Jalur kereta api segitiga Brumbung–Gundih–Gambringan adalah jalur kereta api aktif di Indonesia yang menghubungkan tiga stasiun yaitu Brumbung, Gundih, dan Gambringan. Ketiganya merupakan ujung-ujung dari lintas ini. Segitiga ini termasuk dalam Daerah Operasi IV Semarang dan seluruhnya merupakan jalur eks-Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) dan merupakan jalur penghubung bagian dari jalur lintas utara Pulau Jawa
Jalur terhubung
Lintas aktif
Lintas nonaktif
Daftar segmen
Untuk pembahasan lebih lanjut silakan lihat masing-masing bagian dari artikel ini.
Segitiga ini, sesuai namanya, memiliki tiga segmen dengan tiga stasiun ujung, antara lain:
- Brumbung–Gundih;
- Brumbung–Gambringan; dan
- Gundih–Gambringan.
Segmen Brumbung–Gundih
Sejarah
Setelah sukses dengan jalur kereta api Samarang–Tangoeng pada tanggal 10 Agustus 1867, NIS melanjutkan kembali pembangunan jalurnya. Kali ini pembangunan jalurnya dibagi menjadi tiga afdeeling, Kedoeng-Djati, menuju Serang, kemudian ke arah Djenkilon, dan terakhir ke arah Solo. Jalurnya memiliki satu jembatan sepanjang 50 hasta di atas Sungai Tuntang dan melewati pedesaan, hutan jati, dan sawah di daerah Telawa. Hingga awal tahun 1869, biaya yang dikeluarkan untuk membangun lintas ini sebesar 296,785 gulden, sehingga pada awal tahun tersebut NIS juga akan membangun jalur baru menuju Bringin dan selanjutnya diperpanjang menuju Ambarawa.
Bahkan dalam rencana yang dibuat oleh NIS, jalur kereta api Kedungjati–Gundih–Solo Balapan akan segera dilaksanakan berturut-turut 1 Mei dan 1 September 1869. Pada tanggal 10 Februari 1870, jalur kereta api Kedungjati–Gundih–Solo Balapan selesai beroperasi,[1] dan pada tanggal 21 Mei 1873, jalur Samarang–Vorstenlanden telah selesai dibangun.[2][3][4]
Segmen Brumbung–Gundih merupakan koridor dari lintas utara Jawa yang melayani layanan kereta api antarkota yang menghubungkan Jakarta dengan Surabaya dan Malang melalui Semarang maupun kereta api aglomerasi menghubungkan Semarang dengan Surakarta; meskipun bersejarah, jalur ini bukan merupakan rute utama dari Jakarta menuju Jawa Timur bagian tengah dan selatan: Surabaya, Malang dan sekitarnya dapat dicapai lebih cepat melalui lintas tengah Jawa via Purwokerto–Yogyakarta.
Layanan kereta api
Penumpang
Antarkota
Aglomerasi
Barang
Daftar stasiun
Nomor |
Nama stasiun |
Singkatan |
Alamat |
Letak |
Ketinggian |
Status |
Foto
|
Lintas 14 Semarang Tawang–Gundih–Solo Balapan–Yogyakarta Segmen Gambringan–Gundih
|
Diresmikan pada tanggal 10 Agustus 1867 oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij Termasuk dalam Daerah Operasi IV Semarang
|
2604 |
Brumbung |
BBG |
Kembangarum, Mranggen, Demak |
km 13+093 lintas Semarang Tawang-Brumbung-Gundih-Solo Balapan-Solo Jebres/Yogyakarta |
+16 m |
Beroperasi |
|
2631 |
Telogotirto |
TGT |
|
km 20+205 |
|
Tidak beroperasi |
|
2632 |
Tanggung |
TGG |
Tanggungharjo, Tanggungharjo, Grobogan |
km 24+695 |
+20 m |
Beroperasi |
|
Segmen Tanggung–Kedungjati
|
Diresmikan pada tanggal 19 Juli 1868
|
3201 |
Kedungjati |
