Kecamatan Mojosongo berada pada ketinggian 100–400 m dpl dengan iklim tropis.
Sungai yang melewati Kecamatan Mojosongo adalah sungai Pepe, Sungai Sombo, dan Sungai Gandul. Sungai tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk keperluan MCK serta diambil bahan tambangnya yang berupa bahan galian C yang terkandung di dalamnya yaitu pasir dan batu kali untuk bahan bangunan.
Jarak antara Ibu kota Kecamatan dengan desa terjauh adalah 9 Km yaitu Desa Madu. Penggunaan lahan kritis dari luas 2163,69 Ha, 25% merupakan lahan kering baik berupa Tegalan, Pekarangan maupun lainnya. Desa-desa yang memiliki lahan kering yaitu Desa Kemiri, Desa Singosari, Desa Tambak, Desa Mojosongo, Desa Karangnongko, Desa Kemiri dan Desa Butuh. Untuk lahan Basah adalah Desa Dlingo, Desa Metuk, Desa Brajan, Desa Kragilan, Desa Jurug, dan Desa Manggis.
Kondisi masyarakat
Masyarakat yang beragama Islam sebanyak 94%, yang lainnya beragama Katholik, Kristen, Hindu dan Budha.
Pendidikan yang paling dominan adalah tamat SD 31%, belum tamat SD 29%, tamat SLTP 19%, tamat SLTA 16%, tamat Perguruan Tinggi 5%.
Mata pencaharian terbesar adalah Petani yaitu 52%, berdagang 4%, lain-lainnya 12%, dan Industri Pengolahan 17 %.
Pendidikan
Lembaga pendidikan formal yang ada di Kecamatan Mojosongo, antara lain: