Pembangunan Jalan Tol Semarang–Solo membutuhkan biaya investasi sebesar 6,1 triliun rupiah, biaya konstruksi 2,4 triliun rupiah, dan biaya pengadaan tanah 800 miliar rupiah.[3] Konstruksi tol seksi I Semarang (Tembalang)-Ungaran dimulai pada awal tahun 2009. Seksi I (Semarang-Ungaran) telah beroperasi sejak 11 November 2011, sedangkan untuk seksi II Ungaran-Bawen sudah beroperasi sejak 4 April 2014. Untuk Seksi III Bawen-Salatiga sudah beroperasi sejak 25 September 2017, sedangkan seksi IV Salatiga-Boyolali dan seksi V Boyolali-Kartasura sudah beroperasi sejak 20 Desember 2018.[4]
Jembatan Tol
SEKSI I (TEMBALANG-UNGARAN)
Jembatan Banyumanik 1 (170 m)
Jembatan Banyumanik 2 (384 m)
Jembatan Gedawang (470 m)
Jembatan Susukan (470 m)
Jembatan Penggaron (400 m)
SEKSI II (UNGARAN-BAWEN)
Jembatan Tinalun (335 m)
Jembatan Lemah Ireng I (879 m)
Jembatan Lemah Ireng II (300 m)
SEKSI III (BAWEN-SALATIGA)
Jembatan Tuntang (330 m)
Jembatan Senjoyo (170 m)
SEKSI IV (SALATIGA-BOYOLALI)
Jembatan Kenteng dan Serang (493 m)
Jembatan Cemoro (200 m)
Jembatan Butak (163 m)
Jembatan Cengger 1 (337 m)
Jembatan Cengger 2 (130 m)
Jembatan Pepe (111 m)
Jembatan Bendo (44 m)
Jembatan Kiringan (37 m)
Jembatan Putih 1 (122 m)
Jembatan Putih 2 (73 m)
Jembatan Akses Road Putih (120 m)
SEKSI V (BOYOLALI-KARTASURA)
Jembatan Grenjeng (73 m)
Jembatan Putih (81 m)
Jembatan Pleret (42 m)
Jembatan Pepe (89 m)
Rest Area
Jalan tol Semarang-Solo mempunyai beberapa tempat istirahat. Ada 7 tempat istirahat yaitu:
Lokasi (KM)
Arah
Tipe
Parkir
SPBU
Masjid/Musholla
Restoran
Toilet
Bengkel
Keterangan
429A
Selatan
A
429B
Utara
C
Fungsional
444B
Utara
B
Tahap Pembangunan
456A
Selatan
B
456B
Utara
A
487A
Timur
B
487B
Barat
B
Gerbang Tol
Ruas Tembalang-Kartasura/Colomadu (Dikelola PT Trans Marga Jateng)
Gerbang tol/simpang susun
KM
Lokasi
Destinasi
Jalan Tol di Jawa Tengah Rute 6
JALAN TOL SEMARANG SEKSI B Batas Operasional PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Jalan Tol Berawal/Berakhir
JALAN TOL SEMARANG-SOLO Batas Operasional PT Trans Marga Jateng Jalan Tol Berawal/Berakhir
Catatan: *Tarif ditambahkan Rp.1000 untuk golongan I-III dan Rp1500 untuk golongan VI dan V oleh PT. Jasamarga Solo Ngawi **Tarif telah ditambahkan tarif Jalan Tol Semarang
Pembangunan ini mendapat sambutan baik dari Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo. Dia merasakan bahwa dengan adanya kedua jalan tol tersebut akan membantu kesuksesan pembangunan proyek jalan tol Semarang-Solo sebagai program pengembangan jaringan jalan di Jawa Tengah. Semarang sebagai ibu kota provinsi memiliki peran besar untuk mendorong kegiatan perekonomian daerah, di mana jalan tol ini akan memperkuat transportasi darat, khususnya akses jalan Semarang menuju Jogjakarta dan Solo, ataupun sebaliknya.[5] Sementara itu, pemerintah Kota Salatiga meminta simpang susun (interchange) tol Semarang-Solo di sekitar pusat kota untuk mengantisipasi kemungkinan Salatiga menjadi kota mati akibat realisasi tol ini.[6]