KEJ |
Kedungjati, Kedungjati, Grobogan |
km 34+131 lintas Semarang Tawang-Brumbung-Gundih-Solo Balapan-Solo Jebres/Yogyakarta km 0+000 lintas Kedungjati–Bringin–Ambarawa |
+36 m |
Beroperasi |
|
Segmen Kedungjati–Gundih
|
Diresmikan pada tanggal 10 Februari 1870
|
3202 |
Padas |
PDS |
Padas, Kedungjati, Grobogan |
km 38+162 |
+42 m |
Beroperasi |
|
3203 |
Gedangan (Grobogan) |
GN |
Gunungtumpeng, Karangrayung, Grobogan |
km 41+815 |
+66 m |
Tidak beroperasi |
|
3204 |
Telawa |
TW |
Jalan Juwangi, Pilangrejo, Juwangi, Boyolali |
km 47+712 |
+63 m |
Beroperasi |
|
3218 |
Jetis (Grobogan) |
JIS |
Jetis, Karangrayung, Grobogan |
km 52+945 |
+60 m |
Tidak beroperasi |
|
3205 |
Karangsono |
KSO |
Suru, Geyer, Grobogan |
km 56+169 |
+48 m |
Beroperasi |
|
3206 |
Jambean |
JBE |
Ngleses, Juwangi, Boyolali |
km 58+721 |
+36 m |
Tidak beroperasi |
|
3207 |
Gundih |
GD |
Geyer, Geyer, Grobogan |
km 65+857 lintas Semarang Tawang-Brumbung-Gundih-Solo Balapan-Solo Jebres/Yogyakarta km 0+000 lintas Gundih-Gambringan-Bojonegoro-Surabaya Pasarturi |
+54 m |
Beroperasi |
|
Segmen Brumbung–Gambringan
Sejarah
Segmen Brumbung–Gambringan digunakan untuk layanan kereta api yang berjalan baik dari arah Semarang maupun Surabaya di lintas utara Jawa. Segmen jalur segitiga ini menghubungkan Jakarta dengan Surabaya dan Malang meskipun rute utama Jakarta–Malang adalah lintas tengah Jawa melalui Yogyakarta.
S.A. Reitsma menyebutkan bahwa NIS mengajukan konsesi untuk jalur Semarang–Brumbung–Gambringan berdasarkan izin konsesi tertanggal 4 Juli 1911 No. 4902.[5] NIS kemudian mendapat izin tersebut tertanggal 28 Desember 1913. Segmen Brumbung–Gubug selesai pada tanggal 1 September 1922 dan Brumbung−Gambringan selesai pada tanggal 3 Januari 1924.[6]
Jalur ini sekarang sudah menjadi jalur ganda. Direktorat Jenderal Perkeretaapian mulai membangun jalurnya tahun 2011 dan selesai tahun 2013[7]
Layanan kereta api
Penumpang
Antarkota
Lokal dan komuter
Barang
Daftar stasiun
Nomor |
Nama stasiun |
Singkatan |
Alamat |
Letak |
Ketinggian |
Status |
Foto
|
Lintas 13 Semarang Tawang–Gambringan–Surabaya Pasarturi Segmen Brumbung–Gubug
|
Diresmikan pada tanggal 1 September 1922 oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij Termasuk dalam Daerah Operasi IV Semarang
|
2604 |
Brumbung |
BBG |
Kembangarum, Mranggen, Demak |
km 13+963 lintas Semarang Tawang-Brumbung-Gambringan |
+16 m |
Beroperasi |
|
2605 |
Singor |
SIN |
|
km 17+068 |
|
Tidak beroperasi |
|
2606 |
Karangawen |
KWE |
|
km 20+405 |
|
Tidak beroperasi |
|
2607 |
Tegowanu |
TGW |
Tegowanu Kulon, Tegowanu, Grobogan |
km 23+390 |
+13 m |
Beroperasi |
|
2608 |
Kramat (Grobogan) |
KRM |
|
km 26+609 |
|
Tidak beroperasi |
|
2609 |
Gubug |
GUB |
Kuwaron, Gubug, Grobogan |
km 30+396 |
+11 m |
Beroperasi |
Berkas:P1000672.jpg
|
Segmen Gubug–Gambringan
|
Diresmikan pada tanggal 3 Januari 1924
|
2611 |
Saban |
SAA |
|
km 34+492 |
|
Tidak beroperasi |
|
2612 |
Latak |
LTK |
|
km 37+600 |
|
Tidak beroperasi |
|
2613 |
Sambung |
SAG |
|
km 40+291 |
|
Tidak beroperasi |
