Menurut beberapa pendapat akademisi, jalan tol ini memiliki skor tertinggi daripada empat jalur alternatif lain pada ruas yang sama.[6] Salah satu keuntungan yang disebutkan adalah pemangkasan biaya distribusi logistik sebesar 30 hingga 40 persen serta memangkas waktu tempuh dari Jakarta ke Purwokerto atau Bumiayu atau Surabaya ke Purwokerto atau Bumiayu via jalur utara (Pantura).[6]
Untuk pintu masuk tol, lokasinya berada tepat di Gerbang Tol Brebes Timur (Brexit). Berdasarkan studi kelayakan (feasibility study), lokasi yang memiliki nilai tertinggi adalah Pejagan-Cilacap.[17][18] Untuk Kabupaten Banyumas, lokasi yang dinilai cocok dilewati tol ini adalah Kecamatan Ajibarang, Wangon dan Purwokerto.[18]
Pemetaan Lahan
Pada tahun 2020, tol ini telah memasuki tahap pemetaan lokasi lahan terdampak terutama di Kabupaten Brebes yang meliputi Kecamatan Brebes, Jatibarang, Tonjong, Sirampog, Bumiayu dan Paguyangan. Total, tol ini melewati sebanyak 29 desa yang tersebar di 6 kecamatan yang terdapat di Kabupaten Brebes.[17][19]
Menurut Kepala Baperlitbangda (Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan) Kabupaten Brebes, Edy Kusmartono, di Kecamatan Brebes, terdapat tiga desa yang akan dilalui antara lain Lembarawa, Kalimati dan Krasak. Kemudian, di Jatibarang terdapat 5 desa yakni Kalipucang, Kramat, Tembelang, Pedeslohor, Tegal Wulung. Kecamatan Tonjong juga 5 desa yakni Kutamendala, Karang Jongkeng, Purwodadi, Pepedan dan Lingapura. Sedangkan di Kecamatan Sirampog hanya ada dua desa yang meliputi Desa Benda dan Kaliloka. Di Kecamatan Bumiayu akan melewati 6 desa meliputi Pengarutan, Adisana, Langkap, Kalierang, Jatisawit dan Negaradaha. Sementara, di Kecamatan Paguyangan akan melewati Desa Pagojengan, Kretek, Traban, Wanatirta dan Winduaji.[17][19]
Sedangkan, untuk lokasi Kabupaten Tegal, nantinya akan melewati Kecamatan Margasari dan akan terdapat rencana exit tol. Kemudian, di Bumiayu juga ada satu calon lokasi exit tol.[17]