir 29 Maret 1997, atau penanggalan Jawa Sabtu Pon, 20 Sela 1929 Wawu) adalah penguasa Kadipatèn Mangkunegaran sejak Maret 2022 dan putra dari Mangkunegara IX yang mangkat pada 13 Agustus 2021. Ia ditetapkan sebagai penerus tahta Kadipatèn Mangkunegaran ke-10 pada tanggal 1 Maret 2022 dan dinobatkan tanggal 12 Maret2022[1], bertepatan dengan penanggalan Jawa di hari Sabtu Pahing, 8 Ruwah 1955 Alip.
Sebelum dinobatkan sebagai Pengageng Pura (penguasa istana), Gusti Bhre telah terlibat dalam beberapa aktivitas Pura Mangkunegaran, seperti sebagai Cucuk Lampah pada tradisi Kirab Pusaka malam 1 Sura dan Mangkunegaran Jazz Festival 2019.
Penobatan
Dinamika pra-penobatan
Pemilihan Gusti Bhre sebagai AdipatiPura Mangkunegaran menghadapi lika-liku. Sebagai anak laki-laki dari putri permaisuri (garwa padmi), ia merupakan kandidat utama. Namun tradisi pemilihan penguasa Mangkunegaran tidak mengikuti aturan demikian secara kaku. Muncullah nama GPH Paundrakarna sebagai anak laki-laki tertua dari KGPAA. Mangkunegara IX, meskipun ia bukanlah anak dari permaisuri karena ibunya telah bercerai dari Mangkunegara IX sebelum Mangkunegara IX naik tahta. Selain GPH Paundrakarna, muncul pula nama Kanjeng Roy (KRMH. Roy Rahajasa Yamin) yang merupakan sepupunya yang adalah putra tertua dari kakak perempuan mendiang KGPAA. Mangkunegara IX.
Selain soal isu urutan suksesi, Gusti Bhre juga dihadapkan pada isu keyakinan agamanya. Sebagai penerus salah satu dinasti keturunan Mataram, penguasa haruslah beragama Islam. Meskipun tidak ada yang menyuarakan secara terbuka, Gusti Bhre merupakan seorang penganut Katolik. Meski demikian, Gusti Bhre diketahui telah berpindah dari Katolik menjadi Islam sebagai mualaf sehingga sudah sesuai dengan paugeran atau aturan naik tahta sebagai Adipati dan kemudian dilantik sebagai KGPAA. Mangkunegara X.[4]
Semua isu ini kemudian selesai setelah beredarnya pengumuman dari perwakilan kerabat inti yang ditandatangani oleh dua orang saudara ayahnya, GRAy. Retno Satuti Suryohadiningrat (Gusti Nuk) dan GRAy. Retno Rosati Notohadiningrat (Gusti Roos), yang pada intinya adalah menyetujui Gusti Bhre sebagai penerus Pengageng Pura.
Upacara penobatan
Upacara penobatan KGPAA. Mangkunegara X dilaksanakan pada hari Sabtu Pahing, tanggal 12 Maret 2022 di Pendapa Ageng Pura Mangkunegaran. Penobatan dilakukan oleh GKP. Mangkunegara IX dilanjutkan dengan pembacaan sumpah setia dan pidato sambutan oleh KGPAA. Mangkunegara X. Upacara ini dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo, tiga penguasa pewaris tahta Mataram lainnya (Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan KGPAA. Paku Alam X), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.