|
2614 |
Karangjati |
KGT |
Mojoagung, Karangrayung, Grobogan |
km 44+022 |
+23 m |
Beroperasi |
|
2615 |
Tunggu |
TUG |
|
km 47+152 |
|
Tidak beroperasi |
|
- |
Wader |
WAD |
|
km 49+400 |
|
Tidak beroperasi |
|
2617 |
Sedadi |
SDI |
Sedadi, Penawangan, Grobogan |
km 52+816 |
+29 m |
Beroperasi |
|
2618 |
Ngloram |
NRM |
|
km 56+450 |
|
Tidak beroperasi |
|
2619 |
Ngrombo |
NBO |
Jalan Raya Purwodadi–Solo, Depok, Toroh, Grobogan |
km 58+710 |
+38 m |
Beroperasi |
|
2623 |
Gambringan |
GBN |
Tambirejo, Toroh, Grobogan |
km 9+915 lintas Gundih-Gambringan-Bojonegoro-Surabaya Pasarturi km 60+309 lintas Semarang Tawang-Brumbung-Gambringan |
+40 m |
Beroperasi |
|
Segmen Gundih–Gambringan
Sejarah
Setelah meraup keuntungan yang besar, NIS menambah lagi segmen jalur kereta api. Pada tanggal 1 September 1897, perusahaan ini mendapat konsesi izin pembangunan jalur kereta api baru yang melayani rute Goendih–Gambringan–Bodjonegoro–Soerabaja.[8] Jalurnya merupakan sepur sempit, dan selesai pada tahun 1902-1903 hingga Stasiun Surabaya Pasarturi.[9]
Jalur Gundih–Gambringan merupakan segmen semiaktif karena hanya dilalui kereta-kereta api yang dialihkan jalurnya saja, apabila salah satu segmen segitiganya mengalami gangguan atau kerusakan. Dahulu pernah dijalankan kereta api ketel di jalur ini, tetapi pada tahun 2010, operasionalnya dihentikan karena Pertamina mencoba mengurangi pasokan minyak ke Cepu dengan kereta api.[10]
Daftar stasiun
Referensi
- ^ BOW (1898). Statistiek van het vervoer op de spoorwegen en tramwegen met machinale beweegkracht in Nederlandsch-Indië. Batavia: Landsdrukkerij.
- ^ Schetskaart van de spoorweg Samarang-Vorstenlanden door de Raad van Beheer der Nederlandsch-Indische Spoorweg-Maatschappij aan de Heeren leden van de Staten-Generaal aangeboden. 1869.
- ^ Banck, J.E. (1869). Geschiedenis van het Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij. M.J. Fisser.
- ^ Perquin, B.L.M.C. (1921). Nederlandsch Indische staatsspooren tramwegen. Bureau Industria.
- ^ Reitsma, S.A. (1916). Indische Spoorweg-Politiek. Landsdrukkerij.
- ^ a b Archiv Für Eisenbahnwesen. 58. 1935.
- ^ Parwito. "Jalur ganda KA Semarang-Gubug Jateng mulai beroperasi | merdeka.com". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-06-06.
- ^ Handinoto. (1996). Perkembangan kota dan arsitektur kolonial Belanda di Surabaya, 1870-1940 (edisi ke-Ed. 1., cet. 1). Yogyakarta: Diterbitkan atas kerjasama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Kristen PETRA Surabaya dan Penerbit ANDI Yogyakarta. ISBN 9795333739. OCLC 38898570.
- ^ Paulus, Jozlas dkk. (1921). Encyclopaedie van Nederlandsch-Indië. M. Nijhoff.
- ^ "Pertamina Kurangi Pengiriman, PT Kereta Nelangsa". Tempo. 2010-02-02. Diakses tanggal 2018-06-06.
- ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023.
- ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa.
- ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
- ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co.
Pranala luar
Peta rute:
KML is not from Wikidata